Seluas langit sedalam lautan, begitu kata si bucin sanji yang menyatakan cintanya pada ribuan gadis yang ia temui. Kalau begitu.... Sekarang aku akan tanya padanya seberapa cinta dia padaku. Tak perlu ku tunggu lagi waktu yang pas, aku sudah memantapkan hatiku untuk menanyakan ini, ya perlu satu Minggu memang tapi masa bodoh tentang itu. Yang perlu ku lakukan sekarang adalah
Tak.... Tak... Tak... Suara sepatu hak tinggi milikku yang beradu dengan lantai kayu berjalan dengan percaya diri kemudian,
Klek... Pegangan pintu yang ku ayunkan membuat pintu terbuka dan langsung menampakkan sebuah ruangan dengan seseorang didalamnya yang sedang bergelut dengan berkas-berkas rumit dihadapannya.
Deg... Deg... Deg... Sial! Jantungku!! Dan apa-apaan perasaan gugup ini huh?! Aku hanya perlu menanyakan nya~ apa yang sulit sih, sanji saja tidak pernah memikirkan hal seperti ini kok. Aku bangga padanya. Setelah ku tenangkan diriku dengan menghirup udara perlahan aku masuk kedalam, mendekati si pria berambut lumut dengan wajah kusutnya itu. Meskipun seperti itu entah kenapa dia tambah tampan saja,
"Hey Zoro~" sial dia mulai mengalihkan atensi nya!!! Aku gugup setengah mati tahu!
"Kenapa? Kau sakit? Wajahmu merah. Ngomong-ngomong bagaimana menurutmu soal proyek ini?" Apa dia tidak bisa lepas dari pekerjaannya sebentar?!! Dan kenapa pula wajahku memerah? Oh benar, aku tersipu~
Tidak, tidak, tidak! Zoro mulai melihat kertas-kertas sialan itu lagi aku harus cepat mencegahnya. Akan ku tanyakan sekarang, sungguh...
Aku tak tahu apa yang kulakukan tapi aku akan mencobanya, dengan cepat aku menarik dasi nya itu membuat kursi miliknya berputar ke arahku lalu ku taruh tangan ku yang lainnya di meja kerjanya jangan lupa aku menaikan lututku di sekitar kakinya.
Untuk sesaat aku bisa lihat Zoro terkejut dengan tingkahku,
"Hey sialan... Kau mencintaiku bukan? Seberapa cinta itu bisa kau ukur huh?" APA? AKU MENANYAKAN APAAA?!!! HEY SIALAN APA ITU?!! AKU MALU SETENGAHH MATIIIIII, tapi akan kulanjutkan setelah dia menjawab pertanyaan ku saja.
Zoro menghela nafas, dia melepaskan kacamata nya dan menatapku dengan dalam, perlahan dia menunjukan seringaiannya. Sebentar, perasaan tak enak macam apa ini.
Zoro perlahan meraih kedua tanganku dan menggenggam nya?! AAAAAAAAAAA JANTUNGKUUUUUU TENANGLAH!!!! ZOROOO SIALANNN APA YANG DIA LAKUKAN?!
"Kau konyol, aku tidak mencintaimu bodoh. Sana kau kembali bekerja, kau mabuk ya Nami?"
....
Ok, pandangan Zoro benar-benar mencemooh sekarang. Perasaan memalukan ini membuatku ingin mati saja. Dia benar-benar mengacuhkan ku! Tapi tunggu saja akan kubuat kau jatuh cinta padaku!!! Dasar Zoro bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dream - zoroxnami
FanfictionKumpulan one shoot Zoro x Nami! One piece hanya milik oda! Warning ; beberapa oneshoot mengandung lemon (18+) - T A M A T -