Nathan kini berdiri di depan gerbang sekolah, dan ketika dia hendak pergi, seseorang memanggilanya dari belakang. "Niel!"
Dia yang merasa terpanggil pun menoleh, dan sedikit terkejut melihat seorang gadis yang memanggilnya."Pulang! Bukannya keluyuran mulu!" ucap gadis itu yang langsung membawa Nathan ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Nathan masih merasa heran mengapa saudarinya tidak memberitahukannya, jika dia sudah pulang hari ini.
***
Keesokan harinya, Nathan mulai pergi ke sekolah seperti biasanya. Karena rasa traumanya untuk mengendarai, dia akhirnya diantar-jemput oleh supir yang disiapkan khusus untuknya.
Arzan yang melihat Nathan turun dari mobil pun langsung menghampirinya, "Joh-eun achim-ibnida, Hwangssi!" sapa Arzan yang artinya Selamat pagi, Tuan Hwang! membuat Nathan tersenyum, "Nae. Joh-eun achim-ibnida, Yangssi!" sahut Nathan yang artinya Iya. Selamat pagi kembali, Tuan Yang!.
"Kiran mana? Biasanya bareng sama lo." tanya Nathan yang tidak melihat keberadaan Kiran, sementara gadis yang dimaksud kini sedang bersembunyi di balik badannya, dan langsung berjinjit untuk menutup matanya.
Nathan yang tau betul siapa pelakunya langsung memegang tangan gadis itu, "Oh come on. Stop or you'll fall. I know you're on tiptoe, ran." ucap Nathan yang artinya Oh ayolah. Berhenti atau lo bakal jatoh. Gua tau lo itu jinjit, ran. membuat Kiran sedikit kesal dan langsung melepaskan tangannya dari Nathan.
"Gausah cemberut gitu, inget si nathan ga suka yang menye-menye." bisik Arzan.
Gadis itu kini melihat Nathan yang sedang memandangnya heran, lalu dia meraih tangan dari kedua pemuda itu dan menariknya untuk masuk ke dalam gedung sekolah.
Kiran termasuk gadis yang cukup dingin, tapi dia juga ramah pada setiap orang. Itu sebabnya dia menjadi gadis populer di sekolah. Kiran yang memang selalu menceritakan apapun pada Nathan, kini berjalan mundur sambil menghadapnya. Dia menceritakan tentang Arzan, yang tadi malam hampir saja dikejar oleh anjing jalanan.
Dia benar-benar terlihat ceria saat bersama Nathan, seakan jika hidupnya bergantung pada pemuda itu, begitulah sahabat. Tidak hanya Kiran, bahkan Arzan sendiri pun merasa nyaman saat berada di samping Nathan. Aura positif yang Nathan berikan pada mereka sangat berpengaruh besar, tetapi sayang, aura itu harus tertutup dengan sikap dingin dan kasarnya.
Walaupun seperti itu, tak sedikit juga gadis yang menyukai Nathan, bahkan tergila-gila padanya. Melihat Kiran yang terus asik bercerita, sampai dia tak sadar dan tak sengaja menabrak punggung Jake yang sedang berbicara dengan Allura.
"Sorry! Gue ga sengaja," kata maaf pun dilontarkan oleh Kiran pada Jake.
Jake yang tidak terima pun langsung mendorong Kiran, beruntung dia tidak terjatuh karena terhalang oleh Arzan yang menahannya.
"Loh! Gue kan udah minta maaf!" tegas Kiran lalu mendorong Jake, pemuda itu kini mendnegus dan menyeringai.
Allura yang merasa jika itu kesalahan Kiran pun mendorongnya lagi, dan kali ini dia terjatuh. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Jake yang langsung menginjak kaki Kiran.
"Ck! Lain kali kalo jalan itu liat pake mata!" hardik Jake sambil terus menginjaknya.
Nathan yang melihat Kiran yang meringis, langsung menendang Jake hingga badannya membentur tembok. Arzan lalu mengambil kesempatan yang langsung membantu Kiran untuk berdiri.
"Aish! Lo kalo gada urusannya mending ga usah ikut campur deh!" bentak Jake yang tak terima dan langsung mencengkram kerah baju Nathan.
Nathan yang begitu tenang membuat Jake yang semakin geram padanya, tapi saat dia hendak memukul Nathan, serangannya kini berbalik karena Nathan berhasil mencekiknya, membuat pemuda itu kesulitan dalam bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDES! : something no one knows • On Going
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang seorang siswa yang sangat misterius, sekaligus menghilangnya beberapa siswa disertai banyaknya pembunuhan berantai yang terjadi di jagat korea. note : • Harsh Words • • Bahasa non-baku • • Bahasa asing • • Kekerasan • • Pembully...