"sometimes I feel like a fool because there is no honesty in the family." - Arsyana
____________________________________________
Nathan terus merasakan sakit di kepalanya setiap dia mengingat nama itu. Arzan benar-benar tidak tau lagi, apa yang harus dia lakukan untuk menenangkan Nathan. Pemuda itu yang sudah hampir di ambang batas, kini mulai tidak bisa mengendalikan dirinya karena rasa sakit itu terus menjalar di kepalanya.
Nathan kini mencengkram kerah baju Arzan membuat dirinya bingung, dengan apa yang terjadi pada Nathan. Sampai dimana Zion datang dan melepaskan cengkraman itu, membuat Nathan sedikit lebih tenang.
"Lo kenapa? Sadar niel!" ujar Zion sambil menepuk bahunya berusaha membuatnya rileks. Lain hal dengan Arzan, yang hampir saja kehilangan kesadarannya karena terkejut oleh sikap Nathan yang tidak biasanya.
Nathan yang lebih tenang, kembali melihat ke arah Harris yang berjalan untuk mengembalikan tempat makannya. Perlahan rasa sakit di kepalanya menghilang, dia mulai bisa berpikir jernih sekaligus meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan pada Arzan.
Setelah selesai makan, mereka kini pergi ke UKS untuk memberikan makanan yang di pesan oleh Jean dan Kiran tadi. Namun, mereka malah melihat Kiran dan Jean yang sedang menyantap makanan yang sudah mereka dapatkan sebelumnya.
"Hey! Hey! Apa-apaan nih? Kita udah bawain makanan, kenapa kalian malah enak-enakan makan makanan lain?" protes Arzan.
"Abis kalian berdua lama banget, gue kan udah laper." jelas Jean sambil terus memakan ramyeon-nya.
"Yaudah gapapa, lagian kita juga cuman beliin camilan doang kok. Ga akan bikin kenyang juga." ucap Nathan meletakan kantung berisi camilan itu di atas nakas, lalu duduk di samping Kiran. Sedangkan Zion dan Arzan duduk di sisi Jean.
"Oh iya, by the way tadi ada yang nyariin lo, niel." ucap Kiran.
"Sebenernya gue tuh ngerasa kepanggil, tapi berhubung karena emang ga ada yang nyariin gue jadi gue ga akan ngerasa." celetuk Jean membuat yang lainnya tertawa.
"Lo lawak juga ternyata ya? Gua pikir lo itu cewe yang so cool biar dideketin cowo-cowo gitu." ucap Zion yang langsung mendapat pukulan dari Jean.
"Gue bukan cewe caper yang lo maksud!" pungkas gadis itu.
"Ya elah, kan gue gatau niel." jawab Zion.
Nathan hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku mereka, "Siapa yang nyariin gua?" tanya Nathan.
"Pacar lo kali niel." singkat Arzan yang berhasil membuat yang lain tersedak, dan langsung menatap tajam pada Nathan.
"Dia lagi ngawur, jadi siapa yang nyariin gua?" tanya Nathan sekali lagi.
Belum sempat Kiran menjawab, kini gadis yang mencari Nathan pun datang. "Hey guys! Sorry, tadi gue harus pergi ke ruang guru dulu sebentar." ucap gadis itu.
Kiran dan yang lainnya pun menoleh melihat seorang gadis, yang wajahnya begitu mirip dengan Nathan, membuat Zion dan Arzan memastikan jika wajah mereka benar-benar mirip.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDES! : something no one knows • On Going
Mistério / SuspenseMenceritakan tentang seorang siswa yang sangat misterius, sekaligus menghilangnya beberapa siswa disertai banyaknya pembunuhan berantai yang terjadi di jagat korea. note : • Harsh Words • • Bahasa non-baku • • Bahasa asing • • Kekerasan • • Pembully...