13.Dont Go

124 12 0
                                    

Jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik telah berlalu, terdapat lima orang yang tengah menunggu di depan pintu ruangan operasi dengan perasaan cemas.

Aki, Power, Makima, Sharky, dan Yoshida yang baru datang masih menunggu kepastian dari operasi yang dijalani Denji.

Mereka semua hanya bisa berharap dengan keadaan. Tanpa bisa berbuat apa-apa mereka hanya berdoa untuk keselamatan Denji.

Sunyi sepi yang mereka rasakan saat ini, malam yang semakin larut dan suasana rumah sakit yang sepi semakin menambah rasa khawatir mereka.

Sudah hampir 3 jam sejak Denji di operasi dan masih belum ada kepastian apakah operasinya berhasil atau gagal.

Hanya suara detik jam yang terdengar di lorong itu sekarang. Benar-benar perasaan yang mereka inginkan sekarang.

Hanya karena satu orang wanita sahabat mereka harus menderita seperti itu.

Di tengah mereka yang sedang berharap dan juga berdoa, pintu operasi pun terbuka dan seorang dokter keluar dari ruangan itu.

Rasa cemas dan rasa khawatir semakin besar dalam hati mereka, dengan badan yang gemetar Power pun bertanya kepada dokter itu.

"Bagaimana keadaan pasien?" Tanya gadis bersurai merah muda itu.

"Operasinya berhasil, pasien kini sedang beristirahat" jelas dokter tersebut.

Mendengar kabar itu membuat mereka semua lega, penantian dan doa yang mereka panjatkan kini terbayar sudah.

"Apakah kami sudah boleh melihatnya??" Aki bertanya kepada dokter tersebut.

"Boleh saja tapi kalian harus bergantian, hanya dua orang saja yang boleh masuk" dokter itupun pamit pergi setelah mengatakan itu.

"Aku dan Power-san akan masuk duluan" Makima mengajukan dirinya.

Aki dan yang lainnya hanya mengangguk tanda setuju. Setelah itu mereka berdua masuk ke ruang operasi dan memakai pakaian khusus dan masker.

Mereka pun menghampiri meja operasi Denji. Power meneteskan air matanya ketika melihat Denji terbaring lemas dan memakai oksigen.

"Denji, bangunlah cintamu ada disini" Power memegang tangan Denji dan Makima bersamaan.

Namun, karena masih dalam pengaruh obat bius, Denji pun tak bisa mendengar apapun dan tak bisa merasakan apapun.

Makima perlahan mendekati Denji dan memegang tangannya "Denji-kun, aku tau siapa yang melakukan ini kepadamu, ketika kau bangun nanti... Kau akan ku jadikan milikku sepenuhnya" gadis berambut merah itu menatap Denji dengan sendu.

Nampak dari sekarang, Makima sudah sepenuhnya mencintai Denji. Ia telah melupakan masa lalunya yang kelam dan telah memaafkan perbuatan ayah Denji terhadapnya.

Power yang mendengar kata-kata Makima itu merasa tenang, sebuah senyuman manis terpancar dari bibir gadis cerewet itu.

Ia senang tujuannya untuk menyatukan Makima dan Denji telah berhasil.

Power dan Makima melanjutkan dengan mengajak Denji berbicara. Mereka sesekali bercanda dan tertawa di samping Denji.

Denji hanya diam dan tertidur di samping pembicaraan Power dan Makima. Setelah merasa cukup lama, mereka berdua pun keluar untuk bergantian dengan yang lainnya.

Setelah keluar, kini gantian Aki dan Sharky yang ingin menjenguk Denji.
Sebenarnya Sharky sudah menawarkan kepada Yoshida untuk masuk bersama Aki, akan tetapi ia menolak dengan alasan ada hal yang ingin ia lakukan sendiri.

Sharky dan Aki berganti pakaian sama seperti yang dilakukan oleh Power dan Makima, mereka pun perlahan mendekati meja operasi Denji.

"Hiks, Master... Seharusnya aku saja yang berada di posisimu sekarang" Sharky menangis ketika melihat kondisi Denji.

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang