Prolog

12.6K 443 6
                                    

Dingin, hanya satu kata yang terlintas di otakku, menatap kosong jendela berembun menjadi rutinitasku setiap hari. Entahlah, aku hanya senang memperhatikan suatu objek yang tak bergerak tanpa memikirkan apapun, membosankan memang tapi percayalah, itu akan membuat waktu terasa lebih cepat. Aku hanya ingin mengakhiri hari dengan cepat. Bukan maksudnya aku ingin memulai hari baru dengan semangat pagi, tidak aku bukan seseorang yang berharap hal baik akan terjadi esok hari. Aku hanya menunggu hariku terlewat seperti hari sebelumnya.

Jika kau berfikir kalau aku dikurung dibalik jeruji besi kalian salah, tak ada pembatas ataupun lantai dingin yang terhampar, semuanya tersedia dengan lengkap, kasur, kamar mandi, dapur dan segala alat penunjang hidup. Aku juga tidak sedang dikurung diatas menara seperti cerita dongeng, bahkan aku berharap kalau aku dikurung diatas menara dan menunggu kedatangan seorang pangeran yang akan menjemputku, setidaknya lebih baik daripada hanya menunggu bergantinya hari demi hari.

Risiko hidup sendiri memang, tanpa ada seorangpun yang mengenal ataupun peduli padamu, menyedihkan? Kurasa tidak, setidaknya ada seseorang yang menemaniku, walaupun aku belum pernah melihat wujudnya, namun aku bisa merasakan kehadirannya dengan jelas. Berkat ia aku mengurung diri disini, aku tidak membencinya, namun aku juga tidak bahagia memilikinya, bahkan aku pikir akan lebih baik jika ia tak hadir. Tanpanya aku bisa melanjutkan kehidupan normalku dan tertawa dengan teman.

Sejak memilikinya, aku tak bisa tertawa lepas, namun saat mengamatinya sebuah senyum bisa terukir jelas di bibirku. Entahlah, aku harus bersyukur atau tidak. Keluar rumah hanya saat ke pasar atau membuang sampah, aku terlalu malas bersosialisasi dengan tetangga yang didominasi ibu rumah tangga dan lansia yang hanya termenung diatas kursi roda. Tatapan aneh dan suara bisikan mereka sangat mengganggu telinga, aku memang tidak mempedulikannya, namun jika sudah terlalu sering akan menyebalkan bukan?

Bekerja? Tak ada pekerjaan yang bisa kulakukan dengan keadaanku, bahkan tiga minggu yang lalu aku dipecat karena lamban dan cepat kelelahan, salahku juga karena melamar menjadi pelayan di sebuah kedai makan. Jujur saja, aku terlalu lelah untuk berjalan mencari lowongan yang sesuai dengan keadaanku. Jadi, aku memutuskan untuk tinggal dirumah dan memanfaatkan sisa uang yang kudapatkan saat penelitian satu bulan yang lalu.

Sial, kenapa hidupku tak pernah berjalan dengan lancar? Oh tidak, semuanya lancar sebelum aku mengenal lelaki itu. Ah, mengingatnya membuat hatiku terasa ngilu. Tidak, aku harus membuang perasaanku jauh-jauh. Ingat, aku yang memutuskan meniggalkan ia tanpa mengatakan apapun.

Dilihat dari sudut manapun, hubungan kami seharunya tak pernah terjalin. Kau tahu? Dia adalah adik tiriku. Pernikahan ibu dan ayahnya tak pernah aku tentang, aku menyetujuinya karena kulihat sinar cinta dikedua mata mereka, berbanding terbalik dengan ia, ia tak pernah menyetujuinya dan beranggapan bahwa ibu dan aku adalah parasit yang akan menghabiskan uangnya. Ia bahkan memperlakukan aku dan ibu seperti hantu.

Menyebalkan memang, namun akhirnya kami terjebak dengan perasaan tak menentu kami sendiri. Aku tahu ia mencintaiku, akupun juga begitu. Tapi karena itulah, aku harus mengurung diri, lebih tepatnya bersembunyi, dengan satu rahasia yang kusembunyikan. Kalau aku sedang mengandung darah dagingnya.

****

Halo gengs, moon maap sedalam-dalamnya karena selama ini aku lupa pass wattpad karena ganti pc :(((((

sebenernya udah aku selesain dari 2017 maren tpi berhubung email yang aku pake juga aku ga inget passnya soalnya dah bikin lama bangett huhuhuhuhu.

tapi daijoubu, akhirnya aku nemu note yang nyimpen data emailku. pokoknya moon maap bangett, aku juga baru bacain comment-comment dari kalian. makasih banget masih ada yang nungguin, aku terharu serius hahahah.

oiya, aku udh repisi semua part yg udh di aplot sama langsung apdet 5 part hari ini, dan akan ku apdet tiap hari ampe tamat. dahlah, sung baca aja kli yee... kuyy gas ngengg 

okedah segitu aja yang mau aku sampein. semoga kalian semua sehat-sehat yaa dan semoga kopit ini cepet kelaarr aamiin. 

Hujan Untuk JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang