Adelio berdiri dengan cepat, ia berlutut pada kaki sang istri. tangisan hebat terisak darinya, membuat Acel menutup matanya, hatinya sangat sakit.
Carloz menangis, dengan dipeluk oleh Ella dan Indira.
"Jangan cerai sama aku, aku akan mutusin Amy, aku janji." ucap Adelio.
Acel mendirikan Adelio perlahan, keduanya berhadapan, "untuk saat ini.. izinin aku sendiri ya? Aku mohon.." Adelio menggeleng, "gak boleh pergi dari rumah.. aku mohon.. maafin aku."
"Kamu tau? Aku sesakit ini.. setelah tau itu semua, Del. sakit, kamu berubah demi selingkuhan kamu itu? Kamu selingkuh karna apa? Jawab!" tegas Acel, diiringi tangisannya.
"Karena kamu gak kasih apa yang aku ingin, karna jatah yang seharusnya aku dapat, tapi kamu menolak. aku bodoh! Maafin aku.." Adelio langsung memeluk Acel, dia peluk Acel dengan erat, "jangan bercerai dengan aku Cel." lanjutnya.
Acel menangis sesegukkan dengan memberontak, "lepas! Sakit.." ia tidak bisa lepas dari pelukkan Adelio, karna Adelio memeluknya dengan erat.
"Kamu boleh marah sama aku Cel, tapi jangan pergi dari rumah ini, aku mohon." lirih Adelio.
Acel terdiam mendengar itu, Adelio melepas pelukkannya, ia tangkup wajah sang istri.
"Jangan nangis lagi, aku gak mau kamu nangis... jangan pergi, jangan tinggalin aku, aku janji.. gak akan ngulangin, aku mohon." ucap Adelio.
"Kamu bilang jangan nangis? Aku nangis karna kamu, KARNA KAMU!" tunjuk Acel ke dada Adelio.
"Aku mohon.. jangan pergi, jangan tinggalin rumah ini, kamu boleh benci aku, tapi tolong.. jangan bercerai." ucap Adelio.
"Udah susah, untuk kembali percaya sama kamu.. kamu keterlaluan." jawab Acel.
"Kali ini aja, aku mohon." kata Adelio.
"Aku akan tetap di sini, tapi gak mau sekamar sama kamu. aku gak mau berinteraksi sama kamu selama 1 bulan penuh, aku maafin, tapi aku gak akan lupa kesalahan kamu." jawab Acel.
"Gak! Jangan Ma, jangan kasih Ayah kesempatan, Carloz benci Adelio!" sahut Carloz.
Adelio mendekati Carloz.
"Jangan mendekat, aku gak mau dekat Ayah!" ucap Carloz.
"Ayah minta maaf.." Carloz menggeleng, "GAK!" ia menggeram kesal, "PANTAS? SEORANG AYAH DI SEBUT AYAH? PANTAS? KETIKA SEORANG AYAH MEMUKUL ANAKNYA SENDIRI? SEORANG AYAH MEMPERLAKUKAN ANAKNYA SEPERTI BUKAN ANAKNYA SENDIRI?" emosinya meluap.
"Aku lahir? Bukan aku yang minta, kalau seandainya aku ditanya, aku mau lahir ke dunia atau tidak tentu aku jawab tidak. aku tidak ingin berada di dunia, tapi aku ini dikaruniai Tuhan untuk keluarga, untuk melengkapi keluarga ini. tapi Ayah? Ayah yang aku kenal sekarang itu udah jauh berbeda dari sebelumnya." ucap Carloz.
"Dulu.. aku yang sering dimanjain sama Ayah, Carloz yang sering dibangga-banggakan sama Ayah, Carloz yang selalu diperhatiin sama Ayah. sekarang mana? Kemana semua itu? Hilang? hati Anak mu ini sakit.. melihat perlakuan mu." lanjutnya.
Semua menangis mendengar perkataan Carloz.
"Aku maafin, tapi aku benci Ayah. Carloz muak! Sama perlakuan Ayah, putusin selingkuhan ular mu itu, cewek murahan!" ucap Carloz, ia langsung pergi meninggalkan ruang tamu.
"Satria!" Satria yang dipanggil langsung sigap, "SIAP TUAN!" jawabnya.
"Bawa Adelio Alfarenza ke rumah hutan, saya yang akan menyiksanya di sana." titah Fejinanraz.
"Tapi Tuan, ka---" perkataan Satria langsung dipotong, "jangan membantah perintah saya, lakukan!" tegas Fejinanraz.
Satria menepuk tangannya, para bodyguard lain mendekati Adelio.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE S2 END✓
Teen FictionBACA DULU YOU ARE MINE SEASON 1. Ini adalah perjalanan mereka yang berlanjut dari YOU ARE MINE SEASON 1. "Pengkhianatan!" *** Jangan melompat cerita, tidak paham alurnya? salah sendiri. KAMU MILIKKU 2. Mohon bijak dalam membaca, jangan dibawa real l...