bab 21 - Sebelum Penyerangan.

150 15 1
                                    


Sudah lebih dari sebulan semenjak Rimuru bertemu dengan Rachel, pahlawan sejati yang ada di dunia ini. Kini Rimuru menjalani hari-hari seperti biasa, melakukan tugas petualangan kadang dibantu Rachel dari balik bayang.

Sesekali Rimuru bertemu dengan Ciel kembali, hubungan antara mereka kurang baik dikarenakan kejadian sebelumnya dan Rimuru yang selalu menghindari setiap pertanyaan yang dilontarkan Ciel.

Rimuru masih belum siap jika harus memberitahu semua kepada Ciel. Juga Ciel mempertanyakan tentang gurunya yang adalah Rachel. Dikarenakan Rachel meminta Rimuru untuk tidak mengatakan keberadaannya pada Ciel, terpaksa Rimuru harus berbohong meski Rimuru sadar jika Ciel tidak mudah untuk dibohongi apalagi Ciel memiliki kekuatan misterius yang membuatnya mengetahui apapun. Tapi Rimuru telah mengatasi hal tersebut dengan menciptakan skill baru yang dapat menghalangi kekuatan Ciel.

Setelah penjelasan itu, kembali kepada Rimuru yang saat ini berada di bukit jauh dari kerajaan Victoria. Bersandar pada pohon, menutup matanya untuk menenangkan dirinya. Tidak hanya Rimuru saja disana terdapat Rachel yang sedang berbaring di dahan pohon dan tertidur, lalu Lucia yang sedang membaca buku sambil menyesap teh didekat Rimuru.

Setelah cukup lama menutup matanya, Rimuru membuka matanya dan melihat Lucia didekat dan bertanya.

"Jadi Lucia, apa kau sudah mengetahui sesuatu tentang Twins Light yang aku beritahu padamu??"(Rimuru)

"Maaf Rimuru-sama, tapi aku sama sekali belum mendapatkan petunjuk tentang Twins Light. Kecuali sedikit informasi dari Rin jika itu adalah sebuah benda kuno"(Lucia)

Ucap Lucia tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang dibacanya, meski Lucia mengatakan itu dengan tenang tapi nyatanya ia merasa tidak nyaman dikarenakan tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan cepat, dan itu dapat Rimuru rasakan.

Karena itu Rimuru mendekati Lucia dan duduk disebelahnya.

"Tidak perlu merasa sedih seperti itu. Lagipula aku tidak meminta mu untuk cepat-cepat mendapatkan petunjuk tentang Twins Light, jadi tenang saja dan kerjakan perkerjaan mu dengan baik"(Rimuru)

"Aku tau kau akan mengatakan itu, Rimuru. Tapi tetap saja aku merasa tidak berguna, seharusnya aku dapat menemukan informasi tentang itu lebih cepat tapi nyatanya tidak seperti yang aku harapkan"(Lucia)

Lucia terlihat sedih mengucapkan kata-kata itu, ia menutup bukunya dan menghela nafas panjang. Rimuru yang melihat Lucia yang sedang sedih, mencoba untuk menghiburnya dengan merangkul pundaknya dan mendekatkannya pada dirinya. Lucia terkejut dengan apa yang dilakukan Rimuru tapi ia tidak mencoba melawan sama sekali.

"Jangan mengatakan hal seperti itu, Lucia. Aku tau sejauh mana kemampuan mu itu, jadi jangan berpikir kau tidak berguna, justru kau sangat berguna akhir-akhir ini. Contohnya saat aku mencoba menyelamatkan Rachel, tanpa mu mungkin aku tidak dapat menolongnya. Aku merasa sangat senang karena kau ada disini dan mau membantuku"(Rimuru)

Lucia kembali tenang ketika mendengar semua ucapan Rimuru. Lucia tersenyum merasa sangat senang karena dapat berguna bagi Rimuru sendiri.

"Terima kasih Rimuru, aku tahu kau adalah orang yang baik tidak heran jika Veldanava-sama memilihmu untuk menjaga dunianya. Meski sekarang sudah hancur, tapi aku tidak marah malah aku merasa senang kau baik-baik saja"(Lucia)

"Tidak perlu berterimakasih, aku juga ingin minta maaf karena tidak dapat menjaga dunia yang ditinggalkan Veldanava. Juga, aku sudah lama memaafkan semua perbuatan mu dulu, hanya saja aku masih belum bisa mengendalikan emosi ku waktu itu"(Rimuru)

Lucia semakin melebarkan senyumnya, lalu ia menyandarkan kepalanya di bahu Rimuru. Entah kenapa ketika dia melakukan itu, Lucia merasa sangat dan nyaman, mengingatkan ia akan masa lalu.

Rimuru's New Journey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang