Di tempat kediaman Rimuru, disalah satu kamar terlihat Rin, Rachel, Lucia, Ivi, dan Luna yang saat ini dia sedang tidak sadarkan diri setelah dipengaruhi oleh Nightmare.Luna yang saat ini berbaring di tempat tidur dan dihadapannya ada Lucia yang sedang menganalisa dan memastikan bahwa Luna baik-baik saja. Dibelakang Lucia sendiri terdapat Rin, Rachel, dan Ivi yang sedang berbincang-bincang mengenai apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Ivi pun menjelaskan semua yang mereka bertiga alami termasuk untuk Luna yang hilang kendali akibat makhluk yang bernama Nightmare tersebut. Setelah Ivi menjelaskan semuanya, Rin pun bertanya kepadanya. "Jadi, kalian bertiga bertemu bertemu dengan makhluk bernama Nightmare?."(Rin)
"Benar! Disaat aku dan Lucia sedang mencari kemana Luna menghilang, kami bertemu dengan makhluk tersebut bersama dengan Luna yang disandera."(Ivi)
"Begitu. Apa kalian terlibat pertarungan dengannya?."(Rin)
"Ya, tapi itu hanya sesaat atau beberapa detik sampai dimana makhluk tersebut memutuskan untuk pergi dan membiarkan kami mengurus Luna."(Ivi)
Setelah semua pertanyaannya dijawab oleh Ivi, Rin yang sudah tidak ada keperluan lagi disana memutuskan untuk pergi, tapi sebelum itu Rachel yang masih bingung dan penasaran dengan kemana Rin pergi pun menghentikannya dengan bertanya padanya. "Kau mau kemana, Rin?."(Rachel)
"Aku? Aku hanya ingin keluar dan membuat teh untuk diriku sendiri. Karena sudah tidak ada hal yang perlu aku ketahui disini, aku lebih memilih untuk pergi dan beristirahat."(Rin)
Sejenak, Rachel merasa kesal dengan jawaban yang diberikan Rin yang terdengar santai dan tanpa merasa khawatir akan semua kejadian yang baru saja mereka alami, apalagi untuk Luna.
Rachel pun berbalik melihat Rin, lalu berkata dengan kesal pada Rin. "Kau ingin pergi bersantai disaat kita mendapatkan masalah, dan salah satu dari kita terluka! Apa yang sebenarnya yang kau pikirkan, kenapa kau tidak khawatir?!."(Rachel)
"Ya ampun, Rachel, kau terlalu berlebihan! Apa kau tidak lihat kalau masalah ini sudah diatasi dan selesai."(Rin)
"Kalau begitu kenapa kau tidak membantu Lucia untuk menyembuhkan Luna, bukankah kau makhluk yang pintar dan kuat? Aku yakin kau bisa melakukan hal seperti itu."(Rachel)
Mendengar perkataan Rachel, yang terdengar seperti memujinya, membuat Rin tersenyum dan membalas berkata."terima kasih untuk pujiannya, Rachel, aku merasa sangat senang mendengar perkataan mu itu, tapi sayangnya aku tidak ingin melakukannya bukan karena aku tidak mau, tapi sudah ada Lucia yang bisa melakukannya seorang diri. Apa aku benar, Lucia?."(Rin)
Mendengar namanya dipanggil, Lucia hanya menganggukkan kepalanya, meski dalam hatinya ia merasa sangat kesal, tapi apa boleh buat, Lucia tidak bisa melakukan apapun selain menuruti perkataan Rin, atau merasakan penderitaan yang tidak terhitung lamanya.
Kembali pada Rin dan Rachel yang masih berdebat. Rachel yang masih tidak senang dengan semua yang dikatakan oleh Rin, tetap tidak membiarkannya untuk pergi, namun Rin yang sudah tidak peduli akan perdebatan ini yang ia rasa hanya membuang-buang waktu memutuskan untuk pergi saja.
Ketika Rin baru saja ingin keluar dan membuka pintu, seseorang terlebih dahulu membuka pintu dari arah berlawanan, dan terlihatlah Rimuru yang membuka pintu dan saling berhadapan satu sama lain dengan Rin, yang baru saja ingin keluar.
Ketika melihat Rimuru yang berada tepat dihadapan, Rin yang awalnya hanya terdiam dan terkejut melihat Rimuru dihadapannya, namun kemudian semua itu berubah menjadi sebuah senyuman manis diwajahnya dan menyapa Rimuru. "Hai Rimuru!! Senang melihat mu telah kembali! Jadi bagaimana urusanmu, dan bagaimana pertemuan mu dengan Lilly, sang kematian?."(Rin)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru's New Journey [HIATUS]
FantasyRimuru Tempest dikenal sebagai salah satu raja iblis octagram, namun itu dulu sebelum dia kehilangan segalanya.