Disaat Rimuru sedang berhadapan dengan Nightmare, untuk dapat membebaskan Luna dari sihir Nightmare. Namun semua itu harus terganggu dengan kedatangan tak terduga dari Lilly, yang membuat Nightmare ketakutan setengah mati melihatnya dan lebih memilih untuk pergi dari pada menghadapinya, itu sama saja dengan bunuh diri.Kedatangan Lilly sendiri hanya untuk bertemu dengan Rimuru, dan tidak memperdulikan akan kepergian Nightmare yang ia anggap tidaklah penting.
Lilly pun mengajak Rimuru untuk berbicara berdua ditempat lain. Meski pada awalnya Rimuru ingin menolaknya karena ia masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan, salah satunya adalah memastikan akan keadaan Luna saat ini, tapi Rimuru sadar jika ia menolaknya maka akan terjadi sesuatu yang sangat buruk padanya dan semua orang, karena ia sudah mengetahui siapa Lilly.
Karena itu Rimuru pun menyetujui ajakan Lilly, yang membuat Lilly sangat senang mendengarnya. Mereka pun pergi ketempat yang bagus untuk mereka berbicara berduaan saja tanpa ada yang menggangu waktu mereka.
Sekarang Rimuru dan Lilly berada di atas sebuah menara tinggi, sembari menatap langit malam yang sangatlah indah, dan angin yang berhembus kencang yang terasa dingin, ditambah lagi dengan keberadaan Lilly.
Sudah cukup lama mereka berdiam diri disana tanpa ada satu diantara mereka yang berbicara ataupun mengatakan satu katapun. Dirasa sudah lama mereka hanya terdiam, Rimuru pun memutuskan untuk yang menjadi pertama berbicara dan bertanya akan kedatangan Lilly, kemari.
"Jadi, apa yang membuatmu datang jauh-jauh kesini, Lilly?."(Rimuru)
Awalnya Lilly tidak mengatakan apapun selain diam dan menatap langit untuk waktu yang cukup lama, sampai kemudian Lilly pun melirik dan menatap Rimuru dengan matanya yang terlihat kosong. Melihat hal tersebut membuat Rimuru merasa gemetar diseluruh tubuhnya.
Lilly pun menjawab pertanyaan Rimuru, dengan nada datar tanpa emosi yang ia perlihatkan.
"Iya, aku datang kemari hanya untuk melihat wajah bodoh mu itu, dan menghilangkan rasa bosanku yang kau tahu, banyak pekerjaan yang harus aku urus... sendiri!!."(Lilly)
"Apa hanya itu saja alasanmu datang kemari??."(Rimuru).
"Haaa... kata-katamu itu terdengar seperti tidak senang akan keberadaan ku. Apa kedatangan ku menggangu waktumu, jika begitu aku akan pergi sekarang. Sampai jumpa."(Lilly)
Lilly pun berdiri dan berjalan ingin pergi, melihat hal itu Rimuru pun seketika panik dan mencoba untuk menahannya dengan cara memegangi tangan Lilly, yang membuat Lilly berhenti dan untuk sesaat ia tersenyum puas, lalu berbalik melihat Rimuru yang terlihat sangat panik.
"Tunggu dulu, aku tidak bermaksud berkata seperti itu! Aku hanya ingin memastikan bahwa semuanya baik-baik saja, hanya itu. Aku minta maaf jika kau merasa tersinggung dengan perkataanku tadi."(Rimuru)
"Hmm... kali ini aku cukup senang mendengar perkataanmu tadi, seakan-akan kau begitu mengkhawatirkan keadaanku!."(Lilly)
"Iya... anggap saja seperti itu. Ngomong-ngomong aku merasa senang karena dapat bertemu kembali dengan mu, bukankah sudah cukup lama kita tidak bertemu semenjak pertemuan pertama kita, dan berkat bantuan mu aku dapat bertemu dengan Ciel, kembali. Aku benar-benar berterima kasih padamu!!."(Rimuru)
Entah kenapa ketika Rimuru berterimakasih kepadanya, Lilly merasakan sesuatu didalam dirinya, sebuah perasaan yang belum pernah ia rasakan selama ini. Lilly merasa nyaman dan tenang dengan perasaan tersebut.
"Tidak perlu berterimakasih, Rimuru, aku melakukan ini bukan hanya semata-mata membantumu, aku melakukan ini untuk memastikan semuanya baik-baik saja."(Lilly)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru's New Journey [HIATUS]
FantasiaRimuru Tempest dikenal sebagai salah satu raja iblis octagram, namun itu dulu sebelum dia kehilangan segalanya.