KEYAKINAN HATI

358 10 0
                                    

Rizky dan ceysa sekarang ada di masjid.

" Ikutin saya ucap kalimat syahadat."

" Baik pak."

"Asyhadu an laa ilaha illallah."

"Asyhadu an laa ilaha illallah." Ucap ceysa mengikuti pak ustadz.

"wa asyhadu anna muhammadar rasulullah."

"wa asyhadu anna muhammadar rasulullah."

Setelah mengucapkan kalimat syahadat, hati ceysa merasa sangat lega, tenang, dan damai.

" Alhamdulillah ceysa sekarang masuk Islam." Ucap ustadz.

Setelah berbincang-bincang mereka berdua pamit pulang.

" Rizky, aku boleh minta tolong." Ucap ceysa sebelum memasuki mobilnya.

" Dengan senang hati."

"Tolong ajari aku cara sholat, ngaji dan apa yang harus aku lakukan sebagai muslim."

" Tanpa kamu minta aku akan mengajarimu, itu sudah menjadi kewajiban ku."

"Terimakasih aku pulang dulu ya."

" Tolong kamu ganti pakaian mu dengan yang sopan, menutup aurat, dan tidak memperhatikan lekuk tubuh. Itu wajib dalam Islam." Ujar Rizky, sebelum ceysa masuk ke dalam mobil.

" Aku mencoba nya." Ucap ceysa tersenyum, dan masuk ke dalam mobilnya.

Rizky menaiki sepeda ninja nya. Dia sangat senang, berharap agar ceysa Istiqomah.

Setiap hari Rizky mengajari ceysa mengaji dan lebih mendalam tentang agama Islam. Dia menceritakan tentang sejarah Islam, di mana saat nabi berjuang mati-matian agar agama Islam tersebar. Dan Kebencian kaum Quraisy yang ingin membunuh nabi. Agama diartikan hubungan antara tuhan dan manusia, sedangkan Islam kepasrahan dan pengakuan manusia terhadap sang pencipta. Rizky memberitau Islam sangat memuliakan dan menghormati wanita. Kurang dua Minggu ceysa sudah banyak tau tentang islam. Dia sudah hafal surat surat pendek.

Setelah mendirikan sholat ashar di kamarnya ceysa mengaji, dan tiba tiba.

Brak...
Seseorang menendang pintu kamar ceysa. Menampakkan seseorang pria yang sedang marah.

" Ceysa, berani beraninya kamu masuk Islam tanpa pengetahuan ayah." Ucap William, menampar ceysa.

" Siapa yang nyuruh kamu masuk Islam."

Ceysa memang tidak memberitahu dirinya jika sudah masuk Islam, dia terlalu takut orang tuanya akan marah. dia masih menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan nya. Selama ini dia melakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi. William menjambak rambut anak nya, ceysa hanya diam sambil menahan sakit.

" Jawab." Bentak William.

" Ini kemauan ceysa sendiri." Ucap ceysa dengan prasaan takut. Baru kali ini William memarahi nya.

" Bohong, pasti gara gara laki-laki brengsek itu. Ayah akan mengasih pelajaran buat dia."

"Jangan yah, Dia tidak memaksa ceysa untuk masuk Islam. Ini murni kemauan ceysa." Air matanya luruh.

" Sekarang kamu dari keluar dari agama Islam, atau ayah akan mencoret kamu dari KK." Ancam William.

" Aku gak akan pernah keluar dari agama Islam, aku sudah nyaman dengan agama Islam." Ujar ceysa.

Plak.....plak......

Ceysa memegang pipinya yang terasa panas. William menyeret ceysa untuk keluar dari rumah nya.

" Sekarang kamu bukan anggota dari keluarga kami." William mengucapkan nya dengan lantang.

" Lebih baik aku meninggalkan kalian, daripada harus meningkatkan Allah." Tegas ceysa. membuat William semakin emosi.

Plak....plak....plak.......

" Meskipun ayah menamparku sampai mati sekalipun, aku gak akan pernah keluar dari islam."

William ingin menendang anak nya, tapi terhenti.

" udah pa, kasian ceysa ini udah jadi pilihan nya." Ucap mama ceysa, dia tidak tega melihat putrinya di sakiti, walaupun hatinya sekarang sedang kecewa.

" Udah ma jangan terus manjain dia."

" Sana kamu pergi."

William mendorong ceysa hampir terjatuh.

" Kamu gak papa." Tanya Rizky.

Ceysa hanya mengangguk.

" Kamu yang udah ngebut ceysa masuk ke agama mu itu."

Rizky mengerti apa yang terjadi.

" Maaf om saya tidak pernah mengajak ceysa untuk masuk agama saya. Ini murni pilihan dia."

" Dia tidak akan tau tentang islam, kalok bukan dari kamu berengsek."

Buk.....buk..... William memberi bogem di pipi Rizky.

"Ayah memang tidak punya perasaan." Bentak ceysa, membantu Rizky yang tersungkur di lantai.

" ini pilihan ceysa." Tekan ceysa.

"Kurang ajar, beraninya kamu ngebentak ayah. Apa ini yang di ajarkan agama mu."

" Islam mewajibkan kita berbakti pada orang tua. Tetapi jika keduanya menyuruh kita mempersekutukan Allah kita boleh menentang nya. Karena hanya pada Allah kita kembali." Jelas Rizky.

" Ayah gak mau tau, kamu keluar dari agama Islam, atau ayah gak akan pernah menganggap kamu sebagai anak."

" Ceysa tidak akan pernah meninggalkan Allah ." Ceysa sudah yakin dengan keputusan nya. Dia yakin kalok Allah selalu bersamanya.

"Sekarang kamu angkat kaki dari rumah ini, ayah gak sudi mempunyai anak seperti kamu."

"Baik ceysa akan angkat kaki dari rumah, semoga Ayah mendapatkan hidayah." Kata ceysa sebelum pergi dari rumah nya.

Ceysa menangis sepanjang perjalanan, dia sekarang mencari rumah untuk di kontrakan di temani oleh Rizky.

" Kamu beneran gak papa tinggal disini." Ucap Rizky memastikan. Melihat kondisi kontrakan yang kecil, jauh dari rumah ceysa sangat besar.

Ceysa anak dari William, siap sih yang gak kenal dengan William pemilik perusahaan William group,
Perusahaan terbesar di Amerika.

" Gak papa kok, mungkin ini ujian agar meningkat kan keimanan ku." Ujar ceysa.

" Ini pakek kamu aja, aku tau uang mu habis bayar kontrakan ini." Kata Rizky sambil memberi kartu ATM nya .

" Tidak terimakasih, aku masih punya toko bunga."

"Ya udah aku pulang dulu, aku akan sering sering kesini."

Selain tokoh bunga, ceysa juga memiliki bisnis kafe, dan restoran. Yang di dapat dengan usahanya sendiri. Dia menuruni sifat sang papa, sangat hebat dalam bisnis.

Dengan berjalannya waktu banyak cobaan yang di lalui ceysa, terutama dari keluarga, teman, dan orang sekitar. Dia sekarang sudah berhijab.
Dan yang paling membuat dia senang, doa doa nya sudah di kabuli oleh Allah. Kedua orangtuanya memeluk juga Islam.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang