USAHA

309 11 0
                                    

Gus Ibnu baru selesai melaksanakan sholat magrib bersama Novan, Dewi, dan Rizky. Ya, setelah menemui anak geng cobra, dia langsung pergi ke rumah mertuanya. Bagaimanapun mereka tau harus tau tentang masalah ini.

" Maaf, Ibnu gagal menjadi suami yang baik untuk Aina." Ujar Gus Ibnu sambil menunduk. Dia sangat merasa bersalah pada orang tua istrinya. Dia mengingkari janjinya yang akan menjaga Aina.

" Ini bukan salah kamu, ini memang ada seseorang yang merencanakannya." Ucap Novan sambil menepuk pundak menantunya. Dia yakin menantunya sudah menjaga putri nya.

" Ayah sudah menyuruh orang untuk mencari Aina." Lanjut Novan.

" Terimakasih ayah."

                                       ..............
Raihan khawatir, sudah malam sang adek belum datang.

" Assalamualaikum."

" Waalaikumussalam."

" Ustad ada yang naruk ini di pos." Ucap aham sopan.

" Siapa?."

" Gak tau ustadz, tapi di tulisan nya untuk Gus Ibnu."

Raihan mengambil amplop itu dari aham.

" Aham minta tolong buatkan saya kopi."

" Enggih ustad."

  Raihan masih setia menunggu sang adek. Dia sangat kepo dengan isi amplop coklat itu.

" Maaf ya dek, kakak kepo dengan isinya." Ucap Raihan sendiri sambil membuka amplop.

Raihan kaget, melihat beberapa foto Aina yang tidak  sadarkan diri. Dengan tangan dan kaki terikat. Raihan memotret foto itu dan mengirimnya pada sang adek.

" Fahri gimana kalian sudah menemukan petunjuk" Tanya Raihan menghampiri Fahri dan beberapa santri yang di beri tugas mencari Aina.

" Maaf ustadz, kami tidak petunjuk apapun. Kali sudah tanya pada orang sekitar tapi mereka tidak ada yang tau." Ujar Fahri.

Raihan memang menyuruh beberapa mahasiswa untuk mencari Aina.

                                      ............
  Geng cobra berusaha mencari Alex, bagaimana pun mereka harus menemukan dia. Mereka berpencar mencari Alex dari aparteme, rumah, dan tempat tongkrongannya. Tapi hasilnya nihil, Mereka juga meminta bantuan geng lain.

" Kita harus mencari Alex kemana lagi?." Ucap Roy.

" Kita harus lebih berusaha lagi." Ucap Reza.

" Wey lihat bukannya itu Irfan." Ucap Angga melihat seseorang yang mirip sekali dengan sahabatnya.

Mereka menghampiri Irfan yang lagi duduk di sepedanya.

" Irfan."

Irfan menoleh.

" Kalian."

Mereka berpelukan satu satu.

" Kangen banget aku sama kalian." Ucap Irfan.

" Kamu juga, apalagi kamu ada di Prancis." Ucap Roy.

" Cie .... Yang udah jadi direktur nih."

" Alhamdulillah, yang lain mana." Tanya Irfan.

" Mereka mencari Aina yang sedang di culik."

Irfan mendengar itu sangat terkejut.

" Aina di culik?." Tanya Irfan tidak percaya.

" Iya, apalagi dia lagi hamil. Kamu mencari nya kemana mana tapi hasilnya nihil." Ucap Reza dengan perasaan kecewa.

" Kalian tau siapa yang culik?." Tanya Irfan.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang