🍲Soto sampah sebagai awal pembuka (Bagian dua) 🍲

285 32 17
                                    

Deg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg...deg... deg.

Suara detak jantungku sekarang lebih kencang ketimbang bunyi adzan takbir kemenangan setiap kali Lebaran datang.

"Kanta dia ini...siapa...?".

"Eh...itu...anu" leherku menoleh kaku kepada Mas Yokandra lalu kembali memandang lurus ke depan. Mereguk saliva. " Mas Yo ini Kehzan, Kehzan ini seniorku satu divisi Mas Yokandra" aku saling memperkenalkan mereka tapi lucunya seluruh atensiku tersedot penuh hanya kepada pemuda berahang berlian yang sejak tadi memberiku pandangan menyeluruh.

Mas Yokandra berdeham lantas bergerak maju sambil mengulurkan tangan. " Oalah, ini to Kehzan Negara yang terkenal dari Divisi HRD cabang Jawa Timur, senang akhirnya bisa ketemu langsung dengan mu" suara Mas Yo terdengar ceria tanpa dibuat-buat.

Sosok Mas Yo yang jauh lebih tinggi dariku sukses membuat pandangan Kehzan kepadaku sedikit terhalang. Kehzan mengalihkan perhatiannya kepada senior kami, dia terlihat kaku tapi segera menjabat Mas Yo sambil tersenyum ramah kepadanya. " Wah, saya terkenal juga rupanya, sampai-sampai anda yang dari kantor cabang lain tahu soal saya?".

Ada makna tersembunyi dibalik pertanyaan Kehzan barusan.

" Soal itu, gimana kamu nggak terkenal, setiap kali ada anak cabang kami yang berkunjung ke Surabaya dan selesai bertemu kamu pulangnya pasti muji-muji. Katanya ada member boy group Korea Selatan nyasar di kantor sana. Mereka menyebut-nyebut namamu. Selain itu, ada orang lain di ruanganku yang kadang-kadang suka scroll stagram seseorang berwajah mirip kamu kalau pas senggang, awalnya kupikir aktor negeri ginseng seperti Jung Hae In" celetuk Mas Yo.

" Mas Yo!" spontan aku maju, mencubit bagian bawah lengannya tanpa ragu.

" Aaaa...awh! sakit Kanta apaan sih. Masokis banget" dia memprotes sambil berpura-pura kesakitan tapi kedua mata coklat gelapnya justru tertawa.

Sial, aku dikerjain Mas Yo.

" Ah, jadi Kanta suka lihatin sosial mediaku ya" Kehzan bahkan tidak mau repot-repot mengecilkan volume suaranya.

Wajahku memerah, memandang jengkel kedua lelaki itu bergantian lalu berucap pada Kehzan. " Ge-er! dia bukan kamu tapi Kim Seok Woo!" lantas membuang muka.

Aku tahu diam-diam Kehzan dan Mas Yo saling tatap lalu terkekeh kecil, membuat ku semakin merasa malu juga salah tingkah.

" Kehzan baru datang kayaknya ya? nginep dimana? sudah makan?" tanya Mas Yo bertubi-tubi.

" Rencananya nginep di apartemen yang disediakan sama kantor cabang Yogja, mas. Iya tadi saya langsung dari bandara. Terus ya, nyariin Kanta" memberi penekanan di akhir kalimatnya.

Diam-diam aku melirik Kehzan, benar juga dia masih menyandang satu tas ransel besar, ada kantung tebal kehitaman dibawah mata, raut mukanya juga terlihat begitu kusam. Kehzan tampak letih. Kemudian aku bertanya-tanya dalam hati, bagaimana dia bisa dapat ijin cuti sementara sekarang seluruh kantor kami sedang memasuki masa pergantian jabatan, diwaktu seperti ini merupakan jam sibuknya seluruh karyawan.

[COMPLETED]AFTER ENDING (#02. Sekuel After Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang