Nami x Zoro : modus

484 45 4
                                    

Nami tetap menunggu di halte, setia akan bus yang akan datang atau hujan yang akan berhenti. Tak ada yang bisa ia lakukan lebih dari itu, handphone nya tiba-tiba mati karena baterai nya sedikit.

Gadis cantik bersurai oren itu menghela nafas berat, dia mendongak untuk melihat langit kelabu ditambah guyuran hujan deras yang berjatuhan dari awan gelap "kayanya gue bakal semaleman disini," ujarnya.

Matanya menelusuri tiap jalan, berharap ada seseorang datang menjemputnya atau apapun itu meskipun dia tahu itu mustahil. Nami Mengerang kesal sebentar sebelum matanya akhirnya terpaku pada satu kendaraan dan orang yang cukup ia kenali? Di tengah hujan deras seperti ini.

"Eh.... Itu... Bukannya si lumut ya?!!" Seru Nami terkejut. Tangannya otomatis melambai-lambai antusias pada kendaraan yang akan melintas ke arahnya dengan kecepatan cukup tinggi.

"Berhentii!!" Teriak Nami di tengah hujan seperti itu dengan kecepatannya yang cepat, tentu mustahil untuk di dengar oleh pengendara berambut hijau itu. Nami berdecak sebelum dia melompat ke jalanan dan merentangkan kedua tangannya berusaha menghentikan motor besar itu. Ini memang gila, dia bahkan tak peduli dia segera basah kuyup apalagi nyawanya.

Matanya menutup saat pengendara itu tiba-tiba menghentikan motornya secara sangat mendadak, mungkin ada beberapa jengkal lagi Nami akan terdorong jauh ke belakang tertabrak motornya.

Si pengendara itu membuka kaca helmnya untuk melihat Nami dengan kaget.

"LO GILA?!" kata itu yang pertama kali ia lontarkan membuat Nami sedikit kaget namun ia tak bisa menyembunyikan senyuman lebarnya.

"Gue numpang ya!" Balas Nami. Si pengendara melebarkan matanya tak percaya, dalam hati dia bertanya-tanya siapa orang gila ini.

"Lo siapa sampe Lo ngelakuin hal ini?" Tanyanya jengkel, Nami berdecak kecil sambil membuka topinya yang menutupi wajahnya sedari tadi. Barulah sekarang ia sangat terasa jelas baginya.

"Lo Zoro kan?! Gue numpang ya? Pliss..." Ucap Nami, suaranya sedikit mengeras karena tidak mau hujan menelan suaranya. Si pengendara terlihat kembali tenang, "oh. Calon pacar ternyata..." Gumamnya pelan.

"gimana? Gue bisa naik kan?" Tanyanya terburu-buru karena ia sudah sangat kedinginan sekarang dengan bajunya yang cukup tipis juga basah kuyup sehingga menerawang, Zoro sampai tersipu malu.

Zoro tersadar dan segera mengangguk cepat. "Yaudah ayo naik" jawab Zoro yang membuat nami bersorak senang dan segera naik di belakangnya.
"Pegangan, gue mau ngebut!" Seru Zoro yang membuat Nami mengangguk dan mencengkram erat baju nya. Zoro berdecak dan menarik tangan Nami untuk memeluknya lebih dekat. Modus!

Lalu ia pun menyalakan motornya dan melaju dengan cepat membuat Nami tercekat karena nafasnya seakan tertahan di dadanya. Dengan susah payah Nami memukul bahunya cukup kuat membuat Zoro mengerang kesakitan.

"APA SIH?!" teriak Zoro dari depan.
"LO KALAU MAU MATI JANGAN AJAK-AJAK GUE ANJ-!!" balas Nami berteriak penuh kekesalan.

"LO GA LIAT YA HUJAN DERAS GINI?!"
"TAPI BAWA MOTORNYA JANGAN KAYA LO LAGI BALAP LIAR GINI!"

"CK!! LAMA-LAMA GUE NIKAHIN JUGA LO!!" teriak Zoro tidak nyambung. Nami mengernyit untuk berpikir sebentar.
"HA? LO MAU JITAKIN GUE?!!" tanya Nami bingung.
"ANYINK JAUH BET, NIKAHIN BUKAN JITAKIN!!" balas Zoro.

"HA??" timpal Nami. Zoro terdiam tak ingin memperjelas kata-katanya tadi.

"HAA?? APAA?- LO NGOMONG APAAN?!" tanya Nami lagi.
"GUE GA NGOMONG APA-APA" jawab Zoro.
"APASI?! LO MAU NGOMONG APAAN?!" teriak Nami lagi sambil memperdekat dirinya dengan Zoro. Wajahnya ia simpan di pundak kiri Zoro untuk memperjelas pendengaran nya.

"LO TULI YA?! GUE GA NGOMONG APA-APA!!"
Nami cemberut ketika dia mengira bahwa Zoro mengatakan 'gue males neduh'
"YAUDAH!!" balasnya kesal. Zoro mengernyit, kemudian dia menggeleng pelan seraya bergumam "apanya yang yaudah? gue nyebut dia tuli, terus dia bilang yaudah gitu? Dahlah bodo amat. Ni cewek emang agak gila sih" Kemudian dia terdiam sementara Nami masih mengoceh sendiri selama perjalanan.

Untungnya hujan berhenti di tengah perjalanan menuju ke arah rumah Nami.

"Duhh zor berhenti dulu deh" ujar Nami dengan risih. Zoro mengernyit heran sambil menghentikan motornya di samping jalan raya. "Kenapa?" Tanyanya,

"Baju gue basah sampe nerawang, gue risih diliatin mulu" kata Nami sambil memeluk dirinya. Zoro hanya manggut-manggut saja sambil turun dari motornya dan melepaskan jaketnya.

"Nih pake dulu jaket gue, basah sih tapi daripada aset gue Lo liatin ke orang-orang mending pake aja dulu" ucap Zoro sambil memakaikan Nami jaketnya, ia tarik resleting jaketnya sampai menutupi dagu Nami.

Semburat merah tipis menjalar di wajah Nami "enak aja Lo bilang ini aset Lo! Lagian juga kita baru kenal, sama-sama Maba wk" cibirnya.

Zoro mengangkat bahunya walau perkataan Nami ada benarnya bahwa mereka baru mengenal satu sama lain karena sama-sama mahasiswa baru.

Zoro menaiki motornya lagi dan menyalakan mesinnya. matanya melirik Nami lewat kaca spion "Emangnya gue salah kalau gue suka sama Lo? Ya walaupun aneh juga gue suka sama cewek yang suka ngomong sendiri" kekeh Zoro mengingat kejadian selama hujan tadi.

Nami semakin tersipu karena malu sekaligus kesal "gue ga aneh ya!"

"Iye dah percaya gue sama calon pacar"

Nami mendengus mendengarnya, ia masih menunggu Zoro untuk menjalankan motornya namun tak kunjung juga jalan membuatnya keheranan

"Zoro, kenapa lu diem deh?!"
"Lu belum meluk gue, nam. Jadi ni motor kagak mau maju" balas Zoro dengan polosnya. Nami memukul pundaknya keras sebelum dengan terpaksa ia memeluk Zoro "Lo mah modusnya kebangetan sumpah!"

"Bukan modus tapi aturan baru kalau lu nebeng sama gue haha"

Zoro pun menjalankan motornya dan mengantarkan Nami sampai ke rumahnya dengan selamat dan kemodusannya!

Our Dream - zoroxnamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang