14 | Sesuatu yang baru

165 26 0
                                    

Aku sangat takjub dengan hal-hal yang unik di daratan para manusia, banyak sekali hal yang menyenangkan disini, yang semulanya aku hanya tau lewat sebuah buku, kini aku merasakannya secara langsung. Memasak, berkebun, kulakukan semua hal yang menyenangkan dalam satu hari. Tanpa kusadari, aku melupakan sejenak akan tujuanku datang ke daratan, karena saking menyenangkannya daratan manusia.

 Tanpa kusadari, aku melupakan sejenak akan tujuanku datang ke daratan, karena saking menyenangkannya daratan manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa? Sudah 2 hari para siren tak muncul keatas?!"

"Ya, ada desas-desus aneh mengenai mereka, katanya pemimpin mereka melakukan ritual aneh."

Zuma menoleh kearah adik-adiknya dan mereka semua menatap kearahnya dengan bingung.

Jadi itu alasan mengapa aku tak dapat menemukan satu siren dimanapun... Tapi, ritual apa? Apa yang sedang mereka lakukan?!

"Kenapa kau bertanya soal ini? Kau ada berteman dengan siren?" tanya seekor duyung laki-laki.

Dengan cepat, Zuma membantahnya. "Tidak, aku hanya heran saja, kenapa aku tak melihat satupun dari mereka akhir-akhir ini."

"Kau cukup peka ya."

"Hahaha, benarkah? Kalau begitu, terima kasih atas informasinya!"

Zuma langsung menarik Zuya pergi sehingga kedua adiknya yang lain pun ikut mengikutinya.

"Ada apa kak? Kenapa kau terlihat panik?" tanya Zuba.

"Akan kujelaskan nanti, sebaiknya kita kembali terlebih dahulu, tidak aman jika kita berbicara disini," jawab Zuma.

Keempat lumba-lumba bersaudara itu pun bergegas kembali menuju rumah mereka. Saat mereka tiba, betapa terkejutnya keempat lumba-lumba bersaudara saat melihat sesosok siren asing tengah menunggu di dalam rumah mereka. Zuma, dengan cepat menyuruh adik-adiknya untuk pergi saat ia melihat siren itu tengah menatap kearahnya dengan sorot matanya yang tajam. Meski dirinya bersahabat dengan Selina, bukan berarti siren lain bersahabat dengannya.

"Siapa kau? Kenapa kau ada disini?!" seru Zuma.

Siren itu menatap kearah Zuba, Zula dan Zuya, membuat Zuma semakin merasa waspada terhadapnya. "Kau, yang bernama Zuma?" tanya siren itu.

Zuma tersentak, lalu siren itu menunjukan sebuah kalung kerang yang sangat familier baginya.

"Kau mengenal ini bukan?"

"Apa yang kau mau dariku?"

Mendengar jawaban Zuma, siren itu pun tersenyum lalu meminta keempat lumba-lumba itu untuk mendekat.

"Namaku Yrena, aku teman dekat Selina. Tujuanku datang kemari, ingin mengumpulkan informasi dari kalian mengenai pergerakan bangsa duyung. Selama ini kalian melakukan hal itu, disaat Selina tengah pergi ke laut timur bukan?"

Zuma terkejut saat Yrena memperkenalkan dirinya, sekarang ia ingat mengenai kalung kerang yang ditunjukkan padanya, itu adalah kalung Selina.

Para siren merupakan bangsa yang loyal dan jujur, dia datang menghampiriku seperti ini, pasti ada sesuatu yang penting...

SELINA: THE VOICE OF SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang