Disebuah ruangan yang terlihat luas dan di dominasi oleh warna putih dan beberapa warna emas, dengan berbagai orname mewah dan elegan yang menghiasi ruangan, dan ditengah-tengah ruangan terdapat sebuah bola emas raksasa yang terus berputar.Di ruangan tersebut terdapat seorang wanita yang sedang duduk di kursi dan didepannya ada meja dengan berbagai peralatan di atas meja. Wanita itu memiliki penampilan berambut pirang dan mata emas bersinar, ia terlihat sedang menulis sesuatu di sebuah kertas.
Ketika wanita itu sedang fokus menulis, tiba-tiba ia merasakan jika ada seseorang yang akan datang padanya dan dia mengetahui siapa yang datang. Mengetahui hal itu, ia menghela nafas dan sedikit kesal karena mendapatkan gangguan disaat ia sedang fokus mengerjakan tugasnya.
Lalu seseorang muncul dibelakang wanita itu, orang itu adalah, Lilly. Dia pun menyapa wanita itu dengan dingin seperti biasanya.
"Halo, maaf mengganggu waktumu, Destiny. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan mu."(Lilly)
"Haaa... bisakah kau bisakah kau pergi! Saat ini aku benar-benar sangat sibuk dan tidak bisa diganggu. Lebih baik kau kembali lagi lain waktu, apa kau mengerti, Death?."(Destiny)
Ucap Destiny sembari berbalik untuk melihat Lilly yang kesal karena diusir olehnya. Bisa dilihat, Lilly menggengam sabitnya kuat-kuat, seperti ingin menebasnya. Tapi ia mengurungkan niatnya dan kembali tenang.
"Aku tidak ingin kau memanggilku dengan sebutan itu. Aku lebih suka kau memanggilku, Lilly."(Lilly)
"Dan aku juga tidak suka seseorang memanggilku dengan panggilan Destiny. Aku lebih suka dipanggil, Iris. Apa kau mengerti."(Iris)
"Baiklah, aku mengerti dan maaf karena mengganggu waktumu, Iris."(Lilly)
"Lupakan saja. Jika kau ingin berbicara denganku, lebih baik jangan disini."(Iris)
Iris pun berdiri dari kursi sembari membawa kertas, ia menempelkan kertas itu di dinding yang telah dipenuhi oleh berbagai kertas lainnya. Setelah itu, Iris mengajak Lilly ke suatu tempat.
Sekarang mereka berdua berada di sebuah taman dekat dengan sungai yang sangat indah, ditambah dengan adanya bunga-bunga yang memperindah taman itu.
Mereka berdua duduk di kursi masing-masing dengan teh yang disajikan oleh Iris. Setelah itu, Iris pun bertanya maksud dari kedatangan Lilly.
"Jadi Lilly. Apa yang membuatmu datang ke wilayah kekuasaan ku dan meninggalkan tempat mu sendirian. Apa kau tahu akan sangat berbahaya jika kau tidak ada ditempatmu?!."(Iris)
"Jangan khawatir, Iris. Tempat ku akan baik-baik saja, lagipula aku tidak akan lama disini. Dan aku disini ingin sedikit membicarakan tentang masalah yang akhir-akhir ini aku alami."(Lilly)
"Hmm...? Tidak seperti Lilly yang aku kenal? Aku tidak pernah mendengar kata-kata itu darimu, dari seorang makhluk yang paling ditakuti diseluruh dunia."(Iris)
"Berhenti memuji dan menghina ku. Aku benar-benar membutuhkan bantuan dari seorang penjaga takdir, seperti dirimu, Iris."(Lilly)
"Wah, sejak kapan kau pintar merakit kata-kata, Lilly..."(Iris)
"Bisakah kau tidak bermain-main denganku, Iris...!"(Lilly)
Lilly kesal dengan Iris yang mengejeknya. Membuatnya sampai mengeluarkan sebagian kecil energinya, tapi itu sudah cukup untuk menguncang dunia.
Iris cukup santai meski dalam keadaannya yang buruk bagi seluruh dunia. Iris pun mencoba untuk menenangkannya dengan cara menyentuh keningnya, membuat Lilly tersadar dan menarik kembali energinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru's New Journey [HIATUS]
FantasíaRimuru Tempest dikenal sebagai salah satu raja iblis octagram, namun itu dulu sebelum dia kehilangan segalanya.