7 bulan kemudian, kandungan Acel sudah membesar.
"ADELIOOOO!" rengek Acel.
Adelio yang sedang bermain hp berhenti, dia menoleh pada Acel yang berada disampingnya. "dari tadi ngerengek mulu, mau apa lagi?" Acel cemberut, "aku ngidam Del."
Adelio berdiri, dia berjongkok tepat dihadapan Acel. ia mengelus perut Acel dengan perlahan. "mau apa?" Acel mengerucutkan bibirnya. "aku mau ketemu mantan, Del."
Adelio melotot, dia kembali berdiri. "gak, gak, gak bisa. emang kamu punya?" Acel menggeleng.
***
Adelio dan JMT berkumpul, dia menceritakan tentang kejadian Fejinanraz dan Cindy yang jatuhnya pesawat. karena, dia dan Aldo sudah diceritakan.
*FLASHBACK ON
Seperti yang kalian tau, bahwa Fejinanraz bukan orang biasa. dia merasakan akan ada sesuatu yang terjadi, dia merasa ada seseorang yang mengintai keduanya.
"Kamu abis ambil apa?" tanya Cindy. "parasut, karna aku waspada aja. takut ada yang berniat jahat, perasaan aku udah gak enak." jawab Jinan.
Tiba-tiba, pesawat bergetar, alarm darurat berbunyi. Cindy panik saat ini, berbeda dengan Fejinanraz, dia langsung berlari menuju pilot yang mengemudikan pesawatnya.
"ADA APA INI?" tanya Fejinanraz. "BOS! SEPERTINYA PESAWAT AKAN JATUH. BAGIAN MESIN ADA YANG TERLIHAT RUSAK DILAYAR."
"BUKA PINTU PESAWATNYA!" tegas Fejinanraz, dengan berlari keluar dari ruangan mengemudi. dia pakaikan parasut pada dirinya, begitu dengan Cindy. setelah sudah terpakai, Fejinanraz dan Cindy menuju pintu pesawat.
"Mas, aku takut!" Cindy panik. "gak usah takut, kamu aku peluk." jawab Jinan.
"Ayok sayang, kamu gak mau ninggalin Adelio dan Aldo kan? Ini cara satu-satunya!" kata Fejinanraz, lalu ia memeluk Cindy dari belakang. dia langsung mendorong dirinya, keduanya melompat dari pesawat.
"ARGHHH!!! MAS." teriak Cindy.
Fejinanraz buru-buru menerbangkan parasutnya, parasut pun menggelegar. Cindy nafasnya memburu, dia takut terjatuh ke bawah.
"Sudah aku bilang, gpp?" tanya Jinan. "tetap aja, aku takut." jawab Cindy.
Sesampainya di darat, Jinan dan Cindy turun disebuah hutan yang lebat.
*FLASHBACK OFF
"Anjir! Untung selamat." kata Zean.
Mereka mengangguk setuju.
Acel sedang membaca buku novel.
"LO ITU! KALAU UDAH CAKEP, PINTER, MANIS, BERWIBAWA, GEMASIN, DEWASA---" Acel berdecak kesal. "SETIDAKNYA LO NYATA LAH! GITU, LOH. WALAUPUN LO FIKSI, DAN TIDAK BISA GUE MILIKIN, SETIDAKNYA GUE PENGEN NGELIAT LO SECARA LANGSUNG!" Acel menutup buku novel tersebut dengan kesal. "BUKAN CUMA GAMBAR! DAN TULISAN DOANG."
"Itu cuma fiksi sayang, sampai marah-marah" Adelio menggeleng pelan.
"abisnya mereka gak nyata, mau ngeliat mereka nyata. nyari dimana si? Mas?" Adelio mengangkat bahunya.***
Malam hari, dirooftop.
Adelio menulis sesuatu, karna dia membawa kertas dan juga spidol. setelah itu, dia perlihatkan pada istrinya.
Acel mencubit pipi Adelio dengan gemas. "LUCU!" Adelio terkekeh.
"Ini sederhana, tapi aku senang banget!" antusias Acel. "kebahagiaan aku sama kamu, kalau kamu senang? Aku juga ikut senang. bahagia selalu, peri cantikku." kata Adelio.
Acel langsung memeluk suaminya dengan erat, semesta menyaksikan kebahagiaan mereka pada malam hari ini.
VOTE! TIDAK MAKSA. HARGAI, KETIKA SUDAH MEMBACA. TERIMAKASIH..
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE S2 END✓
Novela JuvenilBACA DULU YOU ARE MINE SEASON 1. Ini adalah perjalanan mereka yang berlanjut dari YOU ARE MINE SEASON 1. "Pengkhianatan!" *** Jangan melompat cerita, tidak paham alurnya? salah sendiri. KAMU MILIKKU 2. Mohon bijak dalam membaca, jangan dibawa real l...