bab 43 - Sebuah Kesepakatan.

250 13 2
                                    


Hari yang indah dan tenang, disebuah lapangan terlihat disana ada Rose dan Eva yang saling berhadapan satu sama lain. Rose terlihat terdiam dengan tenang sembari memegangi tongkatnya dengan kedua tangannya, dan Eva terlihat disisi lain dengan senjata berupa pedang di pinggangnya.

Saat ini mereka sedang melakukan latihan seperti biasa, dan disana tidak hanya ada mereka saja tapi juga ada banyak orang-orang yang melihat pertarungan mereka, dan salah satu ada Arthur, Carrera, dan Evelyn.

Setelah cukup lama saling bertatapan tanpa melakukan apapun, Rose pun memutuskan untuk memulainya dengan berkata kepada Eva untuk bersiap.

"Sepertinya sudah waktunya untuk melihat seberapa jauh kemampuan mu kali ini. Apa kau siap, Eva?!."(Rose)

"Saya selalu siap, dan kali ini aku tidak akan menahan diri lagi dan aku akan menang dari guru!!."(Eva)

Ucap Eva dengan percaya diri, Rose tersenyum lebar mendengarkan semangatnya.

Rose pun menghentakkan tongkatnya ke tanah menciptakan dentuman keras yang menandakan pertarungan dimulai.

Eva pun dengan cepat menarik pedangnya dan melesat ke arah Rose dengan kecepatan tinggi. Mencoba untuk menyerangnya namun Rose dengan tenangnya dapat menghindar dengan sedikit menjauh dari tempatnya.

Setelah itu, Rose mencengkram tangan Eva dan melemparnya menuju luar lapangan. Sebelum tubuhnya keluar dari garis lapangan, Eva menahan dirinya dan berhasil berhenti sebelum ia keluar lapangan.

Eva pun kembali menyerang Rose yang hanya diam ditempatnya. Mengunakan sihir yang dimilikinya, Eva mengeluarkan percikan api dan petir dari bilah pedangnya, menyerang Rose dengan sekali tebasan yang sangat dahsyat.

Kali ini Rose menahan serangan Eva dengan menggunakan tongkatnya untuk menepis serangan tersebut, membuat serangan Eva meleset dan mengenai tanah. Dalam sekejap sebuah ledakan tercipta, membuat mereka berdua sedikit terlempar dari tempat mereka.

Terlihat dari serangan yang dihasilkan oleh Eva, membuat lapangan tersebut hancur dan terlihat sebuah kawah ditengah-tengah lapangan.

Semua orang yang menyaksikan pertandingan tersebut dibuat terpukau, dan sebagian lainnya terlihat tidak senang dikarenakan Eva yang dapat melukai seseorang selain Rose.

"Aku akui kapten sudah berkembang jauh, tapi dia tidak bisa menahan diri jika berurusan dengan guru, dia terkadang selalu bertindak diluar dugaan."(Arthur)

"Kau benar, meskipun kapten terkenal dengan sikapnya yang sangat dingin kepada semua orang kecuali gurunya, dia terkadang bisa sedikit bersemangat dan gila. Aku tidak tahu apa itu bagus atau tidak untuk dirinya sendiri?."(Evelyn)

"Heh, apa yang kalian katakan? Itu sama sekali tidak hebat, malah aku bisa melakukan lebih baik dari pada yang dilakukan Eva!!."(Carrera)

Ucap Carrera dengan sombong dan arogan. Arthur dan Evelyn hanya menanggapinya dengan wajah datar dan tidak memperdulikan perkataannya.

Kembali ke lapangan dimana Rose berdiri dan sedikit membersihkan beberapa kotoran di pakainya, setelah itu Rose mencoba untuk mencari keberadaan Eva dari balik kepulan asap yang menghalanginya namun Rose masih dapat merasakan keberadaan Eva yang sedang berlari menujunya dengan cepat.

Kemudian dua Eva tiba-tiba muncul di atas dan di bawah, mencoba untuk menyerangnya secara bersamaan. Menyadari hal itu, Eva pun memutuskan untuk sedikit mengunakan kemampuannya.

Rose menghentakkan tongkatnya dan sebuah benda hitam tiba-tiba muncul melindunginya dari serangan Eva. Serangan tersebut terhenti ketika menyentuh benda hitam tersebut, membuat Eva terpental dan terjatuh ke tanah.

Rimuru's New Journey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang