🥙 Kisah rasa (Tiga) 🥙

81 18 8
                                    

Judul lagu multimedia : Car the Garden -Scars Leave Beautiful Tears.

"Bagaikan proses pembuatan masakan lezat dan melegenda, membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, namun membuahkan hasil memuaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaikan proses pembuatan masakan lezat dan melegenda, membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, namun membuahkan hasil memuaskan. Bagiku seperti itulah menunggumu selama ini. Jadi meski harus menanti sedikit lebih lama, tak mengapa, asalkan itu dirimu".
🍵 After Ending 🍵

Sapuan bibir Kehzan membuat akal ku benar-benar terbang entah kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sapuan bibir Kehzan membuat akal ku benar-benar terbang entah kemana. Pelukannya begitu ketat dan erat, kali ini terasa amat berbeda dari biasanya, dalam kondisi kepala berkabut aku cukup sadar kalau tangannya telah berada dimana-mana, menyentuh punggung, pinggang, hingga area lain yang sebelumnya masih belum berani untuk ia sentuh. Keintiman yang ia bagi kali ini membuatku merana karena ingin lebih sekaligus merasa berdosa. Namun sewaktu lidahnya menelusup masuk semakin dalam dan menari di atas lidahku, aku memutuskan menyerah, membiarkan badai aneh ini menguasai serta menerjang diriku. Aku terombang-ambing ke dalam ombak gairah.

Aku sendiri masih sempat sadar penuh ketika kedua tanganku berada di ujung kausnya, entah sejak kapan dia sudah menanggalkan jaketnya dan teronggok di atas lantai. Tanganku bergerak perlahan membuat gerakan hendak menarik pakaiannya dari atas. Tepat ketika itu, sesuatu berdenging jauh di dalam alam bawah sadar ku.

Momen bersamaan netraku membuka, Kehzan menyadari perubahan pada diri dan juga tubuhku sebab aku yang awalnya aktif membalas cumbuannya mendadak menjadi pasif juga terdiam.

Kehzan menjauhkan wajahnya, nafasnya menderu mengenai kulit muka ku, aroma harum cengkeh berpadu mint yang khas terkuar dari dirinya. Dia terdengar menahan nafas dengan keras.

Kehzan sadar dan menungguku bereaksi lebih dulu, tapi ketika aku akhirnya bisa berbicara, sembari mendongakkan kepala sepasang mataku yang besar melebarkan retinanya, kedua tanganku tertahan di atas dadanya.

"Kehzan aku....aku masih perawan loh...".

Kehzan membatu. Membisu.

Detik berlalu cukup banyak, entah berapa, ratusan mungkin.
Ketika dia bisa bereaksi, itu adalah tawa.

[COMPLETED]AFTER ENDING (#02. Sekuel After Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang