20 ; Suspect

14 2 0
                                    

"Lo kenapa, Zan? Muka lo kok luka-luka gitu? Abis berantem ama siapa?" tanya Arsya membuyarkan fokus mereka yang sedang makan siang bersama.

Semua orang menoleh, termasuk Daniel dan Jean yang juga baru menyadari luka-luka di wajah Arzan.

"Loh? Kok gue baru sadar kalo muka si arzan luka-luka gitu." ucap Jean yang langsung diangguki oleh Daniel.

"Lo gapapa kan, Zan?" tanya Kiran sedikit khawatir.

Mendengar pertanyaan dan kekhawatiran teman-temannya, Arzan hanya menggeleng dan tersenyum.

"Gapapa kok gais, ini karna kemaren gue abis berantem ama orang." Jelas pemuda itu dengan senyuman manisnya.

"Berantem? Tumben banget lo berantem sama orang, Zan." Heran Kiran yang tau betul seperti apa Arzan di matanya.

Daniel pun memperhatikan Arzan, seolah dia sedang mencari tau siapa sosok orang yang berkelahi dengan pemuda itu.

Pemuda manis itu menceritakan apa yang terjadi padanya kemarin, membuat semua temannya ikut kesal dengan sikap orang yang berusaha Arzan tolong, termasuk Daniel yang benar-benar menyimak cerita laki-laki itu sambil makan.

Sampai dimana mereka terusik oleh tingkah Jev, yang dengan sengaja menumpahkan sisa makanannya di tempat makan milik Kiran.

Kejadian itu membuat gadis itu benar-benar kesal, dan menatap tajam Jev dengan menantang.

"Lo ada masalah apa sih sama gue, anj-!" kata-kata kasar yang jarang sekali keluar dari mulut gadis cantik itu kini lolos sudah, karna tingkah Jev yang benar-benar seperti anak kecil.

Mendengar itu, Jev malah semakin kegirangan karna dia berhasil memancing emosi Kiran. Dia benar-benar ingin bermain-main dengan gadis itu, terlebihnya dia ingin melihat ekspresi Harris jika dia mengganggu gadis incarannya.

"Sorry, gua pikir lo masih laper. Jadi, gua tambahin pake makanan sisa gua biar lo kenyang." Ujar Jev yang benar-benar menyebalkan.

Belum sempat tangan gadis itu melayang di pipinya, sebuah tempat makan berhasil mengotori seragam sekolah pria itu sehingga menimbulkan bunyi nyaring saat benda itu terjatuh di lantai.

Jev terkejut lalu melihat ke arah orang yang telah mengotori bajunya, dengan amarahnya dia menatap Daniel yang menjadi pelaku utama dari tempat makan itu.

"Aish!! ya! neo jeongmal, meongcheong-iya!" umpat Jev yang tak terima.

Dengan santainya Daniel menatap pemuda itu dan berkata, "Apa?! Sebenernya tempat makan itu lebih cocok mendarat di muka lo, dari pada baju lo yang bersih itu. Karna ya lo tau kan, mulut lo aja keknya lebih kotor dari pada tempat sampah."

Mendengar itu Jev menjadi semakin emosi, dia langsung mencengkram baju Daniel dan menarik pemuda itu untuk berdiri di hadapannya.

Tatapan mengintimidasi milik Jev masih kalah jauh dengan tatapan elang Daniel. Karena merasa diremehkan, Jev pun mulai melayangkan tinjunya.

Namun, rupanya laki-laki itu kalah cepat oleh Daniel yang langsung membalikan keadaan dengan membanting Jev ke atas meja makan mereka, membuat semua orang terkejut bukan main.

Dari kejauhan pun terlihat Harris yang memperhatikan mereka, "Ck! Bocah itu bener-bener anjir!" kesal Jake melihat kejadian itu.

Merasa tidak terima temannya diperlakukan seperti itu, Jake pun berdiri dan hendak menghampirinya. Tapi tiba-tiba Harris melarangnya sambil berkata, "biarin aja dia. Itu lebih baik dari pada gua yang harus turun tangan langsung, buat ngehajar dia karna udah ngusik Kiran kayak gitu."

Jake yang memang berada di bawah perintah Harris pun tidak bisa berbuat apa-apa, pasalnya dia juga sudah memperingati Jev untuk tidak bermain-main dengan Kiran. Namun, tampaknya pria itu tidak menghiraukan peringatannya.

SIDES! : something no one knows • On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang