Kisah sebelumnya
Kenapa dia selalu begini? Apa ini uang halal?
Namun, ini adalah hadiah. Bukankah Rasulullah pun mengizinkan bermuamalah dengan orang Yahudi? Maka, Gara pun memasukkan ATM itu ke dalam dompetnya sementara PIN-nya langsung dihafal dan kertasnya disembunyikan di kotak barbelnya.
Saat itulah, kilatan petir besar pertama terlihat disusul suara guntur yang menggelegar. Seketika itu juga, lagi-lagi Gara mendengar jeritan Asa.
Bulu kuduk Gara meremang. Di tengah hujan, dirinya pun banyak menyimpan kenangan pahit. Darah yang menggenang, luka yang menganga, juga harapan yang kandas.
Namun, dirinya berbeda dari Asa. Jika Asa kambuh hanya setiap ada badai, dirinya bisa kambuh kapan saja jika ada yang memancing kenangan buruknya. Tentu saja, dibanding Asa yang sampai histeris, Gara hanya merasakan dadanya sesak dengan semua kengerian yang bertubi menghantam kepala.
Saat itulah, kenangan di malam badai itu kembali menerjang kepala.
Di sebuah rumah elit megah yang lebih mirip istana, terdengar suara letusan pistol, barang pecah belah hancur berantakan, baku hantam, dan juga teriakan putus asa orang-orang.
Suara keributan seolah tenggelam oleh badai yang mengguyur di luar sana. Alarm dan CCTV sudah dimatikan. Signal jamming diaktifkan hingga sinyal telepon maupun internet terputus sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Asam Garam Asa dan Gara
EspiritualGara, seorang mantan pembunuh bayaran, ingin berhijrah dan menjauh dari masa lalunya yang kelam. Siapa sangka dia akhirnya berkenalan dengan Asa yang begitu ceria meski menyimpan banyak luka. Walaupun perempuan itu merupakan korban rudapaksa dari en...