INGKAR JANJI

394 9 0
                                    

Reza menggendong Gus ilzam.

" Lucu banget kamu." Ujar Reza.

" Ekhem..... Makanya cepat nikah biar punya anak."

" Nasib jomblo ngenes." Ucap Roy.

Ha...ha....ha......

" Sombong amat mentang mentang udah punya pasangan." Ucap Reza.

" Udah jangan di ejek. Nanti nangis." Ucap Angga dengan nada mengejek.

" Nangis bilang ke mama." Timpal Roy.

Ha .....ha......Ha......

" Udah kasian Reza jangan di ejek. Mungkin dia masih belum waktunya." Ucap Aina.

Gus Ibnu membawa rez ke ruang tengah. Dia juga memanggil luil untuk duduk. Reza mulai mengerti, dia menundukkan kepalanya.

" Reza kalok kamu memang serius sekarang tanyakan sendiri pada orangnya." Ujar Gus Ibnu.

Reza diam, dia sangat gugup. Baru kali ini dia melamar seseorang.

" Tunjukkan bahwa kamu laki-laki." Kata Gus Ibnu menepuk pundak Reza. " Aku kesana dulu."

Sepertinya Gus Ibnu. Keadaan masih hening. Suasana seperti mencengkram bagi Reza.

" Kalok gak ada yang di bicarakan saya ke dapur dulu." Ucap luil.

" Eh tunggu. Mungkin Gus Ibnu sudah mengatakan padamu. Aku tau, aku bukan orang yang paham agama di banding kamu seorang santri. Aku jauh dari kata baik. Tapi aku janji akan membimbing kamu menuju ridhonya, membuatmu bahagia. Luil aku mencintaimu karena Allah. Apakah kamu mau menjadi istriku dan bersama-sama mencari ridhonya." Ucap Reza.

Tidak ada jawaban. Reza sudah menebak luil pasti menolak dirinya.

" Kalok kamu menolakku gak papa, aku sadar diri." Ucap Reza tertunduk. Dia tidak ingin egois yang hanya memikirkan perasaan sendiri.

" Aku tidak mengatakan apapun, tapi kenapa kak reza menyimpulkan seperti itu." Ucap luil.

Reza hanya diam.

" Kalok kak Reza serius temui orang tua luil. Minta restu pada mereka." Ucap luil lalu pergi.

Ini bagaikan lampu hijau bagi Reza. Dia secepatnya akan menemui orang tua luil.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Rizky ada di apartemen Abraham sahabat sewaktu kuliah di Amerika. Abraham juga seorang muslim.

" Riz ayok cepat."

Mereka akan pergi ke rumah sakit menjenguk ceysa.

" Assalamualaikum."

" Waalaikumussalam."

Rizky menyalami orang tua ceysa.

" Kapan datang nak?."

" Tadi pagi om."

" Sana temenin ceysa. Om pergi dulu ada urusan sebentar." Ucap William.

" Siap om."

Rizky duduk di samping ranjang ceysa.

" Kakak kok ke sini. Memangnya gak sibuk?." Tanya ceysa.

" Kamu lebih penting dari pekerjaan kakak."

Pipi ceysa memerah.

" Makin canti calon istri ku."

" Udah kak jangan gombal terus." Ucap ceysa.

" Kakak gak gombal, kamu memang cantik."

" Kakak juga tampan."

Rizky membawa ceysa ke taman.

Gadis Tomboy Milik Sang Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang