"Whatever form it takes, bullying is not cool" - Arsyana
______________________________________
Tepat di lapangan basket, terlihat seorang pemuda yang berdiri dengan arogan, di hadapan pemuda yang kini sedang bersujud padanya. Yap! Itu adalah Jev.
Tiada hari tanpa merundung seseorang, dia adalah pemuda yang selalu melampiaskan masalah pribadinya dengan merundung orang lain. Dan sekarang dia sedang merundung juniornya sendiri.
Kali ini dia benar-benar menghajar pemuda itu, dan karena ini adalah jam aktif pelajaran, jadi lapangan akan sepi tanpa seorang pun disana dan itu memudahkan Jev untuk merundung siapapun.
Arsya yang telah mengantarkan Jean ke kelasnya pun memutuskan untuk memutar arah, dan pergi ke perpustakaan mencari beberapa referensi untuk tugasnya, karena guru tidak akan masuk di jam ini.
Hari ini dia benar-benar tidak ingin berada di kelas, entah karena moodnya sedang tidak bagus atau karena alasan lain.
Dia melewati lapangan basket, untuk yang pertama kalinya dia melihat seseorang sedang dirundung. Karena Arsya yang memang tidak menyukai perundungan pun memutuskan untuk menghampiri mereka.
"Apa kalian ga punya kerjaan lain, selain ngebully orang, ha?!"
Dengan percaya dirinya Arsya membuka suara untuk hal bullying. Jake yang melihat itu pun menyeringai, dia pemuda yang selalu tertarik pada setiap gadis, dan ya dia seorang playboy jadi wajar saja.
"Permisi nona, jika tidak memiliki kepentingan lebih baik anda pergi saja, atau anda ingin ikut bergabung dengan si pecundang ini?" ucap Jev sambil menarik rambut pemuda itu lalu menghempasnya ke lantai.
"I gaejasig-a! yeogiseo omanhan haengdong-eun geumandwola! animyeon gyeongchal-e singohalgeyo!" ancam Arsya yang akan melaporkan mereka pada pihak kesiswaan dengan nada tinggi.
"Wow! Haha! lihatlah gadis ini, dia benar-benar ingin bergabung dengan pecundang itu, Jev." ujar Ni-ki dengan kekehannya.
"Hey nona! Sebaiknya lo pergi, sebelum gua berubah pikiran dan jadiin lo target selanjutnya." tegas Jev, tapi gertakan itu tidak membuat Arsya bergeming sedikit pun.
"Ga! Gue bakal pergi sama cowo itu!"
Arsya pun menghampiri pemuda itu kemudian membantunya untuk berdiri, dan menyuruhnya pergi dari sana. Jev yang melihatnya pun tidak senang, dan tatapannya menajam ketika mereka berdua hendak pergi. Dengan cepat tangan Jev menangkap tangan Arsya dan menggenggamnya erat.
Arsya sedikit merintih kesakitan, karena Jev memegangnya sangat kencang dan itu sakit. Ya, kali ini Jev marah, pasalnya kesenangannya telah diganggu oleh seorang gadis, Jev menyuruh juniornya untuk pergi meninggalkan Arsya sendirian.
"Hey! Lo mau ngapain anj-?!" pekik Arsya saat Jev mulai mendekat padanya.
"Diem! Atau gua bakal ngelakuin sesuatu yang lebih buruk sama lo!" seringai Jev yang terus memojokan Arsya.
"Denger! Gue kesini cuman mau ngebantu dia, dan sekarang gue pengen pergi. Jadi lepasin gue!" bentak Arsya yang membuat Jev semakin mendekatinya.
"Apa lo bilang? Lepasin? Yah, gua udah lepasin dia dan sekarang lo yang harus gantiin dia, nona."
Jev yang terus mendekat dan kali ini Arsya yang tidak bisa berbuat apa-apa karena badannya telah dikuasai oleh Jev. Kedua tangannya telah dipegang erat dan wajah Jev kini semakin dekat, bersiap untuk mencium gadis itu dengan kasar seperti seekor singa yang tengah kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDES! : something no one knows • On Going
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang seorang siswa yang sangat misterius, sekaligus menghilangnya beberapa siswa disertai banyaknya pembunuhan berantai yang terjadi di jagat korea. note : • Harsh Words • • Bahasa non-baku • • Bahasa asing • • Kekerasan • • Pembully...