"Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan!" seru Madeline.
Waktu berlalu begitu saja tanpa adanya jawaban yang Madeline inginkan. Madeline begitu khawatir dan gelisah dengan keadaan Selina dan Rhodeus, ia tak tahu apa yang berusaha Calsion lakukan pada mereka. Terlebih Calsion bukanlah orang yang patut diremehkan meski dirinya sering meremehkannya.
Mau bagaimana pun, Calsion tetaplah seorang swordmaster...
Tak berselang lama, cahaya terang muncul diantara Madeline dan asisten pribadi Calsion. Setelah cahaya itu memudar, kedua siren dan sepupunya itu sudah berdiri di hadapannya dengan keadaan yang tak bisa ia jelaskan.
"A-Apa yang—"
Betapa terkejutnya Madeline melihat kondisi pakaian Rhodeus yang robek dibagian pinggang, dan rambutnya sudah terpotong pendek. Ia juga terkejut dengan kondisi Calsion yang dalam posisi terduduk terlihat lemah dan berantakan. Selain itu, sobekan yang ada di pakaian Calsion lebih besar dibanding sobekan di pakaian Rhodeus.
"T-Tuan muda!" seru asisten pribadi Calsion.
Setelah keluar dari domain sihirnya, Calsion terlihat begitu lemah tak berdaya. Sihirnya benar-benar terkuras banyak dan itu membuatnya sangat kelelahan. Pandangannya sedikit kabur, namun ia masih dapat melihat keberadaan Madeline di hadapannya. "A-Adel?" ucapnya lirih.
Sembari dipapah oleh asisten pribadinya, Calsion menoleh kearah Rhodeus yang masih menatap sinis dirinya. Ia teringat sejenak kemampuan Rhodeus yang mengerikan, dan transformasi pria itu yang menjadi setengah siren saat mengamuk.
"Dasar monster mengerikan," ucap Calsion.
"Apa kau belum puas dengan apa yang terjadi?!" balas Rhodeus.
Calsion melirik kearah Madeline yang terheran-heran dengan ucapan Rhodeus padanya. Ia pun meminta asisten pribadinya untuk membawanya pergi dari istana, dan kembali ke kediaman Valha. Calsion berjalan melewati Rhodeus sembari tersenyum, lalu berbisik padanya. "Aku memang meremehkanmu, namun tidak untuk lain kali."
Saat dirinya hendak melewati Madeline, ia juga berbisik sedikit pada sepupunya itu.
"Kau memang memiliki pendukung yang kuat. Namun itu saja tidak cukup. Aku mengakuinya, namun bukan berarti aku merelakan posisiku," bisik Calsion dengan senyuman yang tak dapat Madeline pahami.
Setelah Calsion meninggalkan perpustakaan istana, Rhodeus pun menghela nafas lega. Ia juga merasa kelelahan karena tubuh manusianya terlalu banyak menggunakan sihir laut, terlebih ia sempat sedikit berubah menjadi bentuk siren. Itu sangat memakan banyak mana dalam dirinya.
Dengan cepat Selina memapah Rhodeus untuk duduk diatas kursi, lalu membagikan mana miliknya pada Rhodeus. Rhodeus menyadari itu, dan menolak tindakan Selina padanya. Dirinya tidak ingin membuat Selina ikut merasakan lemas, terlebih Selina harus berada di kondisi fit untuk pergi ke laut timur. Akan tetapi, Selina tidak peduli mengenai itu. Ia lebih takut Rhodeus mengalami kejang karena tubuhnya kekurangan mana. Jika itu sampai terjadi, Rhodeus harus menerima pasokan mana tambahan secara eksternal sebelum dirinya mengisi kembali mananya. Namun ia sendiri sedang tak berada di laut, terlebih mana miliknya itu salah satu mana spesial, yang hanya bisa terisi jika ia berada di dalam laut atau berbagi mana dengan siren lainnya. Tindakan Selina padanya, merupakan langkah solusi yang tepat untuk permasalahan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA: THE VOICE OF SIREN
Fantastik[OnGoing Fantasy Story #2] Selina, seorang siren berbakat yang terlahir dengan suara paling indah dari para siren lainnya, harus menghadapi kenyataan bahwa suaranya telah dicuri. Suara yang menjadi kebanggaannya ini adalah satu-satunya hal yang memb...