"Nona, anda cantik sekali! Gaun ini sangat cocok dengan anda, sederhana namun terlihat elegan."
"Benar sekali. Diluar, tuan Rhodeus juga telah siap, anda bisa langsung berangkat sekarang."
Selina mengangguk pelan lalu tersenyum. Hari ini adalah hari dimana, ia dan Rhodeus berkunjung ke kediaman keluarga Valha. Kebetulan, Madeline telah kembali lebih dulu dengan alasan ibunya yang sakit. Sehingga ketika keduanya tiba di kediaman Valha, sudah ada Madeline yang menunggunya disana.
"Selina, apa kau gugup? Jika iya, aku juga sama sepertimu."
"Kau sudah bertemu dengannya?"
"Sudah ayah, benar seperti yang Adel katakan, masalah mereka masih terus berlanjut hingga saat ini."
Di kediaman keluarga Valha, Duke Valha serta Duke sebelumnya tengah berbincang di ruang kerja khusus para pemimpin keluarga. Mereka berdua tengah menunggu kedatangan Selina dan Rhodeus ke istana mereka. Duke sebelumnya, Ruslan de Valha, ayah Duke saat ini, Liam Eryk de Valha, merupakan kakek yang paling ditakuti Madeline serta saudara-saudaranya.
Ruslan muda adalah seorang pejuang, Duke berhati dingin dan tak acuh pada orang lain. Didikannya pun sangat keras, sehingga Liam, putranya, menjadi sangat kaku pada anak-anaknya. Meski begitu, Ruslan adalah orang yang mudah sekali tersentuh dengan hal kecil, hal itu menurun pada Liam, sehingga dalam menjalankan tradisi keluarga Valha, Madeline serta saudara-saudaranya masih diberikan pengawal bayangan untuk melindungi mereka dalam diam.
"Aku masih tidak menyangka, aku masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan mereka, beruntung sekali aku berumur panjang seperti ini," ucap Ruslan.
"Ayah ini bicara apa, ayah akan terus berumur panjang," balas Duke Valha.
Ruslan menyandarkan punggungnya diatas sofa lalu menghela nafas berat. "Sama seperti para leluhur, aku terus mencari keberadaan mereka seumur hidupku hingga akhirnya aku mewarisi gelarku padamu, aku sempat menyerah mencarinya karena kupikir, itu semua hanya dongeng omong kosong saja."
"Namun ternyata, istriku benar. Mereka semua ada, mereka nyata, hanya saja kita semua yang kejam dalam menilai mereka."
Keduanya terdiam dalam lamunan. Apa yang dikatakan sang ayah benar adanya, Duke Valha pun mengingat kembali rupa dari gadis siren yang ia temui semalam.
Aku juga awalnya tak percaya, hingga akhirnya aku melihat rupanya secara langsung dan kalung yang ia kenakan. Hiasan pada kalung itu sangat tidak biasa, itu seperti mutiara namun kilauannya terlihat seperti berlian juga.
"Sudah setua ini pun, aku masih belum pernah berjumpa dengan Arche."
"A-Ayah tahu pemimpin bangsa siren?"
"Heh, kau pikir aku selama ini bekerja hanya untuk main-main? Tentu saja aku tahu, meski belum pernah berjumpa, Shrena pernah menyinggung tentangnya padaku. Kau kenal dengan Shrena bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA: THE VOICE OF SIREN
Fantastik[OnGoing Fantasy Story #2] Selina, seorang siren berbakat yang terlahir dengan suara paling indah dari para siren lainnya, harus menghadapi kenyataan bahwa suaranya telah dicuri. Suara yang menjadi kebanggaannya ini adalah satu-satunya hal yang memb...