MELEBIHI BUNGA MAWAR

496 23 0
                                    

Novan khawatir karena sang putri tidak makan mulai kejadian itu.

" Bunda khawatir, jika Aina terus-terusan begini." Kata Dewi khawatir.

Novan hanya diam, dia tidak tau harus bagaimana lagi. Dia sudah melakukan apa saja untuk membuat Aina tersenyum dan semangat lagi, tapi itu hanya sia-sia. Novan meninggalkan meja makan.

" Rizky kamu makan dulu." Ucap Dewi menyusul suaminy.
.............
Berapa hari pun berlalu, Aina masih dalam keterpurukan nya. Dia seperti tidak semangat untuk menjalan hidupnya. Dia sudah memutuskan untuk menutup hati nya rapat-rapat untuk pria lain. Dia hanya akan. Mencintai Gus Ibnu walaupun mereka tidak bisa bersatu.

Selesai sholat subuh, aina merasa badan nya panas dan sakit. Aina menarik selimut menutupi semua tubuhnya, dia menggigil di dalam selimut.

Matahari sudah terbit, melakukan tugas nya. Dewi membawa sarapan ke kamar sang putri kesayangannya. Dewi mengetok pintu, tapi tidak ada respon. Dewi masuk kebetulan pintunya tidak di kunci. Dewi menaruh sarapan di atas meja, lalu menghampiri Aina yang masih tidur.

"Nak ayok makan dulu." Ucap Dewi.
Dewi kaget saat merasakan panas f
Dari tubuh Aina, Dewi membuka selimut terlihat Aina yang menggigil sambil menangis.

" Rizky." Teriak Dewi.

Rizky yang ada di ruang tamu terkejut mendengar teriakan sang bunda, dia langsung ke kamar Aina.

"Ada apa Bun?." Tanya Rizky.

"Cepat bawak kakak kamu ke rumah sakit, badan nya sangat panas." Kata Dewi sambil bercucuran air mata.

Rizky langsung membawa sang kakak ke mobil, Rizky a melajukan mobil sangat cepat. Khawatir terjadi sesuatu pada sang kakak.

Sampai di rumah sakit, aina langsung di periksa oleh dokter. Rizky menenangkan bundanya yang mulai tadi menangis.

"Bunda jangan nangis terus, kita doakan kakak semoga baik-baik saja."

Dokter yang memeriksa ains keluar.

"Dok gimana keadaan saya?."

" Pasien demam dan kurang makan." Kata dokter, membuat Dewi bernafas lega.

"Apa boleh saya masuk?."

" Silahkan."

Dewi langsung masuk.

"Terimakasih dokter"

"Sama-sama, saya mau tanya kalok boleh Gus Ibnu itu siapa?. Pasien terus memenggil nama itu, sebaiknya ajak orang itu menemui pasien." Saran dokter, kerena tidak henti hentinya Aina mengigau nama Gus Ibnu.

"Baik dok."

"Saya permisi dulu."
Dokter pun berlalu.

Rizky masuk dan duduk di kursi yang ada di ruangan Aina.

"Rizky kasik tau ayah kamu." Kata Dewi.

Novan sedang meeting dengan klogen nya dari Amerika, tentang proyek. Hp Novan berdering Novan langsung menolak. Novan meminta maaf dan lenjut menjelaskan. Beberapa menit hp itu berdering lagi Novan mengambil hp nya. Melihat nama Rizky di layar hp, Novan langsung mengangkat nya.

"Ada apa?."

"Kakak masuk rumah sakit."

"..........."

"............."

"..................."

"...................."

Novan mematikan hp nya, dia langsung meninggalkan meeting. Dia sangat khawatir dengan Aina.

"Pak, meeting nya belum selesai." Ucap sekertaris Novan.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang