kiss?

1.3K 207 8
                                    

Sisil memijit pelipisnya ketika melihat susunan perencanaan tentang kegiatan yang akan di lakukan pada akhir semester yang baru saja Yesa kirim padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sisil memijit pelipisnya ketika melihat susunan perencanaan tentang kegiatan yang akan di lakukan pada akhir semester yang baru saja Yesa kirim padanya.

Kayanya emang bener kalau si Yesa emang calon-calon penghuni RSJ. Gimana gak? Ketos gila dari mana yang nyatet lomba bikini terseksi di susunan lomba akhir semester, cuma Yesa doang.

"Buset dah wkwk." ucap Ela ketika melihat catatan yang sedang Sisil pegang.

Sisil sendiri hanya bisa menghela nafas. "Lo mau ikut lomba bikini gak La?" tanya Sisil kurang ajar.

Mata Ela membulat. "Emang bakalan di kasih izin sama kepsek? Kan lombanya termasuk vulgar Sil." pertanyaan Ela makin membuat Sisil frustasi.

"Terus kalau di kasih izin, lo mau ikut?"

Meleset dari prediksi, Ela justru mengangguk mantap mengiyakan. "Ela bakalan ikut lah." ujarnya.

Helaan nafas terdengar keluar dari belah bibir Sisil ketika mendengar jawaban Ela. "Apa motifasi lo sampe mau ikut yang begituan?"

"Gue mau liat si Yuda bakalan nafsu gak ngeliat gue make bikini."

Sisil ternganga, dengan cepat gadis berponi itu mencoret lomba bikini yang Yesa tulis dengan wajah berapi-api. "Lombanya gak jadi di daftarin La, mending lo ikut lomba masak-masak aja." ucap Sisil.

Wajah Ela terlihat kecewa ketika mendengar ucapan Sisil barusan. "Akh, di tanyain dulu ke kepsek Sil…siapa tau di iyain." bujuknya, Sisil menggeleng tegas.

"Judulnya aja lomba akhir semester La, bukan lomba nafsu semester." Ela terdiam sebentar.

"Oh iya ya, bener juga."

Melihat Ela yang sudah termakan omongannya, Sisil mulai fokus untuk memilih-milih lomba yang masih termasuk waras yang Yesa susun.

Dan setengah jam keputusan Sisil sudah bulat untuk memilih 7 lomba yang kiranya bisa di ikuti siswa-siswi di sekolah.

Ada Futsal, Volly ball, tarik tambang, menghias taman depan kelas, balap karung, puisi, dan menulis cerpen. Memang lomba klasik, tapi orang waras bisa mengikutinya.

Sisil mulai berdiri berniat pergi ke ruang OSIS untuk bertemu Yesa, tadi Sisil sudah menghubunginya dan katanya pemuda gila itu berada di ruangan OSIS.

"Lo gak mau ikut?" tanya Sisil pada Ela yang sedang sibuk mencoret-coret bukunya.

Ela menggeleng. "Gak ikut deh, Ela barusan dari sana habis di marahin Yesa."

"Kenapa di marahin?"

"Uang kas OSIS separuhnya udah Ela beliin cilok kemarin pas pulang les."

Mata Sisil membulat. "Anjir La! Kenapa lo beliin cilok?! Gue juga bakalan marah kalau lo kaya gitu setan!" umpat Sisil.

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang