ikut

564 32 7
                                    

Awas typo

Happy reading 💜
.
.
.
.
Di pagi hari yang cerah ini, ngomong ngomong ini masih menunjukan pukul 05.30 pagi tapi matahari sudah muncul dengan bersinar begitu indah nya, Membuat seseorang bersemangat untuk berolahraga, siapa lagi kalau bukan gevan. Ia sudah siap dengan pakaian olahraganya, kini ia keluar kamarnya untuk melangkahkan kakinya menuju keluar mansion

Terlepas dari itu, ternyata ada seseorang yang sedang anteng dengan beberapa koran yang dia baca dan sesekali menyeruput kopinya. Orang itu melihat gevan keluar dari kamar nya, lantas ia menyapa gevan. Terlihat wajah gevan senang sekali entah apa alasan nya

" Pagi adek~ mau kemana?" Sapa jefan kepada anak bungsu nya, mendengar sapaan dari sang ayah, gevan langsung merubah ekspresinya

" Pagi, joging" jawab gevan, dengan raut wajah yang masih marah dengan ayahnya

" Nggak nggak, ngapain joging nanti adek capek loh. Jangan ya?"

" Ya gpp lah kenapa orang joging doang"

" Ya ga gitu. maksud ayah, nanti kalau adek capek gimana? Nanti sakit lagi sayang"

" Emang kalau gevan sakit, ayah peduli sama gevan? Enggak kan?"

" Hey, kok enggak si. Ya ayah peduli dong, ayah itu ga mau adek kenapa napa"

" Sekarang ngomong gitu, nanti kalau gevan sakit. Pasti nanti ayah tinggalin gevan lagi kayak kemarin" ucap gevan lalu, ia berlalu pergi meninggalkan ayah nya

" Gevan, adek! Ayah belum selesai ngomong" ucap jefan sedikit berteriak

" Kenapa si yah?" Tanya varo, sembari menuruni tangga

" Itu loh adek mau joging, ya gak ayah ijinin lah. Nanti kalo kecapean gimana coba"

" Ga bakal yah, ini varo mau susul gevan buat nemenin joging. Lagian kita ga keluar mansion kok, ga usah khawatir. Gevan aman sama varo"

" Jadi kalian udah ada rencana buat joging?"

" Iya, emang kenapa? Orang gevan yang mau, lagian varo itu ga maksa kalo gevan capek ya udah berhenti"

" Terserah lah, yaudah sana. Susul gevan"

" Hmmm" lantas varo pun menyusul gevan yang berada di sekitaran mansion

Sedangkan jefan, yang hanya melihat kepergian varo hanya bia menggelengkan kepala. Apa yang harus ia lakukan agar kedua anaknya bisa seperti dulu lagi dan bisa memaafkan dia, jefan sadar sih ini semua adalah kesalahan nya.

Jefan berjalan menuju dapur, dia memilih untuk memasak sarapan pagi. Karena oma yang seperti biasa akan menuju dapur pukul 06.00, lantas ia memilih untuk memasak saja apalagi gevan. Gevan yang habis berjoging pasti butuh makan makanan yang sehat, dan tidak berkolesterol tinggi seperti sayur sayuran dan semacamnya yang terpenting sehat

Sementara itu, brian yang keluar dari kamar nya sebenarnya ia hendak mengambil minum. Tapi karena mata yang belum sepenuhnya terbuka membuatnya hampir saja di menabrak sebuah meja setelah ia keluar dari lift. Tapi untung dia tidak terjatuh dan sampai dapur dengan selamat

" Ayah jef?" Panggil brian, dengan suara khasnya

" Dalem" lantas jefan menoleh ke kebelakang

" Oh bener ayah jef, brian kira siapa"

" Kenapa ke dapur?"

" Ambil minum yah, ayah masak apaan?"

" Masak makanan"

" Ya iyalah, masa sampah di masak"

" Berisik lo, kalo ngomong sama orang itu melek. Mata masih ketutup aja banyak omong"

this is RAVINDRO [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang