[COMPLETED]AFTER ENDING (#02. Sekuel After Work)

🍲Hambar, ketika tak ada rasa (dua) 🍲

Judul lagu mulmed : J2 Wolf - Crazy in Love.

Wajib kalian puter sambil baca ya. Biar lebih dapet feel-nya. Makasih 🥰

Warning!! Part ini mengandung kekerasan bersifat seksual dan psikologis yang bisa membuat pembaca terganggu. Please be wise ya 🙏

"Manusia biasanya hanya mengingat dua jenis rasa. Yang menyenangkan baginya ataupun menyakitkan. Baik itu makanan ataupun hati".
🍵 After Ending 🍵
🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵🍵

Agnin menurunkanku di depan restoran yang bersebelahan dengan tempat tinggal Kehzan, rumah makannya masih belum buka jadi kutebak dia masih di rumah.

"Kontak aku kalau sudah selesai ya" ucap Agnin melalui celah kaca jendela.

Aku mengangguk lalu melangkah menuju ke arah rumahnya, sedikit gugup tapi sudah menguatkan tekad. Gerbang teras membuka dan pintu rumah tak dikunci. Salah satu pegawai restoran sekaligus suka membersihkan kediaman Kehzan memberitahu kalau tuannya itu masih ada di kamarnya, jadi aku bergegas menuju ke sana. Sesampainya di puncak tangga lantai dua, aku tak langsung menuju ruang tidurnya, butuh waktu bagiku untuk meyakinkan diri sebelum akhirnya berani mengetuk pintu kamarnya.

Tiga kali. Hening tak ada jawaban. Perlahan tanganku bergerak memutar knop pintu yang rupanya tidak dia kunci. Payah sekali penjagaan Kehzan, bagaimana kalau ada orang luar masuk serta mengambil barang-barang pentingnya ketika dia lengah?.

Ranjangnya sedikit berantakan namun selimutnya sudah ditata rapi, terdengar suara shower mengucur dari dalam kamar mandi yang tak lama kemudian terhenti. Sepertinya dia sedang membersihkan diri.

Menutup pintu dibelakang, kakiku melangkah menuju tengah-tengah kamar. Terakhir kali aku kesini sebelum pertengkaran kami dan aku pergi ke Jogja, dekorasinya tidak ada yang berubah kecuali fakta dia menambahkan beberapa pigura foto di atas meja dekat cermin rias. Langkahku seketika terhenti begitu melihat sebuah bingkai berbeda, terbuat dari ukiran kayu berhiaskan dekorasi bintang, persis seperti milikku didalam kotak Pandora yang kutemukan tempo dulu di rumah orang tuaku.

Lenganku sedikit gemetar sewaktu meraih benda tersebut, ini foto kami ; aku, dirinya dan...kembaranku, Kanta. Sepertinya diambil sehari sebelum kecelakaan itu terjadi. Kanta terlihat serupa denganku hanya saja dia adalah tuan putri versiku seperti biasa. Baju berenda motif binatang lucu berwarna merah muda, bando berpita bunga ungu, rambutnya tergerai indah mencapai punggung. Sedangkan aku memakai terusan baju monyet oranye serta biru tua, surai sebahu yang di kuncir kuda.

Dalam foto tersebut sebetulnya menunjukkan semuanya. Kanta yang berusaha mengakrabkan diri dengan kami, dia tampak memeluk pinggangku sambil tersenyum tulus, aku yang menatap ke arah kamera dengan seulas senyum tipis, namun hanya Kehzan yang terlihat berbeda. Merangkul pundakku serta menatap hanya kepadaku.