Dia berlari dengan terengah-engah. Dia menoleh ke belakangnya dan melihatnya menghilang membuatnya terkejut, dengan cepat dia membelokkan arahnya ke kanan dan dia terus seperti itu untuk beberapa saat membuat orang-orang yang mengejarnya ikut tersesat karena mengikutinya.
"Sialan, kemana Nami berlari? Kuyakin dia tersesat lagi. Dia bodoh sekali tidak mengikuti ku" decaknya.
Dia berhenti di persimpangan jalan untuk menstabilkan pernafasannya yang sedari tadi terus tercekat sebab melarikan diri. Lalu sebelum melanjutkan larinya, tangannya ditarik oleh seseorang, dia pikir orang yang menariknya adalah musuh hingga saat dia akan menyerangnya orang itu lebih dulu memukul kepalanya hingga ia terjatuh dan mengerang kesakitan.
"HEY!!!-"
"Berhenti berteriak atau aku akan membunuhmu!" Ancamnya dengan mengangkat kepalan tangannya.Dia bergidik ngeri karena auranya yang menyeramkan.
"Jadi, kemana saja kau daritadi? Sudah kubilang ikuti aku! Kau malah tersesat dan mengadakan kekacauan!" Tuduh wanita cantik itu,
"Kau yang tersesat! Dan aku bilang aku tahu kemana jalan yang benar, Nami! Kau malah berjalan sendiri membuatku pusing mencari ku kemana-mana!" Balasnya.
"Kau tidak mencari ku kemana-mana Zoro, kau hanya berputar-putar saja" ucapnya lesu sambil menghela nafas lelah.Zoro dan Nami sama-sama terdiam, tidak sampai teriakan dari orang-orang dibelakang mereka menyeru dan menunjuk zoro. Nami dan Zoro tersentak kaget dan Zoro langsung menarik tangan Nami untuk berlari kabur dari sekumpulan orang-orang yang mencarinya.
"Zoro kau telah berbuat apa sampai mereka mengejarmu sampai seperti ini?" Tanya Nami panik sambil melihat ke arah belakang.
"Tidak banyak!" Jawab Zoro tegas."Apanya yang tidak banyak?! Puluhan orang mengejarmu, dan mengejarku juga!" Balas Nami berteriak, Nami terus melihat kearah belakang dan tidak memperhatikan kemana arah yang Zoro ambil.
Dengan tiba-tiba kaki Nami terkilir karena batu yang cukup besar, Nami tercekat ketika merasakan kasarnya tanah menggesek permukaan kulit kakinya. Zoro berdecak dia ikut terhenti karena Nami,
"Kenapa kau terjatuh!!" Sarkas Zoro
"Lalu apa aku harus terbang!? Aku terjatuh karena batu sialan yang kau tendang ke belakang, bodoh!" Sarkas Nami balik,Zoro menggeram dan tanpa berkata apa-apa lagi dia langsung menggendong Nami dan kembali berlari kabur dari puluhan orang yang mengejarnya.
Zoro kembali berhenti membuat Nami menoleh padanya dengan jarak yang benar-benar dekat membuat hidung mereka bersentuhan, namun tidak waktu bagi mereka berdua untuk tersipu.
"Kenapa kau berhenti!?" Tanya Nami panik, lalu kembali melihat mereka yang mengejarnya sudah semakin dekat, Zoro terkekeh dan kemudian bertanya,
"Nami apa kau percaya denganku?""Tidak waktunya untuk mempertanyakan hal itu sekarang!" Pekik Nami,
"Inilah waktu yang tepat, apa kau percaya padaku?" Tanya Zoro sekali lagi membuat Nami mengerang
"Ya! Cepatlah lakukan sesuatu! Mereka benar-benar akan membunuh kita!!" Jawab Nami cepat, Zoro menyeringai puas."Baguslah, karena sekarang kita akan terjun dari jurang ini. Kau siap?"
"???????"
Belum sempat Nami merespon, Zoro lebih dulu loncat kedalam jurang. Nami ternganga dia mendongak dan melihat tatapan terkejut dari orang-orang yang mengejarnya, mulutnya terbuka tapi tak mampu berteriak, tubuhnya melemas bagai jeli namun dia segera tersadar kembali saat Zoro memanggilnya dengan keras. Tanpa menjawab panggilannya Nami memukul Zoro membuat Zoro mengaduh kesakitan.
"Apa?!!!" Serunya.
"Kalau kau ingin mati setidaknya jangan mengajakku!!" Teriak Nami tepat di telinga nya membuat telinga Zoro berdengung. Lalu Zoro membalasnya
"Kau pikir aku ini bodoh ya??""Ya! Kau bodoh! Sangat bodoh sialan." Pekik Nami lagi.
"Baiklah..." Ujar Zoro, Nami ternganga ketika perlahan tangan Zoro yang menggendongnya perlahan terlepas. Nami berteriak kencang ketika Zoro mendorongnya menjauh,
"AAAAAAA ZOROOOOO AKU BENAR-BENAR AKAN MEMBUNUHMU JIKA AKU BENAR-BENAR MATI!!"
"AKU TIDAK BISA MENDENGARMU!!" Balas Zoro dengan sengaja,
"KAU SENGAJA YA!??"
"YA!!!"
"YA???!" tanya Nami terkejut.
"YA, AKU MENCINTAIMU NAMI!!!"
"BUKAN ITU PERTANYAANKU BODOH!!!!" geram Nami frustasi, dia menangis dengan konyol ditengah-tengah udara.
Zoro kembali menarik tangan Nami dan menariknya ke dalam pelukannya, kemudian berbisik di telinganya.
"Apa jawabanmu?"
Nami menatap wajahnya
"Aku akan menjawabnya jika kau menurunkanku dengan selamat, tanpa luka ataupun kecacatan!" Desis Nami, Zoro tersenyum remeh dia menunduk melihat kebawah mereka dan makin mempererat pelukannya."LUFFY! SEKARANG!!"
Dibawah mereka yang jaraknya sudah tidak terlalu jauh ada luffy dan yang lainnya, dari bawah semuanya tercengang melihat Nami dan Zoro terjun bebas, Luffy sempat mengatakan itu keren sebelum sanji dengan cepat menyadarkannya membuat ia memakai kekuatannya
"Gomu-gomu no fusen!" Seru Luffy, dan dengan segera tubuhnya membesar saat luffy menghirup semua udara dengan rakus, dan tak lama kemudian Zoro dan Nami terjatuh diatas perut karetnya, zoro melepaskan pelukannya dan langsung loncat ke bawah sedangkan Nami masih memantul di perut balon Luffy.
Nami terpental dan dengan segera Robin menangkapnya dengan bantuan buah setannya, dan kini Nami terbaring aman dengan teman-teman di sekelilingnya.
"Nami bagaimana keadaan mu? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Chopper cemas dan semua orang menatapnya khawatir ketika Nami sama sekali tidak bernafas namun matanya terbuka.
"Nami sudah mati" bisik ussop diangguki Luffy.
"Mungkin arwah Nami sudah lebih dulu terlepas di udara sana" gumam Robin.
"Aku tidak melihat jiwanya terbang Robin-san!" Sahut Brook
"Dia benar-benar terlihat kaget" balas Franky.
"Nami-san, kumohon jangan mati sekarang!!" Tangis sanji.
"Ini benar-benar mengerikan," sela Luffy seraya meletakan topi jeraminya di atas muka Nami.Semua orang memejamkan matanya, sanji menangis dan Zoro menggenggam tangan Nami
"Kau belum menjawab pertanyaanku Nami, tapi kau sudah lebih dulu tiada, maafkan aku, aku menyesal" sesal Zoro.Nami tersentak seolah kembali terbangun dari kematiannya, dia menarik nafas dalam keadaan wajahnya tertutup sesuatu. Nami menggeram kesal dan langsung bangkit membuat semua orang terkejut.
"Nami kau hidup kembali??!!" Seru semua orang dengan serempak.
Nami langsung menoleh pada Zoro dan menatapnya dengan ancaman yang sangat mengerikan, dia mendekati Zoro membuat Zoro terkejut dan langsung mundur perlahan,
"Na-nami...Ka-kau baik-baik saja??" Panggil Zoro gugup.
Zoro meneguk ludahnya kasar ketika Nami membawa senjatanya.
"Ada yang kau ingin katakan sebelum mati, Zoro?" Tanya Nami datar, semua orang merinding dan mundur menjauhi Zoro dan Nami sedangkan Zoro sudah tak bisa lagi kabur kemana-mana.
Nami mengangkat senjatanya dan membentuk awan hitam diatas mereka, dalam satu teriakan Nami berhasil membuat Zoro gosong dengan petirnya. Semua orang bergidik ngeri melihat keadaan Zoro, dan dengan angkuh Nami berbalik berjalan menjauh dari Zoro.
Namun Nami berhenti dan menoleh kebelakang, dia tersenyum licik
"Lain kali kau bisa mengungkapkannya lagi saat kita terjun bersama lagi, sejujurnya itu cukup mendebarkan," ujarnya seraya tertawa kecilZoro langsung menatap kepergian Nami, dia melebarkan matanya,
"Apa itu tandanya ya??!" Gumam Zoro senang.Nami mengibaskan rambutnya dan tersenyum malu,
"Ya, Bodoh" gumamnya geli lalu tertawa manis membuat Zoro menutup wajahnya yang sudah berubah menjadi merah ceri.Angin berhembus lembut membuat kedua orang ini menghirup nya dengan lega, degupan jantung mereka bergema seirama seolah terikat satu sama lain, satu kata membuat mereka memanas dalam perasaannya masing-masing.
Terjun bersamamu membuat kita lebih bebas dari kekangan petualangan di lautan. Ayo lakukan ini lagi nanti....
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dream - zoroxnami
FanficKumpulan one shoot Zoro x Nami! One piece hanya milik oda! Warning ; beberapa oneshoot mengandung lemon (18+) - T A M A T -