3.Meet

264 25 2
                                    

Aki sangat kaget dengan pertanyaan Denji, karena ia mengenal Denji sejak kecil, Aki tau kalau Denji itu sangat pilih-pilih dalam mencari pasangan, ia juga tau kalau Denji belum pernah sama sekali merasakan pacaran.

Sebenarnya Aki juga sudah berulang kali Aki mengenalkan Denji kepada wanita. Namun, Denji selalu menolaknya dengan alasan bukan tipenya.

Tapi sekarang, Denji malah bertanya bagaimana cara mendekati wanita, tentu Aki berpikir kalau sahabatnya itu telah menemukan wanita idamannya.
"Mengapa kau bertanya seperti itu?.. apakah kau telah menemukan gadis idamanmu?". Aki mulai menatap serius wajah Denji, Denji yang kebingungan dengan tingkah Aki pun langsung mengejeknya. "Apa-apaan wajahmu itu!! Aku hanya bertanya". Aki yang memasang wajah serius langsung kembali menjadi datar setelah mendengarnya, ia mengira kalau Denji telah menemukan wanita ghaib idamannya, yang bahkan ia sendiri pun tak tahu seperti apa wanita idamannya.

Padahal... Gadis yang Aki tawarkan kepada Denji semuanya memiliki paras yang cantik. Namun, semuanya tidak lolos seleksi untuk menjadi wanita idaman Denji, sungguh hanya Tuhan yang tau seperti apa wanita idaman Denji itu.

"Tch kukira kau ingin berpacaran"
"Yaa aku akan berpacaran kalau bertemu dengan wanita idamanku". Jawab Denji dengan entengnya, ia pun kembali bertanya kepada Aki "Oiya Aki... Apa kau tidak ingin berpacaran? Kudengar Himeno senpai dari kelas 2 menyukaimu". Dia sedikit menggoda temannya itu namun Aki dengan tenang menjawab "aku memang memiliki perasaan dengan Himeno senpai tapi... Aku belum tertarik untuk berpacaran dengannya, lagipula... Aku tak ingin renggang denganmu". Denji pun kebingungan mendengarnya.

Bagaimana bisa, seorang laki-laki yang disukai oleh perempuan cantik menolaknya, apalagi sebenarnya ia juga menyukai perempuan tersebut, Denji juga tak mengerti apa maksud Aki yang tidak mau renggang dengannya.

"Oii Aki... Apa maksudmu tidak ingin renggang dariku? Kau tidak gay kan??". Denji menunjukkan wajah yang sedikit jijik ketika bertanya kepada Aki, mendengar hal itu Aki langsung membantahnya "Tentu saja tidak bodoh!!! Kalau aku berpacaran aku harus membagi waktu bermainku dengan pacarku, itu berarti aku akan jarang bertemu denganmu".

Setelah mendengar itu, Denji langsung terharu dengan kata-kata sahabatnya itu, ternyata ia lebih mementingkan Denji ketimbang hatinya sendiri.

"Aki-kun... Kau baik sekali". Kata Denji sambil tersenyum.
"Dasar homo!!!" Teriak Aki.

*Kembali ke kelas mereka sendiri*


"Baiklah anak-anak karena ini hampir istirahat, kalian boleh keluar sekarang". Murid-murid yang mendengar itu pun langsung bersorak gembira, walaupun menyebalkan pak Kishibe itu sangat baik kalau masalah diskon waktu untuk istirahat dan pulang.

Power dan Makima yang sedang membereskan buku mereka tiba-tiba di hampiri oleh seorang murid laki-laki "Makima-chan... Ayo pergi ke kantin denganku"kata murid laki-laki tersebut yang mengajak Makima pergi ke kantin bersama.

Mendengar hal itu, Power pun langsung mencegahnya "Tidak!!! Makima akan pergi ke kantin bersamaku". Cegah Power sambil memegang tangan Makima

"Hah??!! Makima-chan jangan mau pergi dengannya! Dia akan menghabiskan uangmu". Power pun semakin geram kepada laki-laki ini karena telah menghinanya di depan Makima.

"Hirokazu Arai... Kau berani macam-macam denganku??!!!". Kata Power sambil mengepalkan tangannya.
"Hahh gadis cerewet tak punya teman sepertimu hanya berani bertengkar karena Denji dan Aki, bila dua sampah itu tidak ada di kelas ini, maka kau hanya akan sendirian". Power pun semakin memanas mendengar hal tersebut, ia lalu mengepalkan tangannya namun, Makima langsung mencegahnya "H-hentikan P-power-san, aku tidak akan ke kantin. A-aku tidak punya uang untuk membeli makanan, lagi pula aku sudah membawa bekal". Makima tak ingin kedua temannya itu bertengkar hanya karena ingin mengajaknya ke kantin, namun, Power yang sudah terlanjur sakit hati dengan perkataan Arai langsung menetes kan air matanya dan memaki makinya.

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang