SOTO AYAM

344 10 0
                                    

  Beberapa hari ini nomer itu tidak mengirim pesan lagi. Membuat Aina merasa legah, dia berharap itu hanya orang iseng.

Ctar.......

Guntur sangat keras di iringi petir, Hujan sangat deras. Sungguh suasana yang mencengkram. Aina menghampiri suaminya yang duduk di sofa manja. Bergelut manja membuat suaminya peka jika istrinya sedang pengen sesuatu.

" Kamu pengen apa sayang?."

" Aina pengen Soro ayam pak Mumun."

" Besok saja ya sanyang sekarang udah malam apalagi hujan nya tidak kunjung reda." Ujar Gus Ibnu, berharap istrinya mau. Bukan dia tidak mau membelikan sekarang, tapi soto pak Mumun yang di minta istrinya itu tempatnya di Jakarta.

" Sekarang, Aina pengen sekarang." Merajuk Aina dengan muka melas.

" Ya udah mas belikan sekarang, gak usah merajuk." Ucap Gus Ibnu.

Gus Ibnu mengambil jaket nya.

" Memang kalok lagi ngidam harus di turutin, tapi demi kalian mas akan lakukan." Ujar Gus Ibnu lalu keluar dari kamar nya. Sambil menunggu suaminya pulang Aina tidur.

23: 59 mereka baru sampai di depan warung pak Mumun, Gus Ibnu kecewa melihat warung itu tutup.

" Gus kita cari yang lain aja?." Tanya aham.

" Tapi istri saya pengen Soro pak Mumun." Ujar Gus Ibnu.

" Aham kamu tunggu sini saya mau keluar sebentar."

Gus Ibnu Meraih payung, hujan masih tidak berhenti walaupun udah reda. Gus Ibnu menghampiri beberapa orang yang sedang ngopi di dekat warung pak Mumun.

" Assalamualaikum."

" Waalaikumussalam."

" Permisi pak, mau tanya rumah pak Mumun dimana?."

" Aden cari rumah nya pak Mumun."

Gus Ibnu mendengarkan bapak yang memberi ancang ancang rumah pak Mumun. Setelah selesai Gus Ibnu langsung kembali ke mobil.

" Jalan ham."

" Kemana Gus."

" Ke rumah nya pak Mumun, tar lagi saya kasik tau jalan nya." Ucap Gus Ibnu.

Aham melajukan mobilnya. Dia melihat sang Gus yang mulai tadi menguap. Jelas dari wajah nya jika dia sangat ngantuk. Tapi demi istrinya dia rela tidak tidur. Sungguh pasangan yang romantis.

" Gus kalok ngantuk tidur aja tar lagi saya bengunin."

" Saya gak ngantuk."

Beberapa menit mereka sampai di depan gang. Gus Ibnu dan aham turun dari mobil. Mereka melewati gang kecil yang becek dan Kumuh. dengan sabar Gus Ibnu terus melewati jalan itu untuk pergi ke rumah pak Mumun. Ada beberapa orang di teras rumah yang belum tidur.

" Permisi buk pak." Ucap Gus Ibnu dengan Sopan.

" Mau kemana den?." Tanya salah satu bapak.

" Pergi ke pak Mumun."

" Aden bukan orang sini ya, baru pertama kali lihat." Tanya seorang ibu yang agak tua.

" Saya orang Bogor." Jawab Gus Ibnu sambil tersenyum.

" Jauh, ngapain ke pak Mumun malam malam."

" Istri saya lagi ngidam soto nya pak Mumun."

" Perhatian banget jauh jauh kesini hanya beli soto buat istrinya."

Gus Ibnu hanya tersenyum, lalu pamit.

Gus Ibnu terus mengetok pintu pak Mumun beberapa kali. Akhirnya pintu itu terbuka.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang