Nafas Nami memburu, ketika mendengar langkah kakinya Nami membeku, ia harus kabur sejauh mungkin.
Nami mulai berlari masuk kedalam hutan berusaha untuk menghindarinya, Nami takut, jantungnya berdegup kencang sampai-sampai itu bisa bergema ke seluruh pulau itu, Nami berlari tanpa memakai alas kaki tapi tetap berusaha mengabaikan rasa sakit di kakinya karena ia benar-benar ketakutan
Dengan nafas tersengal dan air mata yang terus mengalir Nami bersembunyi di balik pohon paling besar disana.
Tubuh Nami bergetar hebat, Nami menutup mulutnya berusaha meredam isakan tangisnya, matanya bergerak waspada, jantungnya berdetak sangat kencang ketika suasana mencekam didominasi rasa takut pada dia yang mengejar nya membuat Nami tidak bisa tenang
Menurut Nami dia lebih seram daripada monster dan bencana yang sering dilalui mereka, dia melebihi monster, Nami tahu ia tetap tidak akan bisa kabur dari pengawasan nya, Nami tidak akan pernah bisa bernafas lega jika ia masih berada didekatnya.
Pernah sekali ia bersembunyi dibalik koki kapalnya atau kaptennya atau juga sahabatnya, tapi semakin ia melarikan diri dan berlindung di semua orang semakin dia akan menjebaknya sehingga Nami tidak bisa hidup dengan tenang.
Nami tidak ingin jadi boneka cintanya, ia ingin hidup bebas bukan berdiam diri didalam penjaranya, ia ingin kabur dari dia, Nami takut.
Nami tak bisa menahannya lagi, ia memeluk kedua kakinya dan menelungkupkan wajahnya, tangis yang ia tahan akhirnya keluar, ia menangis dalam diam.
"Nami, kau mau melarikan diri lagi dariku?" Tanya seseorang tiba-tiba muncul dihadapannya.
Nami melotot kaget, tubuhnya membeku ia tak bisa bergerak tapi kepalanya otomatis mendongak padanya
"Nami-ku menangis"
Nami tidak tahu itu pernyataan atau pertanyaan, ia tak bisa membaca ekspresi wajahnya.
"Z-zoro..." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya, ia mundur ketakutan sampai ia tidak bisa lagi kemana-mana karena dahan pohon dibelakangnya, Nami meneguk susah ludahnya sendiri
"Pe-pergi..." Gagap Nami dengan gemetaran
Dia mendekati Nami dan jongkok dihadapannya dan meraih wajah Nami
"Tidak apa-apa, jangan takut, aku tidak akan menyakitimu Nami" bisiknya dengan wajah menyeringai seramLalu entah apa yang dilakukan Zoro, Nami tiba-tiba pingsan. Zoro tertawa kecil melihat gadis kecilnya yang rapuh begitu ketakutan
Zoro melihat seluruh usaha Nami melarikan diri dan Zoro menikmati kejar-kejaran nya, Zoro bahkan akan mengunci Nami dikamar nya lalu menghukumnya jika Nami berbuat sesuatu yang tidak disukainya, lalu memberikan semua perhatiannya pada si wanita rambut oranye, Zoro bahkan tidak tanggung-tanggung membunuh dan menyiksa orang yang telah menyentuh Nami dihadapan Nami sendiri. Itulah bukti bahwa Betapa ia mencintai Nami.
Zoro ingin Nami tahu bahwa ia sangat, sangat dan sangat mencintainya sampai membuatnya gila jika ia tidak melihatnya satu detik pun. Ia akan melakukan apapun untuk membawanya ke pelukannya, ke tangannya, dan kedalam penjaranya yang ia hias sedemikian rupa agar Nami tak bisa melarikan diri sampai mereka benar-benar terikat dalam janji suci.
Zoro bahkan sudah membuat aturan-aturan kecil seperti Nami hanya boleh bersamanya, melakukan kegiatan di hadapannya, tidak boleh mendekati yang lain tanpa izinnya, makan dan tidur di atur olehnya, menguncinya di kamar saat Nami tidak ada lagi kegiatan, baju sesuai keinginannya, juga mengajarkan kepatuhan dan ketaatan, ia bahkan akan menghukumnya jika Nami tak mengikuti semua aturan yang dibuatnya.
Zoro menghela nafas singkat lalu berkata pada Nami yang sedang pingsan "Nami, hari ini pun kau terlihat sangat cantik"
Kemudian ia menggendong Nami dan membawanya kembali ke kapal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dream - zoroxnami
FanficKumpulan one shoot Zoro x Nami! One piece hanya milik oda! Warning ; beberapa oneshoot mengandung lemon (18+) - T A M A T -