Nami x Zoro : Musim gugur versi 2

614 42 13
                                    

Versi ya bukan part, tapi kalau mau di anggep part juga boleh.
***********

Musim gugur telah tiba di pulau musim gugur, daun-daun Kini merubah warnanya menjadi oren. Warna Oren warna yang mengingatkan dia pada rambutnya.

Dia menghela nafas dan menutup matanya dengan tenang dan tertidur di bawah pohon maple yang penuh dengan warna Oren itu. Angin berhembus lembut membelai wajahnya.

Lalu ia bergumam sembari menikmati suasana yang membuatnya tenang seperti berada di dekatnya. "Aku mencintaimu Nami..." Bisiknya.

2 tahun lalu.

Sepulangnya dari toko bunga, ia langsung berjalan cepat menuju letak dimana mobilnya terparkir. Dengan perasaan senang ia mengendarai mobilnya dengan kelajuan sedang. Lagu mengalun memenuhi mobil. Suasana hatinya sangat baik hari ini, karena untuk pertama kalinya ia jatuh hati pada seorang wanita yang menjadi temannya semasa SMA dulu. Bila di ceritakan bagaimana ia bisa mencintai nya, itu adalah hal yang paling tidak masuk akal.

Dari berawal omelannya yang cerewet dan hutang-hutang nya yang menumpuk juga tuntutannya yang tak menyenangkan berakhir menjadi sebuah perasaan lebih dari teman.

Handphone nya berbunyi. Ia langsung menekan tombol hijau untuk menyambungkan pembicaraan lewat ponsel.

"Halo Zoro..." Sapa seorang wanita dari sana. Ia mengulum senyum ketika mendengar suaranya yang menyapa lembut.
"Hai, ada apa hm?" Tanyanya membuka topik.

"Tidak ada, hanya saja ingin memberi tahu bahwa aku membeli banyak bahan masakan untuk makan malam kita nanti. Kau tidak lupa kan?"

"Tentu saja aku tidak lupa. Ouh ya Nami, dimana kau berada?" Ia bertanya lagi.
"Aku baru saja keluar dari gedung supermarket, dan sekarang akan menyebrang." Nami menjawab.

"Hati-hati, lihat kanan-kiri mu. Dan letakan handphone mu. Sekarang aku akan mengakhiri perbincangan ini." Katanya.
"Siap dilaksanakan, pak polisi!" Nami terkekeh di sebrang sana, membuatnya ikut tertawa kecil.

"Baiklah bye!"
"Tunggu Nami, dimana hadiah ku?"
"Eh? Hadiah apa maksudmu?"
"Jangan berpura-pura tidak tahu. Dimana kecupanku?"
"Haaa.... Sejak kapan pak polisi galak ini menuntut kecupan lewat ponsel?"
"Haha... Hmm mungkin sejak kita sering menelpon sebelum tidur."

"Baiklah. Cup" ujar Nami, terdengar kecupannya memenuhi telinganya. Ia tersipu malu membuatnya tak terlalu fokus dengan jalanan di depannya. Ia menunduk untuk mengecup balik.

"Aku mencint------" sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. Matanya tak sengaja melirik ke depannya. Ia langsung menjatuhkan ponselnya dan pupil matanya melebar.

Disana wanita yang sedang menelepon berjalan di depan mobilnya sementara ia tak bisa mengerem mendadak.

"Halo...?"

Tak ia pedulikan lagi Nami yang berbicara di ponselnya.
Zoro berusaha mengerem mobil namun jarak nya tak memungkinkan sehingga mobilnya berakhir menabrak wanita itu hingga wanita yang ia tabrak terpental cukup jauh. Zoro melotot kaget. Jantungnya berpacu dengan cepat dan keringat membasahi dirinya. Sebenarnya apa yang sudah ia lakukan?

Our Dream - zoroxnamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang