jadikah?

658 41 9
                                    


Typo bertebaran....

Enjoy💜

Masih di suasana mansion, milik tuan besar ravindro. Di suasana yang cerah ini, kini terdapat beberapa manusia yang tengah tertidur dengan nyenyak nya di sebuah kasur yang cukup besar untuk beberapa orang. Salah satu dari mereka mengerjapkan matanya agar sesuai dengan cahaya yang masuk ke dalam kamar tersebut, dan cahaya matahari tentunya

Orang itu merasa berat, di bagian punggung nya seperti ada yang menumpang. Seperti kaki mungkin? Lantas orang itu terduduk untuk mengumpulkan nyawanya yang belum kumpul sepenuhnya, ia melihat ada dua manusia selain dia yang masih tertidur dengan nyenyak

" Haduh, ngantuk banget gue anjim. Gara gara ghesa nih minta main game mulu" gerutu varo yang bangun lebih dulu

"Mana sakit banget punggung gue, kaki siapa si tadi di punggung gue?! Gila, butuh kretek kretek abal abal gue nih. Argh" ucap varo seraya meregangkan otot nya karena tidur dengan posisi tidak nyaman 

" Berisik banget si lo! Ganggu orang tidur" ucapan terdengar dari mulut brian yang belum membuka matanya

" Apaan si?! Lo tidur tidur aja ga usah banyak bacot"

" Kasar banget lo, gue bilangin ayah loh ntar" ghesa juga ikut ikut tan brian, berbicara dengan mata yang tertutup

" Lo juga! Bangun bangun! Daripada kalian ngomong tapi matanya merem"

" Emang sekarang jam berapa bang?" Tanya ghesa yang belum juga membuka matanya

" Jambak sebelah lo" ucap varo, kemudian tangan ghesa terangkat untuk menarik rambut brian. Varo juga kaget kenapa ghesa nurut

" Argh! sakit goblok! ngapain si jambak jambak segala! Mana kenceng bat lagi, ssshh sakit ajng" ucap brain yang kini benar benar membuka matanya seraya mengusap usap rambutnya, sementara ghesa dengan wajah tanpa dosanya masih tertidur dengan sedikit membuka mulutnya

" Yang jambak tadi siapa?"

" Kembaran lo" jawab varo, lalu ia menuju kamar mandi untuk segera mandi. Kebetulan kamar yang mereka tempati adalah kamar varo yang berada di mansion itu

" Bener bener ni orang! Ghesa rasalas ravindro bangun ngga lu!"

" Ck, apaan si lo! Kalo masih ngantuk tidur lagi aja, jangan ganggu gue"

" Oke!" 

Bruk

Brian menjatuhkan tubuh ghesa

" Akh, anj- punggung gue. ABRI!"

" Lebay lo"

" Apa apaan si lo hah! Sakit badan gue! Lebay lebay! Sini lo gue jorokin mau nggak!" Ucap ghesa yang sudah berdiri, begitu pun juga dengan brian

" Nggak lah ya"

" Hih! Untung lo kembaran gue!"

" Kalo nggak kenapa?" Tanya brian yang menatap datar ghesa

" Ya gpp si, hehe"

" Makanya kalo di bangunin tu bangun, bukan malah kyk tadi. Udah sekarang lo cuci muka mandi badan lo bau iler" ucap brian yang terkesan dingin, karena ia memang tidak suka jika ghesa sudah berdecak seperti tadi. Dia menganggap itu tidak sopan

" Enak aja lo, lo juga mandi lah sana"

" Emang gue mau mandi, makanya gue nyuruh lo mandi. Udah kita keluar dari kamar bang varo"

" Iya, marah marah mulu lo!" Lalu ghesa berjalan di belakang brian yang sudah berjalan keluar dari kamar varo

Jadi kenapa mereka bisa tertidur di kamar varo semalam? Itu karena mereka bermain game yang ada di kamar varo, karena sudah terlalu larut malam dan sudah sangat mengantuk si kembar memutuskan untuk tidur di kamar varo saja, tadinya varo menolak karena nanti kasur nya akan sempit tapi varo akhirnya pasrah karena si kembar sudah menempati kasur itu, alhasil mereka tidur di satu kasur dengan kaki yang bertumpukan

this is RAVINDRO [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang