AMPLOP PUTIH

323 9 0
                                    

  Aina memandang air yang jatuh membasahi bumi. Hujan adalah Rahmat dari Allah. Jika tidak ada hujan dunia ini akan gersang. Aina tersenyum, hatinya terasa sangat damai. Sebuah tangan melingkara di pinggang nya.

" Lagi ngapain sayang." Tanya Gus Ibnu sambil mencium pipi sang istri.

" Lihat hujan."

" Emangnya hujan lebih indah dari wajah mas?."

Aina menghadap suaminya. Aina tidak tau mengapa suaminya mudah cemburu.

" Menurut Aina gak ada yang lebih indah melebihi  mas." Ujar Aina.

Gus Ibnu tersenyum, memeluk sang istri.

" Dan kamu ciptaan Tuhan yang terindah yang dikirim ke dalam hidup mas." Ucap Gus Ibnu.

" Sayang kita lanjutkan yang tadi malam, apalagi sekarang hujan." Lanjut Gus Ibnu sambil menaik-naikkan alisnya.

" Sejak kapan sih mas jadi mesum?." Ujar Aina.

" Kan mesum ke istri sendiri."

Gus Ibnu menggendong tubuh Aina. Di letakkan di ranjang melanjutkan aktivitas semalam.

" Ana uhubika Fillah." Ucap Gus Ibnu setelah selesai melakukan itu.

" Ahabukalladzi ahbabuka Fillah." Balas Aina.
                           .............

10 hari berlalu, liburan santri sudah berakhir. Saatnya mereka kembali ke penjara suci. Bagi santri yang telat kembali tanpa alasan akan di kena sanksi 2 sak semen dan mengaji Al Kahfi. Gus Ibnu sibuk dengan walisantri.

" Gus saya titip anak saya." Ucap beberapa wali santri.

" Insyaallah saya akan menjaga mereka." Ucap Gus Ibnu.

Gus Ibnu selalu menolak jika ada walisantri yang memberinya uang. Gus Ibnu menyuruhnya untuk memberikan pada orang yang lebih membutuhkan.

    Setelah isya'Gus Ibnu langsung beristirahat. Badannya terasa sangat capek, sehari penuh tidak istirahat.

" Mas di minum tehnya."

Gus Ibnu menyeruput teh.

" Sayang mas capek."

" Sini tidur biar Aina pijitin." Ucap Aina.

Gus Ibnu tidur berbantal paha istrinya yang sedang memijit kepalanya. Gus Ibnu memejamkan matanya sambi merasakan pijitan sang istri hingga dia tertidur.

Cting..... 
Aina mengambil hendpondnya. Dia sangat takut membaca pesan itu.

Hai sayangku, gimana kabar mu. Oh ya aku dengar kamu baru keguguran. Oh, kasian. Tapi itu membuatku senang. Kita kalok bersama tidak perlu rawat anak laki-laki sialan itu. Masih ingatkan dengan surat yang aku kirimkan. Aku tidak pernah main main dengan ucapan ku. Oh ya. Kamu itu hanya milikku, bagaimanapu aku akan mengambil apa yang menjadi milikku.

Mata Aina sudah basah. Dia tidak tau siapa orang yang meneror nya. Aina keluar dari kamar, tidak mau membuat suaminya terbangun.

  Ke esokan hatinya Gus Ibnu berangkat ke Jogjakarta karena ada urusan Mendesak. Dengan berat hati Aina mengizinkan suaminya. Dia masih takut akan pesan tadi malam.

" Setelah urusan hotel kelar mas segera pulang." Ujar Gus Ibnu.

"Hati hati."

Gus Ibnu memeluk istrinya begitu lama. Tidak tau tiba tiba perasaannya tidak tenang meninggalkan istrinya sendiri. Tapi Bagaimana lagi bisnis hotel di Yogyakarta sekarang ada sedikit masalah. Selain hotel mereka juga membangun rumah sakit seperti keinginan Aina.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang