YOU ARE MINE S2⁷

10.3K 1.7K 162
                                    

Marsha berfikir, "mengapa mereka bergandengan tangan?" ia menatap keduanya.

Ollan dan Christy duduk bersampingan.

"Maaf ya.. jika ngagetin, btw.. gua sama Christy pacaran," kata Ollan.

"PACARAN?" terkejut mereka.

Ollan tersenyum, "Sha.. aku tau kamu gak terlalu cinta aku, kamu ngejaga hati aku, agar aku gak sakit hati. aku tau kamu cinta Zean, aku bisa liat dari mata kamu."

Ollan kembali melanjutkannya, "Sha, kita putus ya? Pacar aku sekarang Christy."

"Kenapa kamu melakukan ini? Kamu bisa buat aku jatuh cinta sama kamu. gak harus dengan cara kamu main belakang begini!" Ollan menghembuskan nafasnya, "Sha.. cinta itu tidak harus memiliki.. aku gak bisa paksa kamu untuk terus cinta sama aku, aku gak bisa paksa kamu untuk kamu mencintai aku juga. aku ketemu Christy, aku tau Christy punya rasa sama aku. aku tau cara ekspresi orang yang benar-benar mencintai aku, bukan karna terpaksa." jawab Ollan.

"Kembali ke awal, apapun jawaban kamu, aku tetap sayang kamu kok. tapi, aku mengakhiri hubungan kita.. terimakasih.. sudah menjadi bagian dari cerita hidupku. meski tidak untuk selamanya," kata Ollan.

Zean mendekati Marsha, dia pegang tangannya Marsha. Marsha yang dipegang tangannya terdiam, dia menatap Zean yang berada disampingnya.

"Jika kita dipersatukan, berarti emang kita takdir. jika kita dijauhkan, kita memang bukan takdir. ini jawaban, dan jalan dari Tuhan. aku Zean, Anak dari Papa Gracio dan Mama Shani, ingin menjadikan kamu sebagai istriku. tepat dihari ini, aku mengungkapkan rasa kepada kamu Sha. kita sudah lulus, mau kah? Kamu menikah dengan ku?" tanya Zean, dengan tatapan penuh harapan.

Semua yang mendengar itu melotot.

"Zean, jika kita berhubungan.. apa kita bisa selamanya? Kita berbeda keyakinan?" tanya Marsha. "aku tidak memaksa kamu Sha, jika kamu berhubungan dengan aku, salah satu dari kita harus mengalah." Jawab Zean.

Marsha tersenyum, dia genggam tangan Zean yang sedari tadi memegang tangannya. "aku terima, kita jalanin ya?" Zean terkejut, "SERIUS SHA?" Marsha mengangguk.

Zean langsung mengecup pipi Marsha sekilas, "ZEAN!!" teriak yang lain.

Pipi Marsha merah merona, ini sebab perlakuan Zean.

***

Keesokan harinya.

Adelio tidak sendirian di rumah, dia bersama baby C, dan bersama Cindy juga. sementara Acel, dia sedang berbelanja kebutuhan rumah.

Cindy sedang menyapu halaman rumah. berbeda dengan Adelio, dia sedang memasak sebuah kue. sementara baby C, tidur diranjang tidurnya.

Adelio membuat adonan kue, sehingga kue tersebut jadi.

"Begitu sulitnya gua buat kue, pake ngeliat google segala. terus tangan gue kena pinggiran oven lagi, panas banget!" kesalnya. lalu ia menghirup aroma kue tersebut, "wangi banget kuenya, pasti enak."

Adelio melihat sekelilingnya, dimana semuanya berantakan.

"ASTAGFIRULLAH, ADELIO!" Adelio yang melihat Cindy, hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"maaf ya, hehe.. Adelio lagi buat kue, makannya berantakan, nanti Adelio beresin."

***

Acel telah pulang, dia duduk disofa ruang tamu.

"SAYANG!! SINI, KE RUANG TAMU" teriak Acel.

"ACEL, COBA KE DAPUR!" Acel mendengar teriakkan Cindy, lalu dia berjalan menuju dapur.

***

Cindy tertawa, dia langsung berjalan dengan cepat meninggalkan dapur.

"Duh! Gua harus beresin ini" Adelio mulai membereskan. kaki putih cantik berada dihadapannya, Adelio mendongakkan kepalanya. "hehe.. sayang.. udah pulang?" dia bertanya dengan berdiri, kepalanya menunduk.

"Kenapa dapur berantakan? Hah?!" Acel menatap Adelio dengan tajam, "anu.. maaf sayang, tadi aku mau buat kue. tapi malah berantakan begini." jawab Adelio.

"Pecahan telur dimana-mana, air tumpah-tumpahan. tepung, terigu, coklat, berserakan. BERESIN!" Acel mengomelinya, "iya, yaelah." Adelio mulai membereskannya.

Aldo yang baru saja datang ke dapur menertawai Adelio. "makannya, kalau gak bisa, jangan buat-buat. diomelinkan lo!" Adelio yang diledekki Aldo sangat kesal, "gua sumpahin, ke pleset." batinnya.

Aldo membuka kulkas, dia meminum air dingin. setelah itu, dia berjalan ingin pergi dari dapur. tapi dia kembali meledekki Adelio.

"Yang benar, ya, beresinnya Kakak tercinta, haha!" Aldo tertawa, saat ia berjalan, ia terpeleset oleh telur yang berserakan dilantai.

BRUK!

"Awss.. anjing!" Adelio tertawa, MAMPUS! KUALAT LO! HAHA!!!" Aldo menatapnya, "diam lo, ya." kata Aldo.

Aldo mencium bajunya, dia terduduk dilantai. "HUEKK!! BAU BANGET." sentaknya, dengan bergidik jijik.

"POKOKNYA KALIAN BERDUA BERESIN DAPUR SAMPAI BERSIH, TITIK!" tegas Acel.

"Tapi Ce----" belum Aldo selesai bicara, Acel kembali memotongnya. "GAK ADA PENOLAKAN DO! HUKUMAN BUAT LO, KARNA LO NGELEDEKKIN ADELIO." kata Acel, dengan menunjuknya.

Acel langsung pergi meninggalkan dapur.

Aldo berdiri dengan berdecak kesal. "lo si Kak! Jadi gua ikut-ikutan!" Adelio menoleh, "bawel lo! Ayok! Beresin." jawab Adelio.

Aldo memutar bola matanya malas,  mereka berdua membereskan dapur tersebut bersama.

***

Setelah selesai, Adelio dan Aldo sudah rapih kembali. Adelio membawa kue yang tadi ia bikin ke taman rumah, karna Acel bersama Carloz berada di sana. sesampainya di luar rumah, Adelio melihat taman. dimana Acel yang sedang menggendong Carloz dengan duduk disaung taman.

Buru-buru Adelio mendekati keduanya. "TARAAA!!!" Acel terkejut atas kejahilan Adelio. "TARA!!! MAK!!! JRENG!!!" Adelio tertawa terbahak-bahak.

"Kaget tau!" Adelio terkekeh, "hehe, maaf deh." kata Adelio, sembari duduk, dia meletakkan kuenya.

" kata Adelio, sembari duduk, dia meletakkan kuenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucu kuenya," kata Acel. lalu mengambil kue tersebut, dan memakannya.

"Enak ga?" Acel mengangguk. "enak banget, gak sia-sia buatnya." jawab Acel.

Adelio tersenyum, tangannya terulur mengelus rambut istrinya lembut.





















VOTE! TIDAK MAKSA, HARGAI, KETIKA SUDAH MEMBACA. TERIMAKASIH..

YOU ARE MINE S2 END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang