PENOLONG

3.1K 65 2
                                    

Hujan deras, di iringi suara guntur yang mengelegar. Membuat tubuh seorang perempuan basah kuyup. berjalan sempoyongah tanpa arah sambil tertawa seperti orang gila. perempuan itu AINA REVALDI. perempuan pemilik wajah cantik, rambut panjang, bulumata melentik, hidung mancung, bibir tipis berwarna pink, membuat para kaum adam yang melihatnya pasti jatuh hati dengan pesonanya. Tapi sayang, dia terjerumus dalam pergaulan bebas.

"wah,ada mangsa nih" ucap salah satu preman, sambil melihat aina dengan nafsu yang membara.

"hai. Cantik mau kemana?" Aina tidak mengabaikan panggilan preman.

"main sama abang yok, abang jamin pasti cantik keenakan" ucap sang preman.Sambil menarik paksa tangan aina.

"lepasin. Anjay" sentak aina.

"Eh jangan kasar cantik, kita main enak-enak dulu." Ucap satu preman.

"lepasin, gue gak mau," ucap aina sambil berusaha untuk lepas. Aina menendang perut sang preman sampai terjatuh.

"berani beraninya lo nendang gue" ucap sang preman. Bangun dan langsung menarik paksa tangan aina.

Plass..... Plass.....
Sang preman menampar aina hingga terjatuh. Saat ingin memukul Aina. tetapi ada tangan yang mencekal tangannya.

Kretek.....

"Aw sakit" rintih sang preman saat tangan nya.di putar ke belakang oleh seseorang.

"siapa lo?" ucap sang preman satunya. tapi laki laki itu tidak menjawab dia menendang kaki preman hingga yerjatuh.

"kurang ajar lo, anj*Ng?."

Mereka berkelahi. Tidak lama preman di buat tumbang dan pergi. Laki laki itu langsung menghampiri aina yang terduduk lemas sambil ketawa sendiri. laki laki itu menjongkok.

"kamu mabuk."ucap laki laki itu ketika mencium bau alkohol dari mulut Aina.

"hai ganteng kenalin nama gue Aina."ucap aina sambil mengedipkan matanya. Laki laki itu membantu aina berdiri. Dan membawanya ke mobil. laki laki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di pinggir nya Aina meracau tidak jelas.

"rumah kamu dimana?" tanya laki laki itu.

"ngapai lo nanyak rumah gue. mau ngelamar gue,"ucap aina sambil tertawa.

"cepat jawab" tegas laki-laki itu.

"perumahan indah. Jalan budiman.gang mawar.nomer rumah125." jawab aina.

20 menit kemudian Mereka sampai. Di depan rumah berlantai 3 bernuansa putih, luas dan beberapa pohon di pinggir rumah membuat rumah semakin indah. Laki laki itu menoleh ke samping, melihat Aina yang tertidur. laki laki itu turun, berjalan ke arah pintu.

Tok...tok...to...

"assalamualaikum" ucap laki-laki itu.

"waalaikumussalam" keluar seorang pria yang kira-kira berkepala empat, namun terlihat masih mudah, gagah, tampan, pasti orang menyangka dia masih ber umur 30an.

"carik siapa nak" tanya novan, ayah aina.

Ya, dia Novan ayah Aina. Dia sosok ayah yang sangat tegas, sabar, dan baik dalam mendidik anaknya.

"ini betul rumah nya Aina?"

"saya ayah nya."

"Anak bapak ada di dalam mobil saya sedang tidur. Tadi dia di ganggu preman kayak nya sedang  mabuk." ucap laki laki itu. novan langsung pergi ke mobil dan menggendong putri nya ke dalam rumah.

"Ayah. Aina kenapa?"tanya dewi, bunda Aina.

"Biasa lagi mabuk." Ucap Novan kesal dengan perilaku putrinya.

Aina di baringkan di tempat tidur. novan menatap putrinya, kecewa pada dirinya sendiri. Dia merasa gagal mendidik anak nya.

"ini semua salah ayah. Ayah gagal mendidik Aina" ucap novan dengan nada kecewa. Dewi mengelus pundak suaminya.

"Ayah udah usaha dengan baik. mendidik aina."ucap dewi menenangkan suami nya.

"ayah keluar dulu"

Novan menemui laki laki itu yang sedang duduk diteras rumah. novan kagum dengan anak muda yang satu ini, sangat sopan, di lihat dari cara berpakaiannya orang-orang pasti tau bahwa laki-laki ini anak yang baik. Lain dengan anak remaja pada umum nya.

"maaf, telah merepotkan kamu. Putri saya memang sangat nakal dia suka mabuk, keluar malam sama teman geng cobranya. saya hampir putus asa mendidiknya. karena kenakalan nya." Ucap novan. laki laki itu hanya diam mendengar cerita novan.

"dia sangat berbeda dengan rizky adik nya, yang selalu nurut. saya tidak tau lagi harus melakukan apa agar Aina bisa berubah" ucap novan kecewa.

Laki-laki itu melihat kekecewaan yang amat dalam di mata Novan.

"Apa saya boleh kasik saran pak?"

Novan langsung mengiyakan.

"sebaik nya bapak naruk Aina di pesantren. disana dia akan di ajarkan akhlak, ilmu agama , dan syariat syariat islam, dan insyaallah di sana dia perlahan-lahan mengubah perilakunya." nasihat laki laki itu.

Saran laki-laki itu sangat pas. kenapa dia tidak berpikir sampai ke situ. Malam semakin larut. laki laki itu pamit pulang.

" Siapa nama kamu?."

"ibnu,pak"

"nak ibnu saya ucap terimaksih banyak atas bantuan dan sarannya."

"sama sama pak. saya pulang dulu assalamualaikum." ucap ibnu lalu mencium punggung tangan novan.

"waalaikumussalam"

MAAF YA KALOK ADA KESALAHAN KARNA INI BARU KARYA PERTAMA AKU🙏🙏🙏🙏

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang