HAPPY READING
"Baby kau yakin tidak menginginkan yang lain?" tanya Arthur heran. Hari ini karena Arthur sedang senggang ia membawa ku untuk pergi berkencan.
Kencan tiba-tiba dari pria yang akan aku nikahi tersebut. ia berkata akan mengabulkan apapun keinginan ku hari ini. So, hal pertama yang aku inginkan adalah shopping!
Kami telah berada di salah satu pusat perbelanjaan sejak satu jam yang lalu, dan aku hanya mendapatkan satu lembar dress. Karena pada dasarnya aku tak suka shopping dan tak tau cara shopping bahkan sangat jarang untuk shopping. Maka dari itu aku hanya mengambil barang yang aku butuhkan.
"Ya" balasku.
"Tidak menginginkan yang lain?" tanya Arthur meyakinkan ku sekali lagi.
Aku mengangguk ragu. Aku ingin mengambil lebih banyak pakaian tetapi aku bingung harus mengambil yang mana.
"Yakin?" aku menggeleng pelan. Arthur tertawa kecil, sebelah tangannya terulur ke arahku dan memeluk bahuku gemas.
"Aku bingung. Aku tidak tau cara ber-shopping" keluhku jujur.
Tawa Arthur semakin membesar. Ia mengeratkan pelukannya bahkan menyembunyikan kepalaku di dada bidangnya. "Aku akan membantu mu berbelanja" ucapnya lalu membawa ku berkeliling toko tersebut. Toko dengan harga yang menguras kantong.
Arthur tak bercanda dengan ucapannya. Ia benar-benar membantu ku berbelanja. Ia mengambil seluruh pakaian yang ia anggap bagus aku pakai. Tanpa melihat harga, bahkan mengeceknya pun tidak. Dan ketika aku protes masalah harga tersebut ia tak segan menatap ku tajam. Sehingga aku hanya pasrah menerima semuanya.
"Cukup Arthur, ini sudah sangat banyak!" protesku ketika ia hendak memasukkan baju lainnya ke dalam tas belanjaan kami.
"Hm baiklah" untung saja ia setuju. "Ayo ke ruang ganti" ajaknya sambil menarik ku mengikutinya.
Aku pun membuka salah satu ruang ganti dan memasukinya. Tak ku sangka Arthur mengikuti ku. "Kau mau apa?" tanyaku bingung.
"Masuk bersama mu" jawabnya santai.
Aku menahannya untuk masuk dan mendorongnya menjauh. "No!" tolakku cepat.
"Kenapa? Aku juga ingin melihatnya" protes Arthur.
Aku menggeleng tegas. "Tidak. Out!"
Arthur menghela napas kecewa. "Baiklah" ia pun memutar tubuhnya dan bersandar pada tembok yang berada di depan ruang ganti.
Sebelum menutup pintu, aku memberikan tasku kepada Arthur dan masuk ke ruang ganti tersebut. Aku mencoba satu persatu pakaian yang Arthur pilihkan. Aku akui selera fashionnya lebih baik daripada aku. Ia memilih pakaian yang cocok dengan diriku. Bahkan ukurannya pun sangat pas. Dia sangat hebat!
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTED
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ [Update setiap Rabu & Sabtu] Elena tidak pernah menyangka jika kedatangannya ke pernikahan sahabatnya membawa ia ke sebuah hubungan romantis dengan seorang hot billionaire. Setelah pengkhianatan sang mantan kekasih, Ele...