Malam hari.
Carloz keluar menggunakan motor.
"Gue kemana ya? Atau gue jemput Indira? Ah! Gak, gue aja gak tau cafenya." batin Carloz.
Dia melihat sekumpulan genk, genk itu sedang balapan motor. dia yang penasaran melihatnya, Carloz hampiri mereka. salah satu dari genk tersebut mendekatinya, dia menepuk pundak Carloz dari belakang.
"Lo Anak mana? Ngapain ke sini?" Carloz menatapnya, "gue lewat doang si, cuma lihat." jawab Carloz.
"Orang yang di sini, hanya member genk aja. lo ngapain? Mending balik." kata orang itu, dengan tengilnya.
"Terus? Masalah? Gue ke sini?" tatapan Carloz menatap tajam padanya, "NANTANGIN LO?!" Carloz tersenyum smirk, "IYA! KENAPA? GUE GAK AKAN TENGIL, KALAU LO GAK MULAI DULUAN." ucap Carloz, ia emosi.
Orang itu langsung melayangkan pukulannya tanpa basa-basi, Carloz reflek berdiri di atas motornya. dia juga sedikit melompat turun dari motornya, dia buka helmnya. dia lempar asal ke dekat motornya itu.
"ANAK MAFIA LA COSA NOSTRA?!" terkejut mereka serentak, kecuali orang yang menantang Carloz.
Carloz menunjukkan jari tengahnya.
Orang yang memukulnya, kembali menyerangnya. Carloz tangkis pukulannya, tetapi, dia sedikit terkena sekali pukulan dari orang tersebut pada pipinya.
Carloz memegang sudut bibirnya yang kini berdarah, dia menatap tajam kembali orang yang berada dihadapannya.
"KURANG AJAR!" teriak Carloz. ia berlari, dan langsung menendang dada orang itu dua kali, lalu salto menendangnya. setelah itu, dia tarik kerah jaket orang itu, Carloz benturkan dengkulnya ke perut musuhnya itu berkali-kali.
Carloz mendorong orang itu, sehingga, orang itu terguling dan terkapar ke aspal. saat Carloz ingin baku hantam lagi, dia dihalangi oleh orang-orang.
"Stop! Mending lo pergi dari sini. gue mau ngomong sama lo nanti, di rumah." ucap Ella.
"BILANG SAMA TEMAN LO! JANGAN TENGIL. GUE CUMA MAU LIAT DOANG DI SINI, KALAU DIA GAK NYARI RIBUT? GUE JUGA GAK AKAN NYARI RIBUT." jawab Carloz, rahangnya mengeras.
"Iya, pergi dari sini, maafin teman gue." kata Ella.
Carloz membenarkan pakaiannya, dia menaikki motornya. dia pakai helmnya, lalu pergi meninggalkan tempat kejadian tersebut.
***
Balkon kamar Adelio dan Acel.
"Jangan sampai Carloz mempunyai perasaan pada saudarinya sendiri," kata Acel.
"Aku yakin, jika Carloz suka Indira. akan aku buktiin, lihat esok hari." jawab Adelio.
Adelio tersenyum tipis, ia membayangkan rencananya.
***
Carloz memberhentikan motornya, dia berhenti karena melihat Indira.
Carloz membuka kaca helm, "naik! Ngapain di sini?" yang ditanya malah memeluknya, "AAAAA.. UNTUNG ADA LO." kata Indira.
Carloz melepas pelukkannya, "lebay."
"Michie udah pulang duluan, gue tunggu taksi, tapi gak ada. gue pesan ojol, tapi ditolak terus." ucap Indira.
"Yaudah, naik." kata Carloz.
Indira tersenyum, dia naik ke motor Carloz.
"Pegangan!" Indira memegang jaket yang Carloz pakai, "gak usah sinis nadanya." jawab Indira.
"Berisik," kata Carloz, lalu menancap gas motornya.
***
Mereka telah sampai di rumah keluarga Hapsari.
Setelah motor terparkir, keduanya masuk ke dalam. saat di ruang tamu, keduanya duduk.
"Kenapa bisa pulang bersama Indira?" tanya Adelio.
"Ketemu sama Indira, saat di jalan." jawab Carloz.
Carloz beralih menatap Ella, "MALAS GUE NGELIAT LO!" Ella memutar bola matanya malas, "sopan Carloz." jawab Ella.
"Seharusnya Tante Ella belain Carloz," kata Carloz.
"Itu teman-teman gue, gue gak enak, maafin mereka." jawab Ella.
VOTE! TIDAK MAKSA, HARGAI, KETIKA SUDAH MEMBACA. TERIMAKASIH..
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE S2 END✓
Teen FictionBACA DULU YOU ARE MINE SEASON 1. Ini adalah perjalanan mereka yang berlanjut dari YOU ARE MINE SEASON 1. "Pengkhianatan!" *** Jangan melompat cerita, tidak paham alurnya? salah sendiri. KAMU MILIKKU 2. Mohon bijak dalam membaca, jangan dibawa real l...