7.A true friend

131 16 0
                                    

Tak terasa Power meneteskan air matanya setelah mendengar kabar itu, ia tak menyangka kalau pengeboman yang terjadi tadi malam adalah rumahnya Denji.

Dia sangat khawatir dengan Denji, terlebih lagi masih belum ada kabar bagaimana keadaan Denji sekarang.

Berbeda dengan Power, Makima yang semula terkejut kini hanya menatap kosong kedepan.

Ia bingung harus berekspresi seperti apa. Apakah ia merasa sedih karena pria yang disukainya entah masih hidup atau mati, atau ia harus merasa bahagia karena keluarga mafia yang telah membunuh ayahnya sudah mati.

"Ahh untuk sementara waktu hari ini akan saya adakan jamkos" pak Kishibe mencoba menghibur murid-murid nya yang terlihat sedih.

Namun, para murid-murid tidak ada yang bersorak sama sekali, mereka merasa khawatir dengan Denji.

Bahkan, Arai yang secara terang-terangan tidak menyukai Denji juga menunjukkan wajah sedihnya.

Dia memang tidak menyukai Denji karena ia merasa iri, tapi dia juga tak ingin bila Denji harus mendapatkan nasib yang mengenaskan seperti ini.

Setelah pak Kishibe keluar dari kelas, para murid hanya terdiam, tak ada dari mereka yang berbicara sepatah kata apapun.

Hingga salah satu siswi yang bernama Angel berkata "apakah kita harus ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Denji??"

Dan Arai pun menjawab "kita tidak tau keadaan Denji sekarang, belum ada konfirmasi dia meninggal karena tubuhnya belum ditemukan dari puing-puing reruntuhan, untuk sekarang kita hanya bisa berdoa"

Para siswa siswi yang mendengar perkataan Arai itu langsung terharu, mereka tidak menyangka orang yang membenci Denji itu sekarang juga khawatir dengan keadaannya.

"Hehe" sebuah tawa kecil keluar dari mulut Makima.

Power pun keheranan dengan tingkahnya, bagaimana bisa dia tertawa sedangkan temannya yang lain tengah bersedih.

"Makima-chan kenapa kau tertawa?" tanya Power kepada Makima.

"Denji-kun, sudah mati" jawaban yang terdengar dingin dan sadis itu benar benar membuat Power terkejut.

"TIDAK!!! DENJI BELUM MATI!!!" Power berteriak ke Makima sambil memukul meja.

Sontak para murid yang mendengar itu langsung memperhatikan Makima dan Power.

"DENJI TIDAK MUNGKIN MATI!!!" lagi-lagi Power mencoba meyakinkan Makima kalau Denji belum mati.

"Apa kau juga menyukai Denji-kun Power-san??"

----------

"Aku sudah melakukannya bos, aku sudah meledakkan rumahnya, anak itu pasti sudah mati sekarang" Reze berbicara kepada seseorang di telepon umum.

Nampaknya, dialah yang melakukannya. Dialah yang memasang bom dan meledakkan rumah Denji.

"Bagus, segeralah kembali ke markas" perintah orang yang merupakan bosnya Reze tersebut.

"Baik, segera saya kembali" Reze langsung menutup teleponnya, ia merasa puas karena telah berhasil menjalankan tugas dari bosnya.

--------

"Pak!!! Saya menemukan tubuh manusia!!" teriak seorang petugas yang sedang menyelidiki sisa-sisa ledakan rumahnya Denji.

"Tubuhnya tak utuh lagi, wajahnya pun sudah tak bisa di identifikasi lagi" jawab seorang petugas senior setelah melihat mayat itu.

"Cepat bawa mayat ini kerumah sakit!! Dan sebarkan hal ini di berita!!" perintah petugas itu kepada anak buahnya.

"Siap pak!!!".

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang