AREA 18+
***
Keesokkan harinya.
Carloz dan Indira sedang bersekolah.
Jam istirahat, keduanya berada di kantin.
"Hai.. Carloz, Indira." ucap seseorang perempuan menyapa mereka.
Indira menatapnya, "duduk aja Michie." kata Indira, dan Michie duduk disebelahnya.
Michie adalah teman dekat dari Indira. tetapi, tidak dengan Carloz.
"Nanti malam ke cafe mau gak? Dir?" Indira mengangguk, "boleh."
"Carloz, ikut gak?" Carloz menoleh pada Indira, "malas."
***
Kediaman keluarga Zean. tepatnya, kamar Zean dan Marsha.
Marsha baru saja selesai mandi, ia memakai kimono.
"Sayang," panggil Zean.
Marsha menoleh, "apa Mas?" Zean tersenyum, dia menghampiri sang istri.
"Michie kan lagi sekolah, mau buat satu lagi gak?" tanya Zean, dengan memeluk Marsha.
"Masih pagi gini, malam aja, aku mau pakai baju." jawab Marsha.
Zean langsung menggendong Marsha, ia merebahkan diri mereka diranjangnya.
Zean beralih tepat di atas Marsha.
"Mau ya?" terlihat mata Zean berkaca-kaca, "yaudah iya." jawab Marsha.
Zean kecup bibir sang istri, dia lumat sekaligus.
"Empphh.." decitan itu terdengar seisi ruangan kamar.
Marsha menutup matanya, menikmati permainan mereka. Marsha membuka mulutnya, agar lidah Zean bisa masuk ke dalam sana.
Tangan Zean tidak tinggal diam, tangannya membelai paha Marsha pelan. sungguh, Marsha merasakan sensasi geli. tangannya perlahan membuka kimono yang dipakai oleh sang istri, terlihat sudah tubuh Marsha yang tidak ditutupi sehelai benang pun.
Zean melepas ciumannya, ia turun ke leher, mengecup, dan memberikan tanda kissmark sebanyak mungkin. tangannya terulur memegang pinggul istrinya, ia menjilat leher sang istri sekaligus.
Deruan nafas Marsha sangat terdengar ditelinga Zean, "hufftt.. hmmhh.. geli."
Perlahan tangan Zean meraba ke atas, dan sampai lah pada dada sang istri. dia tidak membiarkan kedua gunung kembar itu terdiam, dia remas kuat, sangat kuat. ia putar, serta memainkan putingnya.
"Sayanghhh.. a-ahh!" desahan Marsha yang keluar, membuat Zean semakin menggila.
Ciumannya turun ke dada sang istri, ia kecup dadanya, hingga kecupan sampai pada perut.
Zean berhenti, dia menatap sang istri yang kenikmatan. padahal, ini baru setengah.
"Let's go babe?" Marsha mengangguk, Zean tersenyum.
Zean membuka seluruh pakaiannya, tubuhnya tidak ditutup sehelai benang sekarang. ia meraba perut sang istri, tangannya perlahan turun ke intim sang istri. dia elus, serta dia mainkan intim sang istri.
"Ahhh.. s-stophh! Terlalu.. ce-cepathhh Ze-Zeanhh." ucap Marsha, tangannya meremas seprai kuat.
"Aku sengaja sayang," kata Zean.
Setelah puas memainkan jarinya, Zean memasukki 3 jari langsung ke dalam. "FUCKHH! AHH.." suara itu membuat Zean tersenyum lebar.
Zean mempelankan jarinya.
"Kenapa sayang? Kok matanya sayup?" Marsha menatap sang suami dengan tatapan lagu, "kamu mempermainkan aku."
Yang awalnya pelan, langsung dipercepat oleh Zean. membuat Marsha menggila, klitorisnya dimainkan serta 3 jarinya memompa.
"Shhhh mmmphh.. Ze-Zeann!"
"Plishhhh.. a-ahh.. babe!"
"Mm-mphhh ahh.. pelanhhh plishh.."
"Zeannhhhh.. g-gak ku-kuathhh.."
Zean berhenti memainkan klitoris Marsha, dia langsung menyumpal bibir sang istri dengan bibirnya. dia lumat, sanga rakus. sedang kan tangannya, masih memompa intim sang istri.
Desahan Marsha tertahan, "mmpphh!"
Zean melepas jarinya dari intim Marsha, ia melepas juga ciumannya. dia beralih turun ke intim sang istri, ia tiup, lalu mulai bermain di bawah sana.
"Terushhh.."
"M-mmphhh!"
Tangan Marsha terulur memegang kepala sang suami, ia tekan kepala Zean, agar Zean mendalam kulumannya. intim Marsha diobrak-abrik oleh lidah Zean, membuat Marsha menggelinjang keenakan.
"Ahhh! Mau pipis," kata Marsha.
Zean berhenti, dia langsung mengarahkan juniornya pada intim sang istri. dia gesekkan perlahan, lalu dimasukkannya dengan sekali hentakan.
"AAAHHHH!"
Tangan Zean terulur meremas gunung kembar sang istri, sekaligus memompa di bawah sana.
"SHIT! AHH.. JEPIT!" kata Zean.
Zean memegang kaki Marsha, dia megah kan. lalu memeluk tubuh sang istri, tangan Marsha mengalung pada leher Zean. Zean memompanya dengan sangat cepat.
"Sshhhh ahhh.. m-mmphhh Masshh.."
"Fuckhhh! Nikmat," ucap Zean.
"Pelanhhh.. plishh.."
Zean menggeleng, ia beralih berbisik pelan pada telinga Marsha.
"Aku akan membuat mu tidak bisa jalan," kata Zean, dengan suara seraknya.
"N-No!! M-mphhh.. plisshh.."
Kuku Marsha mulai menggores punggung Zean, dia memeluk Zean kuat. karena, Zean benar-benar cepat bermainnya.
Mereka terus bermain layaknya pasangan suami dan istri. pada pagi menjelang siang ini, mereka melakukannya.
BANG UDAH BANG, TAKUT😭
VOTE! TIDAK MAKSA, HARGAI, KETIKA SUDAH MEMBACA. TERIMAKASIH..
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE S2 END✓
Teen FictionBACA DULU YOU ARE MINE SEASON 1. Ini adalah perjalanan mereka yang berlanjut dari YOU ARE MINE SEASON 1. "Pengkhianatan!" *** Jangan melompat cerita, tidak paham alurnya? salah sendiri. KAMU MILIKKU 2. Mohon bijak dalam membaca, jangan dibawa real l...