🍰 Kue castella dari kota Braga (Satu) 🍰

73 17 2
                                    

Judul lagu multimedia : Kenny G - The Wedding Song.

"Seperti halnya mencintai dirimu, jika menyukai kue adalah hal salah, maka aku tidak mau menjadi benar!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti halnya mencintai dirimu, jika menyukai kue adalah hal salah, maka aku tidak mau menjadi benar!" .
🍰 After Ending 🍰

Kami berdua melihat-lihat isi galeri, selesai makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami berdua melihat-lihat isi galeri, selesai makan. Areanya dibagi-bagi menjadi beberapa. Tempat pameran 2 Dimensi dan 3 Dimensi terletak pada dua sisi bersebrangan. Kami sedang asyik menikmati aneka lukisan dari para seniman lokal maupun internasional sewaktu sebuah potret yang dipajang di atas dinding berpigura kayu coklat menarik perhatianku.

Cukup aneh melihat sebuah foto berada diantara lukisan lainnya, bukannya itu salah hanya saja terkesan tak lazim mengingat bagaimana pihak penyelenggara sudah mengklasifikasi setiap karya sedemikian rupa. Akan tetapi, gambar hasil jepretan manusia tersebut memang unik di mataku.

Foto bagian belakang punggung seorang gadis berpakaian terusan berbahan renda, warna merah muda. Surainya yang gelap, lurus, mencapai punggung, tampak beterbangan akibat terkena angin. Tubuhnya dari dalam gambar itu tidak terlalu tinggi namun tampak ramping dan cenderung berlekuk. Namun yang paling menarik minat kedua netraku adalah sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah darah dikedua kakinya. Sosok perempuan tersebut tampak berdiri ditengah-tengah sebuah taman bunga didalam sebuah tempat mirip kastil di Eropa(?) Atau Amerika(?) Entahlah.

Ada sesuatu yang terasa ajaib dari dalam foto tersebut, aku bagaikan tersihir olehnya. Seakan-akan aku mengenalnya namun juga tidak. Bagaikan lekat sekali denganku.

"Dia mirip banget sama kamu ya, kalau dari belakang gini".

Deg.

Ucapan Kehzan sontak membuat kepalaku menoleh kepadanya. Kehzan rupanya sama sepertiku. Atensinya hanya tertuju ke arah foto tersebut, jiwanya seakan ikut ditarik melalui sosok wanita di dalam klise kamera tersebut.

Kembali meluruskan wajah, Kehzan benar, perempuan itu dari belakang memang sangat mirip denganku. Atau setidaknya begitu.

Kami terlalu larut memandangi foto sampai-sampai tidak menyadari keberadaan sosok Mas Bana yang sudah berdiri di samping kiri Kehzan.

[COMPLETED]AFTER ENDING (#02. Sekuel After Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang