Jefan berada di ruangan gelap dan sepi, dia tidak tau kenapa dia berada di ruangan itu. Dia seperti dibawa oleh kekuatan gaib hingga berada di ruangan itu, jefan berjalan menyusuri ruangan tersebut. Rungan itu lumayan besar, jefan berpikir apa mimpi?Setelah itu, dia mendengar seseorang yang berteriak. Suara wanita pastinya
Jefan perlahan mendekati sumber suara, ketika dia menemukannya. Betapa terkejutnya dia melihat dirinya sendiri sedang duduk di sebuah kursi dengan pandangan tak lepas dari seorang wanita yang siksa habis habis san
Tubuh jefan mendadak lemas, kenapa bisa dia berada di situasi itu lagi. Jefan sadar bahwa ini mimpi, jefan mengepalkan tangannya dengan mata yang memerah. Ia berharap akan segera bangun dan tidak melihat kejadian itu lagi. Dia marah, geram kenapa dia tak kunjung bangun
Jefan sudah berusaha untuk menyadarkan dirinya, tapi semua itu nihil. Sekarang jefan malah melihat kejadian itu kembali dengan mata kepalanya sendiri
" Akh! hiks geumanhae! hajima hiks appa! Jeongmal appoyo~" lirih wanita itu, tapi seseorang masih saja memukuli wanita itu
Jefan yang berada di sudut ruangan pun, geram. Kenapa dirinya tidak menolong? Kenapa hanya diam, duduk dan menampilkan ekspresi datar!? Jefan yang melihat kejadian itu lagi, benar benar menyesal..
Setelah membuat, wanita itu lelah dan sudah tidak bisa berbuat apa apa. Seseorang itu menodongkan sebuah pistol ke dada si wanita dan..
Dorr
Suara tembakan itu. Terdengar sangat menggema di penjuru ruangan
Setelah merasa dirinya puas, seseorang itu pun lalu pergi. Jefan yang sedari tadi menahan emosinya dan menahan tangisnya, dia bangkit dari duduk nya dan menghampiri si wanita yang sudah tersungkur lemas tak berdaya. Lantas jefan langsung membalikkan tubuh si wanita dan mengangkat kepalanya wanita itu lalu memindahkan ke paha nya
" Shelin-ahh gwenchanayo?" Tanya jefan gemetar, padahal dia sudah tau apa yang di rasakan wanita itu
" sshhh gwenchana jefan-ahh sssttt. Ja-jangan merasa bersalah eung? A-aku aku, sangat mencintaimu jefan. Hiks maaf, jika berakhir seperti ini hiks akh!"
" Shelin-ahh!"
" Cari a-alasan yang logis jefan. Tentang kematian ku kepada a-anak kita sshhhh, aku ikhlas dengan semua ini ssttt akh! Hiks hiks hiks"
"Aku akan membawamu ke rumah sakit!"
" Andwe! Sstttt"
" Pesan terakhirku sshhh, berikan nama anak kita yang ba-baru saja la-lahir ke-kemarin hiks. Beri nama dia sshhh gevan zacky ra-ravindro hiks jangan me-merasa bersalah jefan- ahh shhh ku mohon hiks"
" Hiks maafkan aku shelin-ahh aku tidak mampu menepati janji untuk membahagiakan mu hiks jeongmal mianhe hiks mianhe chagia hiks" mendengar isak jefan, istrinya pun tersenyum tulus dan mengelus rahang tegas suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
this is RAVINDRO [Tamat]
Short Storykehidupan keluarga besar ravindro yang penuh suka dan duka. terdiri dari nyonya besar dan tuan besar beserta anak-anak dan cucu cucu nya Intinya rumit, ruwet, mumet Tapi tetap happy kiyowo