hah

302 22 4
                                    

Kesalahan dalam mengetik adalah hal yang wajar!


Enjoyyy.......

keesokan hari nya ...

Gevan sudah bersiap dia menunggu harabeoji nya, di sofa ruang keluarga. Karena pagi ini, gevan akan di antar oleh harabeoji nya untuk melakukan cuci darah dan juga chek up. Bukan gevan yang minta untuk di temani, tetapi jefan yang tidak bisa menemani anaknya. Bukan hanya jefan yang tidak bisa, tetapi varo juga tidak bisa menemani gevan untuk pergi ke rumah sakit

Setelah makan malam semalam, jefan mengatakan bahwa dia tidak bisa menemani gevan untuk pergi. Dengan alasan ada banyak kerjaan yang harus ia selesaikan di kantor, terlebih dia juga sudah libur selama tiga hari dan tentunya ada banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan bukan? Begitu juga dengan varo, dia tidak bisa menemani gevan karena hari ini varo akan melakukan kunjungan ke museum terkenal di jakarta. Kenapa varo tidak menolak kunjungan itu dan lebih memilih tidak menemani gevan? Karena kunjungan itu, adalah salah satu syarat dari jurusan yang varo ambil di kampus. Jika dia tidak mengikuti kunjungan itu, maka bisa saja dia tidak naik ke semester selanjutnya. Melainkan dia tinggal di semester sekarang ini

Mendengar semua itu, gevan tidak masalah. Toh sekarang ada harabeoji nya yang bisa menemani dia untuk pergi ke rumah sakit. Tadinya jefan dan varo menolak permintaan gevan, yang meminta untuk harabeoji nya ikut.
Tapi karena tuan park menyakinkan bahwa gevan aman bersama nya, akhirnya mereka berdua mengijinkan tuan park menemani gevan ke rumah sakit

Sekarang tuan park sudah keluar dari kamarnya, posisi kamar tuan park. Itu ada di dekat pintu utama di sebelah kanan. Lantas ia berjalan menemui gevan, karena mereka berdua sudah membicarakan ini semalam

Sesampainya di ruang keluarga, tuan park melihat jefan yang sedang duduk di sebelah gevan. Kelihatannya jefan membujuk anaknya agar tidak marah lagi, karena ia dan varo tidak bisa mengantar gevan

" Adek?"

" Hm?"

" Jangan marah dong sayang, ayah ga bisa nganterin adek itu karena ayah ada banyak kerjaan dek. Ga bisa di tinggal, daddy juga. Tadi daddy telfon ayah, dia sekarang udah nunggu ayah di kantor" ujar jefan, seraya merangkul pundak gevan

" Yaudah iya! Ayah kerja aja! Tadi malem udah di omongin kan?" Ujar gevan sewot

" Iya dek maksud ayah. Wajahnya jangan cemberut gitu dong. Ayah merasa bersalah tau"

" Merasa bersalah? Ga usah ngerasa bersalah yah. ayah juga pernah kyk gini kan? Gpp ayah, kan cuman kali ini aja" ujar gevan sambil menatap ayah nya, kemudian tersenyum

" Beneran? Adek ga marah sama ayah?"

" Enggak, lagian kan harabeoji juga nemenin gevan. Jadinya gevan ga sendirian ayah" kata gevan sambil menunjukan senyum kotak nya, mendengar itu jefan langsung memasang wajah datar

" Harabeoji aja pikiran lo!" ujar varo seraya menuruni tangga

" Apa si kamu! sewot deh" ujar gevan seraya menatap sinis varo

" Pagi semuanya" sapa tuan park, karena sedari tadi tidak ada yang sadar bahwa dia berada di ujung dinding

" Pagi harabeoji" ujar gevan sumringah

"Ck" varo berdecak saat melihat respon gevan, posisi varo sudah berdiri di hadapan adik dan ayah nya. Berjarak beberapa meter

" Kkk~ bagaimana gevan kau sudah siap?" Tanya tuan park seraya mengusak rambut gevan halus. Tuan park duduk di bekas jefan tadi, sedangkan jefan berdiri di sebelah varo

" Udah! Eh tapi. Kita pergi naik apa harabeoji?"

" Ah! Harabeoji baru ingat akan hal itu"

" Adek?" Panggil jefan

this is RAVINDRO [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang