CEMBURU

517 14 0
                                    

Mobil sport abu-abu memasuki halaman rumah tingkat yang ber nuansa putih. Aina dan Gus Ibnu keluar dari mobil, mereka melihat mobil ayah nya yang tidak ada.

"Pak, ayah sama bunda keluar?." Tanya Aina pada satpam rumah nya.

"Iya neng baru keluar." Ucap pak Bagas.

"Kemana?." Tanya Aina.

"Gak tau neng."

Setelah itu Aina langsung masuk menuju kamarnya, di ikuti oleh Gus Ibnu.

Klek.....

Aina melihat kamarnya masih tetap sama, tidak ada perubahan. Hanya ada foto pernikahan mereka. Aina langsung rebahan, perjalanan Bogor Jakarta membuat dirinya penat. Gus Ibnu melihat foto Aina masih remaja.
Gus Ibnu mengambil salah satu bingkai yang menarik pusat perhatiannya.

"Ini Siapa." Tanya Gus Ibnu. Sambil menunjuk laki-laki yang memeluk Aina.

"Dia Alex, teman ku." Ucap Aina.

"Buang foto ini, mas gak suka lihat nya." Ucap Gus Ibnu cemburu.

"Iya sini Aina buang."

Aina mengambil bingkai foto itu dari suaminya. Lalu membuang nya ke tempat sampah.

"Udah, jangan cemburu lagi." Ucap Aina merebah kan kembali tubuhnya.

"Sayang, mandi dulu." Ucap Gus Ibnu.

"Nanti aja mas Aina capek."

"Sekarang, atau lanjutin yang tadi di masjid." Ancam Gus Ibnu.

"Ya, ya, Aina mandi sekarang."

Dengan sedikit tidak ikhlas Aina berjalan ke kamar mandi.

Beberapa menit Aina keluar dari kamar mandi. Dia menghampiri suaminya yang tertidur.

" Mas bangun, mandi dulu."

Ehm....

"Mas bangun, mandi."

"Masih ngantuk." Ucap Gus Ibnu, masih menutup matanya.

"Ya udah Aina, tidur di sofa aja. Mas bau." Ucap Aina, sambil beranjak pergi.

Gus Ibnu langsung meraih pinggang istrinya, membaringkan di samping nya. Mereka saling menatap satu sama lain, tangan kanan Gus Ibnu memeluk Aina. Tanpa aba-aba Gus Ibnu langsung melumat bibir indah istrinya, Aina yang mendapat serangan tiba-tiba terkejut. Namun dia berusaha rileks, dan membalas ciuman. Gus Ibnu melepaskan pangutannya memberi sang istri mengambil oksigen. Gus Ibnu tersenyum, gairah nya sudah muncul.

"Sayang, mas mau melakukan nya." Kata Gus Ibnu dengan berat.

"Mas mandi dulu." Ucap Aina, sambil menatap tajam.

"Tapi mas.." sebelum menyelesaikan ucapannya, Aina memotong nya.

"Atau tidak melakukan nya."

Mendengar itu Gus Ibnu langsung berdiri.

"Ya mas mandi."
Dengan pasrah Gus Ibnu menuruti kata istrinya.

Setelah menyiapkan baju ganti untuk suaminya, Aina langsung tidur dia sangat lelah dan mengantuk.

Gus Ibnu tersenyum saat melihatnya istrinya sedang tertidur, dia memakai baju yang di siapkan istrinya.

"Kamu sangat pintar menghindari mas." Kata Gus Ibnu, sambil rebahan di samping istrinya.

Gus ibnu meminggirkan anak rambut yang menghalanginya wajah canti istrinya. Dia terus memandangi wajah istrinya yang terlihat sangat lelah.
Aina membuka matanya saat terasa ada yang membelai wajahnya.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang