🍛 Cinta dalam sepiring nasi tiwul (Satu) 🍛

79 17 7
                                    

"Perasaanku ke kamu seperti api tungku yang dinyalakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perasaanku ke kamu seperti api tungku yang dinyalakan. Sewaktu-waktu bisa hilang, lenyap tak bersisa jika kamu memutuskan untuk mematikannya".
🍵 After Ending 🍵

 🍵 After Ending 🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nta, bangun. Sampai kapan kamu mau rebahan doang. Nggak ibadah emangnya hari ini".

Suara Agnin keluar masuk dalam gendang telinga sejak beberapa waktu terakhir. Lalu seperti sebelum-sebelumnya, aku bakal mengusirnya dalam keadaan setengah sadar serta meracau. Namun kali ini berbeda, kantukku sudah benar-benar lenyap, rasa letih dan lelah yang kubawa sejak semalam telah menguar digantikan badan lemas luar biasa.

Perlahan mengumpulkan seluruh sisa nyawa yang masih ingin merasakan nyamannya kasur empuk juga rebahan, memaksakan tubuh buat terduduk di atas ranjang, mengucek mata, kedua netra masih setengah lengket sambil memicingkan netra melihat ke arah jam dinding.

Ya Tuhan sudah hampir pukul tiga sore! Jadi aku tertidur setengah hari penuh!!!.

Perlahan namun pasti semua ingatan kejadian semalam berserabutan masuk ke dalam kepala. Aku bakal recap secara cepat saja ya.

🍛
🍛
🍛
Pertama Mas Yokandra dihajar preman ketika aku dan dia janjian ketemu di tempat kerja. Aku menemaninya ke rumah sakit, pulang ke tempat tinggalnya. Setelah mendengarkan curhatan dia, menemukan dua orang pria berhenti di depan kediaman Mas Yo dalam kondisi satunya terlihat jengkel bukan main satunya seperti orang tersinggung. Lelaki pertama adalah pacarku, sementara kedua Mas Yoga alias saudara sepupu Mas Yo.

Kehzan terlihat tidak suka pada sosok Mas Yoga meski pria itu bisa dibilang tak melakukan apapun, padahal Kehzan selama aku mengenalnya bukan tipe yang senang bersikap menyebalkan kepada orang asing.

Beruntung Mas Yo si sumber drama malam itu keluar rumah lalu segera menjelaskan segalanya, meminta keduanya masuk, barulah di dalam sambil dibantu Mas Yoga, Mas Yokandra meminta maaf kepada Kehzan sebab sudah membuatnya panik. Lantas memberi tahu (hampir detail) insiden yang telah membuatnya cidera tersebut. Namun ia sempat mengarahkan tatapan bingung kepada saudaranya sambil bertanya.

"Kalau Kehzan kesini aku paham, tapi kok kamu bisa ada di sini sih?".

Mas Yoga menghela nafas dalam dan cepat. "Ada telpon berulang kali nggak dikenal menghubungiku, awalnya nggak aku respon tapi salah satu dari mereka mengirim pesan. Katanya pihak staff rumah sakit dan menjelaskan situasi mu secara singkat. Sewaktu aku hubungi ulang, mereka bilang 'wali mu' sudah menyelesaikan administrasi dan sebagainya serta kamu siap pulang. Aku sampai di sana kamu terlanjur nggak ada. Mereka sepertinya dapat nomorku ya dari data-data pribadi melalui catatan KTP mu".

[COMPLETED]AFTER ENDING (#02. Sekuel After Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang