KEPUTUSAN NOVAN

815 24 0
                                    

"Aina, tarlagi ke ruangan ayah." ucap Novan sambil meninggalkan ruang makan. Aina tidak menjawab dia tau pasti ayah nya akan menceramahi nya panjang kali lebar.

"Kamu kenapa kok tadi malam nangis?." tanya dewi.

"gak papa bun." ucap Aina.

Aina menyelesaikan makannya, setelah itu langsung menuju keruangan ayah nya.

.............
Di dalam ruangan ayah nya, Aina duduk dengan kaki di atas meja, membuat novan emosi melihat kelakuan putrinya.

"Turunin." ucap Novan tegas sambil menatap Aina tajam.

"enggak, ini kan kaki Aina, yah terserah Aina mau bagaimana." Ucapnya dengan santai, sambil memakan kacang.

"turunin sekarang, atau ayah potong kaki kamu." sentak novan menahan emosi nya.

Nyali Aina langsung menciut melihat ayahnya emosi.

"Ayah ngapain panggil Aina kesini?."

"kelakuan kamu semakin hari semakin gak karu-karuan. dalam waktu dekat ini ayah akan masukkan kamu ke pesantren." tegas Novan.

Aina terkejut. Mendengar kata pesantren.

"Aina gak mau di pesantren. Yah ini zaman modern udah gak musim nyantri." bantah Aina.

"Kata siapa?, Ini keputusan ayah yang gak bisa di bantah. Dengan tinggal di pesantren kamu akan belajar agama dan akhlak." ucap novan.

Aina tidak bisa membayangkan, jika dia tinggal di pesantren. Hidupnya akan sengsara, penuh aturan, tidak bisa keluar malam, Tidak bisa mabuk , nongkrong dan bersenang-senang dengan teman-temannya. setiap waktu dia akan belajar, waktu istirahat nya pun hanya sedikit. ini tidak bisa terjadi pada dirinya.

"pokok nya Aina gak mau di pesantren. Ayah pilih kasih, ayah jahat" Aina langsung keluar dari ruangan novan.

Novan hanya diam, sejujur nya dia tidak tega memasukkan Aina kedalam pesantren, tapi dirinya tidak mau Aina akan menyesal di kemudain hari.

"maafkan ayah nak terserah kamu mau bilang ayah apa. Ayah hanya mau kamu menjadi orang yang beruntung di kemudian hari." ucap novan.

Di dalam kamar Aina menangis,
Dewi yang tadi gak sengaja melihat nya pun pergi kamar Aina. Dewi mengetok pintu kamar Aina.

"nak kamu kenapa kok nangis buka pintunya."ucap Dewi.

"udah bun, biarin aja." ucap Novan yang baru saja ada di belakang dewi. novan mengajak istrinya ke ruang tamu. Novan menceritakan kepada istrinya. soal rencana yang akan memasukkan Aina ke pesantren.

"Ayah kok baru bilang"

"maaf Ayah baru cerita. Tapi bunda setujukan?" tanya novan.

"bunda sangat setuju, tapi ayah akan memasukkan Aina ke pesantren mana?"

"pesantren AL-Amin bogor, disana sangat maju dan terkenal formal maupun non formal. disana juga ada universitasnya yang maju." ucap Novan.

                            🕊🕊🕊

  Seperti biasa Aina sedang nongkrong bersama temannya, Aina memikirkan ucapan Ayah nya tadi pagi.

"lo kenapa? Nih minum." ucap Virza sambil memberi secangkir alkohol. Aina mengambil gelas berisi alkohol dan menaruh nya di atas meja. Virza mengerti sahabatnya mempunyai masalah.

"lo kalok punya masalah, cerita dong sama gue." ucap virza.

"gue mau dimasukin ke pesantren."
Virza terkejut mendengar ucapan Aina.

"lo beneran kan. gak bercanda?." tanya virza.

Aina menceritakan semua pada virza.

"bantuin dong, gue gak mau tinggal di pesantren." ucap Aina.

"gue gak tau juga harus gimana." ucap virza.

"kenapa nih, kok serius amet?" tanya Irfan. Virza menceritakan semua pada Irfan.

"lo mendingan. kabur aja dari rumah." Ucap Irfan.

"gila lo, kalok sampek bokap tau, bisa mati gue." ucap Aina.

"kalok lo kabur pasti bokap lo nyarik dan nyuruh lo pulang, terus lo ngasik syarat lo mau pulang dengan catatan lo gak mau di pesantren." ucap Irfan.

Aina memikirkan ucapan irfan.

"gue setuju, dengan ide lo." ucap Aina.

Aina memeluk virza, dia sangat senang mempunyai teman seperti mereka.

"gue gak dipeluk nih?" ucap Irfan. membuat Aina Mencibirkan bibir nya ke arah Irfan.

Pagi hari Aina menonton tv bersama Rizky di ruang keluarga.

"lo gak mau siap-siap sekolah, telat lo
Nantik" ucap Aina.

"sekarang hari minggu, kakak udah pikun ya?." ucap Rizky sambil tertawa  membuat Aina kesal dan melempar bantal ke arah Rizky.

"gitu aja marah."

"biarin"

"katanya kakak mau di masukkan ke pesantren" tanya Rizky.

"seharusnya kakak senang masuk ke pesantren. Bisa belajar ilmu agama lebih dalam, sering ngumpul sama teman pokok nya menurut Rizky tinggal di pesantren itu enak, Rizky dulu mintak di pesantren tapi sama ayah gak boleh." ucap Rizky.

"lo aja yang di pesantren, gue kalok dengar tinggal di pesantren itu ngeri, banyak aturan, gak bisa keluar dengan bebas, belajar terus, dan paling kakak gak enak itu pakai hijab, bikin gerah." Ucap Aina.

"islam itu mewajibka perempuan menutup aurat dengan berhijab, Islam sangat menjaga perempuan. Karena perempuan itu bagaikan berlian." nasihat rizky.

Aina hanya mengabaikan perkataan sang adek.

"Aina besok kamu akan di masuk kan ke pesantren." ucap Dewi yang datang dari belakang, membuat Aina terkejut mendengar itu

"what besok?." ucap Aina tidak percaya.

"Aina gak mau di pesantren bun." ucap Aina dengan wajah memelas. agar bundanya merasa kasian.

"ini udah jadi keputusan ayah sama bunda." ucap Dewi tegas.

Aina meninggal kan ruang tamu, dia masuk ke kamarnya. Aina menangis, kesal kepada bunda dan ayahnya.

Di dalam kamar Aina mencari hendpondnya yang tadi lupa di taruh di mana. Aina melempar semua yang ada di kamar nya. membuat dewi khawatir.

"Aina buka." ucap Dewi.

"bunda jahat, Aina gak mau di pesantren." teriak Aina.

"ini juga untuk kebaikan kamu. bunda sama ayah gak mau kamu menyesal di kemudain hari." Ucap Dewi.

"kenapa ayah sama bunda pilih kasih.kenapa kok cuma Aina yang di masukkin ke pesantren, kenapa Rizky enggak." ucap Aina.

"ayah tidak akan masukin kamu ke pesantren, kalok kelakuan kamu gak kayak setan"

"siapkan bajumu untuk besok, jangan buat hal yang aneh-aneh." ucap Novan tegas.

Setelah itu Novan mengajak istrinya pergi.

Aina mencari hendpond, setelah itu chat Virza.

Aina
"besok gue mau di masukkan ked pesantren.

Virza
"Beneran lo"

Aina
"ya, nantik malam gue kabur"

Virza
"gue tunggu di pertigaan rumah lo"

Aina
"oke"

Aina mengambil tas dan memasukkan baju secukupnya yang akan di bawa kabur.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang