HAPPY READING
Setelah Stella pulang aku terus berada di ruang tengah Arthur, duduk di atas sofa sambil menyandarkan kepala di sandaran sofa. Tiba-tiba seseorang menyentuh lenganku, Arthur lalu duduk di sampingku dan mengelus rambutku lembut.
"Mengantuk?" tanya Arthur pelan. Aku mengangguk menjawabnya. "Come, aku akan menunjukkan kamarmu" Arthur mengulurkan tangannya, aku menerimanya dan kami pun berjalan beriringan.
Kami melewati koridor dan menaiki tangga, dan kami pun sampai di depan sebuah pintu berwarna putih. Arthur membuka pintu itu dan menarik ku masuk. "Ini kamarmu, kau bisa mendekorasinya sesuka hatimu"
Aku melepaskan tangan Arthur dan memutari kamar itu. "This is so pretty" ujarku sambil menatap pria itu. "Thank you" tambahku. Arthur tersenyum, aku pun mendekatinya dan memeluk pinggangnya. Arthur membalas pelukanku dan mengecup puncak kepalaku.
"Beristirahatlah. Jika membutuhkan sesuatu panggil aku" Aku mengangguk dan Arthur pun keluar dari kamar tersebut.
Ketika Arthur telah keluar, aku membuka sweater ku dan menyisakan tanktop berwarna pink dan legging hitam. Lalu aku duduk di atas tempat tidur. Menyalakan televisi dan membaringkan tubuhku menghadap tv tersebut. Tanpa sadar aku mulai mengantuk dan masuk ke dalam alam mimpi.
***
Aku bangun ketika hari telah sore, aku menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar tersebut dan mencuci wajahku. Setelah itu, aku keluar dari kamar dan mencari Arthur.
Pria itu berada di ruang tengah bersama kedua pria lainnya. Salah satunya adalah pengawal atau mungkin asisten pribadi Arthur, dan satunya lagi aku tak tau. Arthur melihat ku berdiri di pintu masuk ruangan tersebut. Ia pun mengatakan sesuatu kepada kedua pria itu dan mereka pun meninggalkan ruang tengah setelah menunduk pelan ke arahku.
Aku berjalan menghampiri Arthur, pria itu mengulurkan tangannya, aku menerimanya dan duduk di pangkuan pria tersebut. ia memeluk pinggangku dan berbisik, "Seharusnya kau tidak memakai pakaian seperti ini di depan pria lain"
"Aku tidak bermaksud. Aku hanya memiliki pakaian ini, aku tidak membawa pakaian apapun, remember?" kataku menyangkal perkataannya.
"Mm hm, aku mengingatnya" aku pria itu. "Oh yah, ada kiriman paket dari Stella untukmu" aku menoleh menatapnya penasaran.
Arthur pun beranjak dari tempatnya yang membuat aku ikut berdiri. Ia pun berjalan menuju lemari pajangan yang berada di ujung ruangan, ia mengambil paperbag berukuran besar dan memberikannya kepadaku.
Aku mengambilnya dan melihat isi paperbag tersebut. Beberapa pasang baju, pakaian dalam, dan juga skincare. "Apa itu?" tanya Arthur.
"Pakaian" jawabku. Arthur mengangguk-angguk dan kembali duduk di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTED
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap Rabu & Sabtu] Elena tidak pernah menyangka jika kedatangannya ke pernikahan sahabatnya membawa ia ke sebuah hubungan romantis dengan seorang hot billionaire. Setelah pengkhianatan sang mantan kekasih, Ele...