Nami x Zoro lokal : penari dan Adipati

757 49 20
                                    

Warning : ⚠️18+ tanpa sensor⚠️
dimohon yang dibawah umur minggir dulu karena ini lumayan vulgar dan sembrono.

Setting : Lokal kuno. Bayangin aja sendiri.

>>>>

Sore ini lapangan keraton, suara gamelan mengalun dengan indah yang diikuti oleh tarian para wanita cantik penari. Mereka bukan menunjukan tarian untuk salah satu Adipati tapi berlatih untuk ditunjukan pada publik nanti malam.

Namun seringkali ketika para penari memulai latihannya pasti satu atau dua Adipati akan memperhatikan gerakan luwes dan indah Mereka, para Adipati bilang itu untuk membantu kelancaran otak mereka saat bekerja, tentu itu hanya alasan.

Namun ada pula yang hanya menonton lalu mengkritik gerakan salah seorang penari, seperti ini contohnya.

"Nami, jangan lenggokkan pinggang mu seperti itu!" Kritiknya ditengah-tengah latihan. Si penari yang di kritik meliriknya dengan malas lalu semakin menambah keelokan lenggokkan nya yang terkenal itu.

Si penari yang bernama Nami, terus saja seperti itu sampai beres latihan dan membuat korban, yaitu para pengawal Adipatinya pingsan karena pesonanya yang dikenal amat menawan dan parasnya yang cantik serta rambutnya yang oren juga tubuhnya yang menjadi idaman semua orang.

Walaupun ia penari namun reputasinya cukup besar terutama di dalam kalangan masyarakat. Karena Nami sering menunjukan sifat ramah tamah, sopan santun, dan hal baik lainnya. Terutama dia adalah kembang desa dan teman dari pemimpin desa besar itu.

Setelah selesai, pada penari beristirahat dan saling berbincang. Namun hal mencolok datang menyita perhatian semua orang.

"Sudah ku bilang, kau terlalu membuat lenggokan yang membuat pinggulmu seperti akan patah! Itu tidak bagus" kritiknya lagi.

Nami mengerang kesal, dia menoleh pada teman sekaligus guru nari nya.
"Robin apakah lenggokan pinggul ku yang salah atau mata pria itu?" Tanyanya pada guru tarinya.

Robin menjawab "Tidak ada yang salah di lenggokan mu, malah itu membuatmu semakin menawan. Apalagi gerakannya sangat luwes dibandingkan denganku. Dan jangan bilang dia dengan seperti itu, dia adalah seorang Adipati Agung, Raden mas Zoro" ujarnya dengan tenang.

Nami berdecak "jangan bela dia yang salah, Adipati itu sombongnya minta ampun sekali!" Serunya sambil menatap pria yang di sebut Raden mas Zoro itu dengan tajam.

"Nami, jangan keras-keras bagaimana kalau Raden mas Zoro mendengarnya? Kau bisa dihukumnya" bisik temannya yang lain, Vivi. Dia adalah anak dari pemimpin desa sebelah namun dia sesekali ikut menari karena berteman dengan Nami dan Robin.

Nami terus berbicara keburukannya hingga Adipati yang dia obrolkan muncul di belakangnya menarik selendangnya dengan lumayan keras hingga membuat Nami tertarik hingga berhadapan dengannya.

Nami memekik kaget saat kemben nya akan terlepas begitupun dengan selendangnya. Nami otomatis menamparnya dengan keras membuat semua orang terdiam karena kaget.

Tentu mereka terkejut melihat seorang penari menampar Adipati yang amat di segani di wilayah itu.

Nami menatapnya dengan marah sambil memperbaikinya kembennya.

"Ho... Kau berani menampar ku?" Ujarnya sambil menyeringai seram yang membuat semua orang di sana langsung berlutut dan menunduk takut akan kemurkaannya yang di kenal akan sampai memenggal kepala orang yang telah membuatnya marah.

Sedangkan Nami tidak bergerak dari tempatnya Sama sekali dan tidak merubah ekspresinya yang marah. Robin dan Vivi khawatir dengan Nami. Mereka ingin menarik Nami dan membuatnya meminta maaf tapi Adipati Zoro menahannya.

Our Dream - zoroxnamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang