🍛 Cinta dalam sepiring nasi tiwul (Dua) 🍛

79 17 3
                                    

Judul lagu multimedia : Kenny G-Forever in Love.

"Bersama secangkir seduhan teh di angkringan dan juga nasi kucingnya yang terkenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersama secangkir seduhan teh di angkringan dan juga nasi kucingnya yang terkenal. Jogja di malam ini terasa makin istimewa, karena ada kamu, menemaniku".

"Aku balik duluan nggak apa-apa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku balik duluan nggak apa-apa ya. Ada janji sama temen nih" ucap Agnin setelah ibadah sore kami berakhir.

"Temen apa temen?" Aku menggodanya.

Agnin menyenggol bahuku lalu tersenyum lebar. "Temen tapi demen" mendadak melirik ke arah ponsel yang ia genggam lalu air mukanya berubah cepat. "Ntar kita sambung lagi di kontrakan" lalu menatap kami berdua bergantian "Zan, Kanta jangan dipulangin kemaleman ya" pesannya dibarengi mimik muka serius.

"Idih sendirinya yang ceramah sukanya pulang malem. Sana kalau mau pergi. Hati-hati ya Nin, ntar ngebel aku aja kalau udah deket rumah".

Agnin melambaikan tangan sambil berbalik lalu mulai berlari mengikuti arus kerumunan, menyebrangi halaman depan gereja. Roknya yang berwarna merah dan berenda pada bagian ujung terlihat berkibar seiring ia bergerak.

Ibadah sore itu cukup ramai, kebanyakan jemaat yang sudah berkeluarga yang hadir.

"Agnin mau ketemuan sama pacarnya ya, dia dandan banget sore ini" kata Kehzan. Kami melangkah santai sembari berjejeran menyebrangi taman depan gereja.

Aku terkekeh. "Dia sih belum mau bilang itu pacarnya, tapi ya menurutku gitu sih".

"Aku pikir kalian sangat akrab hingga cukup terbuka satu sama lain?". Kehzan terdengar sedikit penasaran.

Menatap lurus ke depan, dahiku terasa mengerut sebab aku berpikir.

"Kami memang dekat tapi nggak kayak aku sama Mbak Fani. Gimana bilangnya ya, dari luar Agnin memang kelihatan komunikatif dan terbuka tapi sebetulnya dia lumayan introvert. Pernah suatu kali dia marah sama aku, karena aku terpaksa ngangkat ponselnya yang terus aja berbunyi di tengah malam. Masalahnya nggak dia silent terus seenaknya ditaruh di meja makan dekat kamarku, kan jadinya aku terganggu. Kami sempat adu argumen lalu perang dingin hampir seminggu penuh, nggak saling sapa. Meski akhirnya kami sama-sama nggak betah terus baikan, sejak saat itu kami memutuskan membuat perjanjian nggak tertulis supaya bisa hidup damai satu atap dan salah satunya adalah, jangan mencari tahu soal masalah pribadi orang lain kalau dia nggak mau mengungkapkannya" lantas melirik Kehzan.

[COMPLETED]AFTER ENDING (#02. Sekuel After Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang